Hai, hai~! Jumpa lagi dengan book "Sukuna no Musume" 😁
Btw kartu simp-nya yg di atas itu cocok yach👆👍Chapter kali ini, isinya cuma interaksi (Name) sama Yushiro yang gabisa akur hihihi-
Ngoghey nggak perlu lama-lama, langsung scroll aja😉👌
Happy reading ✨
Hope you enjoy the story! 😄😆›
»»»»»“Lain kali, bersihkan lukanya sebelum diperban, (Name)-san. Dengan begitu, kau akan terhindar dari infeksi.” Rangkaian tuturan mengalun lembut dari bibir yang dipoles rona merah cerah. Jemari kepunyaan dokter iblis sibuk membersihkan darah yang mengalir dari luka nona Kisatsutai.
Tamayo memandang sayu lengan pasiennya. Selagi pekerjaannya berlanjut, dia menyatakan, “Aku penasaran, bagaimana aroma darahmu bisa begitu pekat?”
“Eh, apa...?” Sang empunya tangan bersenandung bingung.
“Hampir seperti marechi, namun terasa di tingkatan yang berbeda.”
Lagi-lagi, wanita berhelaian cokelat gelap menggumamkan perkara yang tak (Name) pahami.
“Apa itu, bisa Anda jelaskan lagi?” Pada dasarnya, ini anak emang tanpa tedeng aling-aling. Jadi ketimbang termakan penasaran, dia langsung aja gaskan buat nanya.
Tamayo setia menunduk, melilitkan perban ke tangan sang nona dengan tekun. Mendongakkan kepala, dia berkata ragu, “Bau darahmu terlalu memikat. Begitu menciumnya, dapat dipastikan iblis mana pun akan kesulitan menahan diri.”
Pemilik netra bak kolam darah menyipit heran. Ibu jarinya lantas terarah menuju figur lelaki oni. “Begitukah? Tapi, Naoya bilang aromanya memuakkan-”
“Namaku Yushiro, Baka Onna!”
Ber-oh ria, anaknya Bapak Sukuna baru inget dia udah pindah alam. ‘Sip saya catat. Siapa tadi namanya? Oh, setan judes👿📝’
Dialog batin sang nona terputus kala wanita iblis melayangkan teguran. “Yushiro, perhatikan kata-katamu.”
“Ha’i, Tamayo-sama!”
Idih, kalau sama majikan baru jinak lu 😒👉 🐶
“Ini dia, pastikan kau mengganti perbannya dengan rutin, ne, (Name)-san,” pesan Tamayo, usai mengikat simpul terakhir.
Melantunkan rangkaian terima kasih, (Name) bergerak mundur ke sisi Tanjirou. Pemuda itu nampak berusaha memberi pengertian terkait perilaku tak sopan adiknya.
Netra dengan rona merah pekat memandang Nezuko dengan raut: ‘pengin ngikut, bjir-’
“Tidak apa-apa, anggaplah rumah sendiri.” Suara lembut mengalun, upaya menghadirkan ketenteraman teruntuk para tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]
Fanfiction[Kimetsu no Yaiba x Reader] . . . "Gimana rasanya pindah ke alam yg banyak belisnya, neng?" "Gacor, kang!" - Ryoumen (Name) . . . Bercerita tentang seorang gadis yang merupakan putri dari Ryoumen Sukuna. Hah? Raja Kutukan punya anak?? Rill kok ini...