Malam ini adalah malam yg paling membahagiakan buat elzion karena sebentar lagi dia akan menikah dengan orang yg dia paling cintai, dia tidak menyangka akan datang nya hari kebahagiaan nya secepatnya ini. Rasanya baru kemarin dia jadian dengan evan walaupun sudah empat tahun bersama, namun sepertinya waktu berjalan begitu cepat, tentang kehamilan nya juga el sama sekali tidak menyesal walaupun hal pertama dia mendapatkan kabar itu seperti disambar petir di siang bolong. Bahkan ketakutan akan karir nya yg berantakan sekarang sudah musnah akibat evan mau bertanggung jawab atas apa yg dia lakukan.
Elzion sama sekali tidak bisa tidur malam ini dia masih membayangkan satu minggu lagi menjadi suami sah dari evan, rasanya el ingin sekali waktu cepat berlalu. Namun dia sadar semua itu atas kehendak yg maha Kuasa.
Karena tidak bisa tidur el pun lantas berjalan kearah balkon kamarnya, malam ini dia menginap dirumah orang tuanya setelah acara makan malam selesai. Bahkan mungkin untuk satu minggu kedepan sampai acara pernikahan dia berlangsung, dia membuka pintu balkon kamar tersebut dan menghirup udara malam yg dingin. Walaupun dingin tetapi cukup hangat buat el karena dia merasa bahagia.
Ia berdiri dan memegang pembatas balkon kamar matanya melihat kearah langit dimana banyak bertaburan bintang yg indah, el tersenyum bahagia melihat bintang tersebut karena dia menganggap jika bintang itu mendukung hari bahagia nya nanti.
"Aku gak sabar untuk hari yg di nanti" gumamnya.
"Hhhh, rasanya sulit di percaya kalau aku bisa sama mas evan sampai ke titik ini."
Ingatan el kembali ke masa lalu yg mana dulu sebelum kenal evan, el seorang introvert yg hebat bahkan teman nya cuman zaleon itupun sejak di bangku sekolah menengah atas. Pertemuan nya dengan evan bahkan dibilang tidak sengaja, waktu itu el ingat sekali kalau dia bertemu dengan evan di sebuah cafe dengan evan yg tidak sengaja menabrak minumannya sampai terkena baju el. Klise memang namun dari situ membuat keduanya akrab.
Perjalanan cinta mereka juga tidak mudah, bahkan el kerap kali mendapatkan teror dari penggemar evan agar dia menjauh dari lelaki berlesung pipi itu. El bahkan tidak peduli karena dia percaya sama evan kalau evan mencintainya, sampai dimana evan mengetahui kalau dia seorang Casanova bahkan el mengetahui berapa banyak pria bahkan wanita yg menjadi teman kencan evan. Namun itu tidak menyurutkan langkah el buat menjalin kasih dengan evan.
Zaleon orang yg pertama menantang el berhubungan dengan evan bahkan secara terang-terangan tidak menyukai evan, namun evan selalu punya cara buat menyakini orang di sekitar el agar percaya kalau evan bersungguh-sungguh jatuh cinta dengan el. Maka zaleon pun luluh dan membiarkan el berpacaran dengan nya.
Semua itu sudah menjadi cerita perjalanan mereka berdua dan sekarang mereka akan memasuki babak baru yaitu dengan pernikahan, el hanya berharap jika nanti menikah dengan evan kebahagiaan nya berkali lipat. Dan el juga berharap agar evan tidak berubah tetap menjadi pribadi evan yg dulu, yg mana selalu sayang dan mencintainya dengan tulus.
***
Evan sendiri sehabis makan malam langsung kembali ke hotel yg mana dia menemui bian, rasa bersalah muncul karena dia telah mengikari janjinya dengan bian. Evan dengan setia menunggu bian membukakan pintu itu, bahkan evan berjanji tidak akan pergi dari hotel itu sampai bian membukakan pintu untuknya.
Sedangkan bian sudah sangat jenuh mendengar bunyi bel pintu kamar hotelnya, dia yakin jika itu evan namun ia tidak akan pernah membuka pintu untuk evan. Rasa kecewa karena evan selalu ingkar janji kepadanya dengan alasan sibuk, ya. Bian mengetahui jika evan sibuk tapi bisakah evan meluangkan waktu sedikit saja untuk dirinya.
