Bagian 5.

195 52 1
                                    

Pagi harinya seperti biasa dirumah keluarga adipati tidak ada yg spesial sarapan kali ini, sama seperti sebelumnya terasa sangat dingin bahkan terasa lebih dingin dari biasanya. Jendral juga ikutan sarapan juga bagaimana pun dia harus terbiasa dengan keadaan rumah nya sejak kepergian sang ibu.

"Aku akan melamar elzion" ucap evan membuat aktifitas mereka terhenti.

"Atas dasar apa kamu tiba-tiba melamarnya" ujar sang ayah adipati.

"Dia udah hamil anak aku, ayah. Semalam aku sudah bertemu dengan keluarga Gunawan. Dan papa nya meminta aku agar ayah datang buat pertemuan keluarga membicarakan pernikahan aku dengan el."

Adipati mengangguk saja "ya. Emang sudah sepatutnya kamu bertanggung jawab atas apa yg kamu perbuat."

"Iya, ayah. Maafin aku karena udah buat ayah kecewa atas apa yg aku lakukan sama el."

"Sudahlah yg penting kamu bisa bertanggung jawab ayah rasa nama keluarga kita tidak akan tercoreng, selagi publik tidak mengetahui nya. Ngomong-ngomong jam berapa beliau akan adakan makan malam?"

"Malam ini jam 8."

Jendral hanya bisa menyimak tanpa mau ikut campur urusan evan, baginya amat sangat tidak menarik cerita tentang evan yg akan melamar kekasih nya. Jendral meletakan sendok nya di piring pertanda dia selesai makan, dia pun lekas bangkit dari duduknya dan memakai tas ransel andalan nya.

"Jangan lupa kamu ikutan makan malam dirumah keluarga Gunawan buat membahas pernikahan evan dan juga el" ujar sang ayah membuat jendral terdiam.

"Aku sibuk!"

"Jendral!!"

"Ayah udah gapapa kalau emang jendral gak mau ikut buat makan malam, lagian ayah sudah cukup mendampingi aku nantinya."

Jendral pergi begitu saja karena enggan buat menanggapi drama keluarga nya begitu saja, adipati nya bisa menghela nafas saja melihat kelakuan sang Putera bungsu yg sama sekali tidak berubah.

****

"Demi apa evan tanggung jawab sama kamu, el" ujar zaleon tidak percaya.

"Demi, demi dah. Tadi malam dia datang ke rumah aku dan ngomong sama papa kalau bakalan ngelamar aku. Yaudah papa sih undang dia sama keluarga nya buat makan malam nanti sih."

"Aku ikut senang kalau misalnya mas evan mau bertanggung jawab atas kamu dan calon anak kamu, el."

"Hum, aku juga senang akhirnya aku sama mas evan akan menikah juga."

Zaleon tersenyum sangat bahagia bagaimana melihat raut wajah el yg bahagia, rasanya zaleon sudah cukup bahagia karena gimana pun zaleon mengetahui kisah cinta el dengan evan sejak empat tahun yg lalu. Bagaimana peranan evan yg seorang Casanova rela berubah demi el seorang.

Keduanya bersantai di apartemen zaleon tadi memang sengaja el datang buat berkunjung ke apart Sahabat nya, tadinya dia akan kerumah sakit namun sejak pagi dia mengalami morning sickness hal hasil dia pun izin dan berakhir disini.

"Za, kamu gak ada niatan buat cari pacar?" tanya el.

"Nggak, el. Aku belum mau mikirin itu semua lagian masih sibuk menata karir. Nanti juga kalau ketemu jodohnya bakalan ketemu."

"Jangan terlalu sibuk kerja sesekali cari hiburan, kalau aku sudah menikah dengan mas evan bakalan susah sih cari waktu quality time begini."

Tawa zaleon mengudara dia memeluk sang sahabat sambil mencium pipi el.

"Kalau mas evan tidak mengizinkan kamu buat ketemu aku, maka aku akan menculik kamu, el" ancam zaleon membuat el tertawa.

****

Jendral LaksamanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang