Tepat dini hari jendral sampai dirumah mertuanya, setelah dari bandara sang ayah berserta supir pribadi adipati langsung mengantarkan dirinya kerumah keluarga gunawan. Bukan tanpa alasan jendral meminta turun dirumah suaminya karena elzion pun pasti masih dirumah sang mama. Maka dari itu dia memutuskan untuk datang kesini daripada pulang ke apartemen nya.
Rani sang mertua alias mama elzion yg membukakan pintu rumah itu, cukup terkejut dengan kedatangan jendral yg dini hari. Namun tetap rani membuka pintu itu dengan lebar, sedangkan jendral sudah tersenyum dengan hormat kepada sang mertua.
"Kamu pulang tidak bilang sama el, jen?" Tanya rani membuat jendral geleng kepala.
"Nggak, mah. Saya sengaja pulang diam-diam mau ngasih kejutan buat el. Saya pikir bakalan sampai sekitar pukul delapan malam, ternyata sampai dini hari. Maaf ya mah saya bertamu malam-malam begini dan menganggu istirahat mama."
"Jangan merasa sungkan, lagian mama belum tidur tadi lagi nonton film. Lebih tepatnya gak bisa tidur karena gak ada papa" canda rani membuat jendral tersenyum tipis.
"Papa kemungkinan besok pulang, mah. Katanya masih ada beberapa hal yg mau diurus."
"Hm, mama tau. Kamu naik aja keatas ntar ada pintu tulisan nama elzion itu kamar dia. Mama mau masuk kedalam kamar dulu udah ngantuk."
"Iya, mah."
Gegas jendral naik keatas dimana letak kamar sang suami, dia sudah tidak sabar ingin bertemu elzion walaupun el sudah terlelap tidak masalah melihat wajah el yg terlelap sudah membuat jendral bahagia, karena favorite jendral ada dimana wajah terlelap el. Sungguh wajah terlelap el menjadi daya tarik tersendiri untuknya.
Perlahan jendral membuka pintu kamar el, bisa dia lihat kalau el sudah terlelap dengan selimut tebal nya. Tidak mau menganggu tidur el maka jendral pun segera ke kamar mandi buat membersihkan tubuhnya. Dan menggantikan pakaian yg enak dibuat tidur.
Tidak lama dia sudah berganti pakaian dengan pakaian tidur berbahan satin halus warna hitam, lekas dia naik ke tempat tidur disamping el, tidak lupa mencium kening el dari samping dan mengelus perut el yg sudah membuncit itu. Dia pun merebahkan tubuhnya di samping el memeluk elzion dari belakang.
Paginya mata elzion terbuka dengan perlahan, merasa bingung karena badannya terasa berat seperti ada yg memeluk nya dari belakang, dia melihat tangan yg melingkar di pinggang yaitu sepasang tangan putih yg dia sudah hapal siapa pemilik tangan tersebut.
El lekas membalik badan dengan cepat dan merasa terkejut sekaligus senang karena jendral sudah pulang dan memeluk dirinya, elzion mencium bibir jendral dan mengelus rahang itu membuat jendral tersenyum lalu membuka mata.
"Mas jendral kapan pulang iih" ujarnya dengan mencubit perut jendral sedikit.
"Sakit sayang. Aku pulang dini hari mama yg bukain pintunya buat aku."
"Kenapa gak bilang sama aku kalau cuman sehari sih, harusnya bilang dulu kan aku mau nyambut mas pulang."
Jendral langsung mengecup bibir el "kan mau kasih kejutan. Masa harus bilang sama kamu."
Elzion memeluk tubuh kekar jendral dia menyelusupkan kepalanya di bidang dada tersebut, memejamkan matanya sejenak serta merasakan kehangatan pelukan jendral yg sehari semalam tidak dia rasakan.
"Kangen banget aku" gumam el membuat jendral tersenyum tipis.
Maka untuk satu jam kedepan jendral dan elzion menghabiskan waktu untuk berpelukan melepaskan rindu yg meski satu hari tidak bertemu, bahkan tangan jendral memeluk perut elzion sambil sesekali mengelus nya.