"Baby... Buka pintunya" teriak evan dari luar yg mana mau tidak mau bian harus membuka nya.
Dengan perasaan kesal bian pun melangkahkan kakinya kearah pintu, bian membuka pintu sudah ada evan berdiri disana dengan penampilan acak-acakan. Rasa kasihan bian tiba-tiba datang begitu saja, evan langsung memeluk tubuh bian dan menghirup aroma khas dari tubuh bian yg sangat memabukan.
"I'm sorry, aku telat dan ingkar janji" ucapnya tepat di ceruk leher bian.
"I know.."
Bian melepaskan pelukan evan dan mempersilahkan evan masuk kedalam kamar hotelnya, evan tersenyum tipis melihat bian yg mudah luluh padanya. Evan lekas meraih tubuh bian dan langsung mencium bibir itu dengan lembut, bian bahkan belum siap dengan ciuman evan dan hanya bisa pasrah serta mengalungkan tangannya ke leher evan.
Ciuman yg awalnya lembut menjadi menuntut dengan gerakan kasar evan mencium bibir bian, setelah puas ke bibir ciuman itu beralih ke leher membuat bian mendongak memberikan evan akses agar leluasa. Lenguhan keluar dari bibir bian membuat evan semakin semangat.
Keduanya membuka baju satu sama lain hingga bertelanjang dada, evan membaringkan bian ke tempat tidur lalu mencumbu setiap arena tubuh bian. Membuat bian tidak kuasa menahan desahan nya.
"Aaahh..."
Ciuman dari bibir menyeluruh ke bawah hingga ke pangkal paha, tanpa melewatkan kesempatan evan mencium pangkal paha bian dengan begitu sensual. Kepala bian mendongak ke atas menikmati segala yg diberikan oleh evan, tangan evan juga tidak tinggal diam dia memegang penis bian dengan cerdas perlahan mengurut penis tersebut membuat bian mengerang.
"Aaah.. Van."
Puas bermain dengan tubuh bian maka selanjutnya adalah evan membuka celana nya mandiri, bian pun lekas bangkit dari tidur nya lalu berjalan merangkak menghadap penis besar evan. Bian dengan senang hati mengulum penis itu seperti lolipop membuat evan merasa terbang ke awan.
"Masih marah, hm" ujar evan disela desahan nya sambil memegang rambut bian.
Bian hanya menggeleng evan tanpa belas kasihan langsung menekan kepala bian hingga penis itu hampir sampai di pangkal tenggorokan, air liur bian mengalir deras karena tidak muat menampung penis besar evan.
"Aaaah... Aku mau keluar tapi gak mau keluar di mulut kamu."
Evan pun melepaskan penisnya dari mulut bian lekas bian telentang lagi sambil melebarkan kakinya, dan memegang bibirnya dengan sensual membuat gairah evan meningkat tajam. Evan pun mengurut penisnya lalu perlahan memasukan penis itu kedalam hole bian, bian lekas mengejang kala penis evan masuk terlalu dalam ke lubang nya.
Dia memegang bahu evan dengan perlahan evan memajukan pinggulnya dengan perlahan, membuat bian mendesah bahkan airmatanya mengalir sangking nikmatnya percintaan mereka. Bian juga tidak tinggal diam dia memajukan pinggang nya juga hingga penis itu tertanam dengan sempurna.
"Aaah.. Aaah... Faster sayang..."
"Ooh... Oh my god..."
"Jalang...."
Evan menampar paha bian membuat bian mendesah dengan kuat begitu pun evan, bahkan mereka sudah berganti gaya dengan bian diatas evan lalu menunggangi evan dengan cepat. Evan terkekeh sendiri melihat bian yg semakin liar di atas nya, evan menyukai gaya bercinta dengan bian tanpa memikirkan perasaan el yg sedari tadi menghubungi nya.
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
Jendral Laksamana
Fanfictionnamanya Jendral Laksamana hobi nya balapan, pekerjaan nya seorang fotografer handal. hidup yg berkecukupan tidak lekas membawa jendral dalam kebahagiaan, hidupnya yg seharusnya lancar tanpa hambatan harus menerima jika dia di paksa menikah dengan ma...