- 3 tahun kemudian -
"Ayah" seru anak perempuan yg berlari menuju sang ayah dengan membawa satu boneka ditangan nya.
Jendral yg baru saja pulang langsung menyambut sang anak dengan merentangkan tangan nya lebar agar Puteri nya itu masuk kedalam pelukan nya, jendral memeluk anak perempuan itu dengan suka cita.
"Ayah kenapa baru pulang, calista dengan papa sudah menunggu dari tadi."
"Ayah masih banyak pekerjaan di kantor sayang makanya baru pulang."
Namanya calista adinta puteri anak pasangan jendral dan juga elzion, usianya sudah menginjak tiga tahun namun pola pikirnya cukup cerdas bahkan bicaranya sudah seperti orang dewasa yg sangat lancar. Calista anak yg sangat manis bahkan patuh apa yg dikatakan oleh orang tuanya, calista sendiri tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang taunya. Namun bagi calista walaupun selalu di sayang tetapi sifatnya tidak menjadi anak manja.
"Dia dari tadi tungguin kamu, mas. Katanya mau makan sashimi ada restoran diujung sana yg baru buka, menunya bukan menu khas Jepang saja tetapi ada makanan khas Indonesia" ujar el yg berjalan dengan tertatih karena kehamilan keduanya sudah menginjak bulan ke enam.
Jendral menggendong anaknya dan berjalan ke arah el, tidak lupa mencium kening el dengan lembut.
"Nanti kita kesana ya. Ayah mandi dulu soalnya bau asam."
"Tuh, sayang dengerin ya. Turun yuk kasian ayah capek."
Calista pun turun dari gendongan jendral, jendral mengelus perut el yg tampak buncit itu.
"Gimana kabar adek didalam? Rewel gak sayang."
"Gak sih, semua fine mas. Aku siapkan teh buat kamu ya."
Jendral mengangguk saja dan langsung berjalan kearah kamarnya, calista sendiri memilih buat menonton televisi yg sedari tadi hidup. El berjalan ke dapur menyiapkan teh buat suaminya.
Sejak usia calista dua tahun keluarga jendral pindah ke Jepang, karena pekerjaan perusahaan jendral sudah amat sangat banyak. Bahkan el juga sudah berhenti menjadi perawat dan memilih buat ikut bersama suaminya, dan kini rumah tangga dia bersama jendral masih sangat bahagia selama tiga tahun terakhir ini, bahkan sebentar lagi mereka akan kedatangan anggota baru yg mana adik calista akan lahir.
Jendral keluar kamar dalam keadaan sudah segar dan rapi, dia berjalan kearah putri nya yg lagi fokus ke acara televisi. El langsung membawakan teh buatan nya ke tempat sang suami, dia meletakan teh itu diatas meja.
"Gimana kerjaan mas tadi? Lancar?" Tanya el sambil memegang tangan jendral lalu memijit nya.
"Lancar sayang, gak ada hambatan apapun. Cuman ya gitu pekerjaan semakin menumpuk saja, tapi gapapa mas bisa mengatasi nya. Cuman mas mau minta maaf karena selalu pulang menjelang malam, tidak ada waktu untuk kita quality time bertiga."
"Mas, jangan meminta maaf karena mas cari uang buat kita berdua. Malahan aku bersyukur loh punya suami kayak mas, yg bisa bekerja keras dan masih sempat kok berkumpul seperti ini."
"Tapi tetap saja sayang."
El mencium pipi jendral lalu tersenyum manis, calista yg fokus nonton tidak mengetahui jika papa nya melakukan hal mencium sang ayah. Jika tahu maka calista akan marah, karena ayah nya adalah hanya milik dirinya.
"Ayah ayo kita makan sashimi" ucap calista membuat jendral tersenyum.
"Ayo. Papa siap-siap gih kita akan makan sashimi malam ini."
"Mas, apa gak xapek? Baru pulang loh kita harus pergi makan malam."
"Hm, tidak. Mas tidak capek asalkan kalian bahagia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jendral Laksamana
Fanfictionnamanya Jendral Laksamana hobi nya balapan, pekerjaan nya seorang fotografer handal. hidup yg berkecukupan tidak lekas membawa jendral dalam kebahagiaan, hidupnya yg seharusnya lancar tanpa hambatan harus menerima jika dia di paksa menikah dengan ma...