"Mas, kita jadi pindahkan? Kalau jadi pindah aku akan minta libur sama atasan aku dirumah sakit."
Jendral mencium pipi el "kalau soal itu jangan khawatir sayang. Kamu kerja aja ntar kamu kecapean. Aku gak mau kamu dan bayi nanti capek."
"Gak capek kok. Malah aku semangat banget buat pindah pengen mendekor kamar kita dan kamar bayi. Boleh ya aku ikutan pindah" ucap el dengan puppy eyes agar jendral luluh.
"Hm, boleh sayang" jawab jendral membuat elzion bersorak kegirangan.
****
Pagi ini sarapan ada yg beda saat ini yg biasanya diisi oleh empat orang, namun hari ini hanya tiga orang. Namun kehangatan tetap tercipta meski kepala keluarga lagi diluar negeri, rani mamanya el tersenyum melihat kebahagiaan anaknya dengan jendral, bahkan dia bisa melihat pemandangan pagi didepan nya yg mana jendral dengan sangat telaten memotongi roti untuk elzion.
"Mama baru tau kalau el gak bisa potong roti pake pisau" ucap rani membuat el tersipu malu.
"Mama ihh, jangan gitu aku malu tau" ujar el yg menundukan kepala nya.
"Gapapa, mah. Saya sengaja melakukan ini agar el gampang makan nya."
"Mungkin bawaan bayi jadi anak mama ini mau manja terus."
Muka el semakin merah karena candaan mamanya, jendral hanya bisa tersenyum sambil mengelus rambut elzion dengan sayang dan itu luput dari pandangan rani.
"Mama bersyukur sekali karena el mendapatkan suami yg begitu sayang padanya, mama bisa melihat kebahagiaan kalian terpancar. Mama harap kalian akan selalu bahagia dan gini terus."
"Amin, saya akan jaga el semampu saya. Walaupun saya tidak akan pernah berjanji untuk hal hal yg mungkin bisa saja yg melanggar. Namun saya akan pastikan kalau el akan mendapatkan kebahagiaan bersama saya."
"Mama percaya. Oh ya, selamat ya jen akhirnya kamu di pilih papa supaya menjadi direktur utama di perusahaan AP group."
"Papa yg memilih mas jendral buat jadi direktur utama? Kenapa harus papa? Emang papa ada sangkut pautnya dengan perusahaan itu, mah?" Tanya el yg bertubi-tubi.
"Hm, papa membeli saham di perusahaan sebagaian 90 persen yg mana sepenuhnya itu ada ditangan papa pengurusan nya."
"Tapi kenapa papa membeli itu?"
"Mama juga gak tau, el. Papa tidak memberikan kejelasan yg mama tahu papa membeli sebagai hadiah pernikahan kalian."
El dan jendral hanya bisa terdiam, terlebih el yg masih memikirkan sang papa membeli perusahaan evan tersebut, setahu el perusahaan papa dan usaha milik keluarga nya bertolak belakang dengan perusahaan evan itu. Lantas atas dasar apa papa nya membeli saham perusahaan, el yakin jika sang papa sedang merencanakan sesuatu namun el tidak mau menduga atau mau bertanya dengan sang papa. Biarlah itu menjadi urusan papa nya, karena el sudah berjanji tidak akan mencampuri yg berkaitan dengan evan demi menghargai jendral.
"Sudah, kalian jangan pikirin apa yg papa rencanakan. Sekarang habiskan sarapan kalian."
Jendral dan elzion kembali melanjutkan sarapan nya, bahkan kini bergantian el yg menyuapi jendral. Meskipun segan kepada sang mertua namun jendral tetap membuka mulut. Sementara rani hanya geleng-geleng kepala melihat anak dan mertua yg begitu romantis persis seperti dia muda dulu.
[]
Hari ini satu bab dulu ya soalnya kepala aku nyut-nyutan 😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Jendral Laksamana
Fanfictionnamanya Jendral Laksamana hobi nya balapan, pekerjaan nya seorang fotografer handal. hidup yg berkecukupan tidak lekas membawa jendral dalam kebahagiaan, hidupnya yg seharusnya lancar tanpa hambatan harus menerima jika dia di paksa menikah dengan ma...