[Chapter 7] Not Killed

1.2K 183 37
                                    

Happy reading❤️
Hope you enjoy the story!😻


»»»»»

-Flashback On-

Gadis pemilik mahkota pink terbangun oleh suara tetesan air yang menggema konstan di kesunyian. Kelopak mata terbuka, menampilkan iris merah bak kolam darah.

(Name) mendapati dirinya tengah bersandar nyaman di atas sebuah singgasana. “Huh...”

Kesadarannya seketika memuncak kala menyadari ada di mana dia sekarang.

Kesadarannya seketika memuncak kala menyadari ada di mana dia sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini beneran masuk innate domain...?” Loading dulu masbro🙏

“Lah...? ASELI INIMAH!!”
Anak gadisnya Bapak Sukuna ini langsung selebrasi di tempat. Sambil berdiri di atas singgasana, kepalanya tengok sana tengok sini dengan cengiran lebar menghiasi bibir.

Pasalnya, dia tak bisa memasuki innate domain-nya sejak terbangun di dunia baru.

Beranjak turun, kakinya yang berlapis sandal geta menapak lembut genangan air dangkal. Jadi domain bawaan mbak (Name) konsepnya sederhana aja, berupa area yang membentang jauh tanpa batas.

Visualnya seperti danau dangkal tanpa wilayah darat, dengan langit gelap bertabur jutaan gemintang. Tanpa bulan. Airnya amat jernih hingga dapat memantulkan objek apapun, termasuk singgasana dan tubuh (Name).

Menundukkan kepala, dia menghela napas lega menyadari kimononya di sini gak ikut bolong. Setidaknya dia masih pake baju pemberian bapak walau cuma di innate domain.

Ya gimana lagi, mengingat ada makhluk random yang bolongin tubuhnya, otomatis merusak pakaian (Name) juga. Dah ga layak pakai, sedih bet😟😔

Gak, (Name) ga takut mati lagi. Dengan keberadaannya di sini, maka dipastikan dia masih hidup. Bernyawa, sehat sentosa. Hanya perlu mikirin cara buat balik lagi ke realita eaa😌

“Nah, sekarang....”
(Name) menjepit dagunya dalam pose mikir. Setelah mondar-mandir bentaran, bola lampu imajiner nyala terang banget di dekat kepalanya.

“Gampang inimah,” monolognya. Songong betul ni cewek😒

Bibirnya terbuka, merapal halus satu mantra yang telah mendarah daging, “Kai.”

Tato hitam tumbuh menjalar seperti sulur, mewarnai kulit mulusnya dengan garis-garis dan pola unik. Kukunya memanjang dengan ujung runcing, tinta hitam pekat menghiasi permukaannya.

(Name) menyeringai memperlihatkan gigi taringnya yang menajam.

-Flashback Off-

Langit musim dingin mengantarkan suasana redup. Pendar mentari tertahan di balik awan tebal. Di atas selimut salju yang membentang sepanjang Kumotori Yama, tiga remaja melangkah beriringan menuruni medan terjal dengan tekad membara.

Sukuna no Musume [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang