Bagian 25.

318 70 2
                                    

"Mas, bajunya mau bawa berapa?" Tanya el sedikit berteriak karena jendral lagi mandi.

"Dua aja sayang, ambil kemeja sama jas jangan lupa dasi nya. Semua ada dilemari."

El pun segera berjalan kearah lemari pakaian mereka, el memilih kemeja jendral yg warna nya tidak mencolok. Mengambil satu jas dan juga dasi yg warna nya masuk dengan kemeja nya, setelah itu elzion memasukan pakaian jendral kedalam koper.

Jendral pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan rambut basah serta handuk yg dililit di pinggang, elzion menatap jendral tanpa berkedip karena ini untuk pertama kalinya el melihat jendral setengah telanjang. Dan jujur saja sangat seksi, lihatlah perut kotak dengan warna putih bersih el yakin kulitnya kalah bersih dari sang suami.

"Mas, aku siapkan sarapan dulu ya" kata el dengan gugup.

El melangkahkan kakinya keluar namun tangannya di tarik lembut oleh jendral, dan langsung di dekatkan ditubuh jendral yg masih basah itu. El bisa mencium aroma sabun mint segar dari tubuh jendral.

"Kenapa gugup, hm" ujar jendral melihat wajah el yg memerah.

"Mas.. Aku mau buat sarapan loh sebentar lagi pesawat kamu take off kan."

"Masih ada waktu dua jam lagi, sayang."

Jendral mencium leher elzion membuat el memejamkan matanya, padahal cuman mencium saja namun jantung el sudah berdebar tidak menentu. Lalu jendral mengecup bibir el dengan singkat serta tertawa tipis melihat betapa lucunya el saat wajah memerah.

"Mas jendral ngerjain aku ya" protes el membuat jendral mengangkat alisnya.

"Ngerjain apa sayang? Memang nya kamu mikir apa tadi, hm."

"Tau ah.."

El lekas keluar dia malu setengah mati kepada jendral karena dikira nya jendral akan melakukan lebih pagi ini, padahal el sudah sangat tidak sabar buat dia bercinta dengan jendral. Namun sepertinya jendral menahan agar dia tetap sehat sampai konsultasi kepada dokter terlaksana.

Sementara itu jendral sudah tertawa lebar melihat elzion yg merajuk karena jendral iseng padanya, sebenarnya jendral tidak iseng hanya saja dia sedang menguji seberapa tahan nya el. Dia juga ingin mendekap elzion dan meniduri nya agar elzion milik dia seutuhnya. Namun jendral harus menahan karena ini semua demi el dan calon anak mereka.

"Nanti sampai Jepang jangan lupa kabari aku loh mas" ujar el wanti-wanti jendral.

"Iya sayang. Nanti setelah mas pulang dari Jepang kita akan pindah ke rumah baru, dan akan konsultasi kandungan kamu juga."

"Jangan bahas itu aku malu."

"Malu kenapa sih? Aku loh cuman bahas kamu akan check up setelah aku pulang dari jepang."

"Mas cukup, iih."

Jendral tertawa lalu melanjutkan sarapan nya, keduanya sama-sama terdiam karena masih fokus pada makanan masing-masing.

"Nanti kamu tinggal sama mama ya" kata jendral membuat el mengangguk.

"Iya. Mama juga udah nyuruh kok."

"Jaga kesehatan ya, el. Jangan lupa vitamin diminun sama susu juga jangan skip. Mas gak mau loh kalau kamu sampai drop."

"Iya, mas. Aku paham."

Sebenarnya elzion punya pertanyaan lagi namun rasanya pertanyaan dia takut menyinggung perasaan jendral, el cuman mau bertanya apakah nanti suaminya itu bakalan ketemu evan ke Jepang apa tidak. Sungguh tidak bermaksud apapun elzion hanya ingin tahu saja.


Jendral LaksamanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang