[Chapter 9] Tengu no Men

1.1K 168 17
                                    

Oh, iya! Untuk kata tertentu dalam bahasa Jepang, terjemahannya bisa dilihat di komentar paragrafnya langsung, ya😉👌

Happy reading❤️
Hope you enjoy the story!😻


»»»»»

Belum ada tanda-tanda kebangkitan sang mentari dari peraduannya di balik cakrawala. (Name) menyilangkan lengan, kakinya mengetuk tanah dengan tempo berantakan pertanda ketidaksabarannya.

Menyaksikan dari balik bulu matanya, iris merah berpendar tajam menelisik tiap pergerakan yang dibuat sang rekan. Tanjirou berdiri kaku di hadapan potongan kepala iblis yang terjebak di antara kapak dengan batang pohon.

Menghunuskan pisau, napas pemuda itu terengah-engah, matanya bergetar dipenuhi keragu-raguan. (Name) menunggu dengan gusar kedatangan fajar, lantaran pemilik mahkota burgundy terlihat tak memiliki tanda-tanda keyakinan ‘tuk menghabisi makhluk pemakan manusia yang tak berkutik di depannya.

Semilir angin yang menerpa berikan kesan tak wajar, membangkitkan insting milik (Name). Dia memaksa tubuhnya mengambil sikap waspada. Benar saja, eksistensi baru hadir di tengah-tengah mereka. Mengulurkan tangan, sosok bertopeng menepuk bahu Tanjirou dari belakang.

Pemilik helaian pink mengernyitkan alis, ‘Aku tak mendengar langkah kakinya.’

Usai menginstruksikan Nezuko guna menunggu di keranjangnya dalam bangunan, (Name) merapat pada dua laki-laki yang tengah berbincang.

‘Ga niat buat nimbrung, tapi keknya seru juga bahasannya.’

Dia nyengir, namun langsung datar saat orang asing itu menghujat Tanjirou, “Jangan bertanya pada orang lain. Apa kau tak bisa memikirkannya sendiri?”

‘Pedes. Belum kenal ajh udah pedes.’ Bahkan dari orang tak dikenal sekali pun, mbak (Name) ini nemu aja bahan buat julid😈

Tanjirou memungut batu yang ukurannya lebih besar dari tangkupan tangannya sendiri. Namun, itu tak banyak membantu. Dari gejolak energinya, dia masih dilanda keraguan. Belas kasihnya pada segala kehidupan terlalu besar.

(Name) memalingkan muka, aseli dia sebenernya pengin bantu. Namun, Tanjirou juga harus belajar bahwa menghabisi iblis adalah kenyataan pahit yang harus dia hadapi.

‘Si abang baik banget, jiwa serampangan ini ngerasa nggak pantes temenan ama dia.’
Si mbak ga berhenti insekyur dalam batin, sampe emosinya tercium jelas.

Dia sendiri ga sadar soal itu, soalnya emosi bukan sesuatu yang familier dalam hidupnya. Pria yang mengenakan topeng tengu beralih memandangnya, tapi (Name) milih playing innocent.

 Pria yang mengenakan topeng tengu beralih memandangnya, tapi (Name) milih playing innocent

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si belis bangun, matanya yang didominasi warna putih melotot kian lebar. Et dah banh baru log in udah mau ngamuk aja.

Teme, kubunuh kau!”

“Teme, kubunuh kau!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang