"Mimpi buruk yang ingin aku ingat seumur hidupku."
•••
Diluar kamar, semua orang ricuh karena nona muda mereka belum keluar kamar seharian penuh.
Bahkan kepala rumah tangga sampai turun tangan untuk memanggil putri kesayangannya untuk keluar kamar.
"Ifei, ayo keluar.."
Didalam kamar, mata Feiza terbuka lebar dengan nafas yang terengah-engah, dia menatap pintu yang tadi mengeluarkan suara yang sangat mirip dengan suara mendiang ayahnya.
Apakah ini surga? Dia sudah bertemu dengan ayahnya?
Feiza berlarih ke pintu tanpa alas kaki, dia membuka pintu dengan kencang lalu memeluk tubuh ayahnya.
"Ayah, aku kangen ayah!"
Gintar falentino Sedrick, komandan pasukan militer yang telah memimpin pasukan selama 15 tahun.
Dia adalah pahlawan negara yang telah melindungi masyarakat selama ini, bahkan mengorbankan nyawanya untuk melawan para pemberontak.
"Ayah, ayah udah bahagia kan disini? Gak sakit lagi? Sekarang kita bisa kumpul, kita tinggal nungguin bunda buat nyusul kita, biar kita bersatu disini."
Alis mata Gintar menukik tajam, "Apa maksud kamu? Kumpul dimana?"
Feiza melepaskan pelukannya dengan ayahnya, apakah Gintar tidak ingat jika mereka berdua sudah mati?
"Ayah gak inget? Kita udah di surga!"
Sebuah tawa renyah membuat Feiza menatap ke samping, disana ada bundanya Sandrina Sedrick.
"Bunda, bunda udah meninggal juga?" Tanya Feiza dengan polos.
Tak lama sebuah tangan memukul bibirnya dengan pelan, "Kurang ajar, siapa yang kamu sumpahin meninggal?" Tanya Gintar marah.
Feiza cemberut karena dipukul, dia juga sedang merasa bingung, jika ayahnya disini dan bunda nya disini, lalu yang meninggal itu siapa?
Feiza tiba-tiba teringat jika dia tadi terbangun dari kasur karena mendengar suara Gintar. Apakah semua yang dia lalui itu hanya sekedar mimpi buruk?
Dia menyentuh perutnya sendiri, lalu rambutnya, rambutnya pendek, seingatnya rambut pendek ini sudah panjang ketika dia masuk kebangku SMA.
Lalu dia menatap pergelangan tangan dan tubuhnya, masih terlihat sehat dan berdaging, tidak seperti didalam mimpinya yang kurus.
Seharusnya Fanya belum datang ke rumah ini, ketika Fanya datang dia sudah lulus SMA.
Dan saat ini dia bahkan belum masuk SMA, berarti kematiannya masih lama? Setidaknya masih ada 7 tahun atau 6 tahun lagi.
"Kamu kenapa?" Tanya Sandrina heran ketika melihat perilaku aneh putrinya.
"Bunda, aku kelas berapa?"
"Kamu gak mungkin lupa ingatan karna gak makan seharian kan?"
"San.." Gintar berucap pelan agar istrinya tersebut berhenti berbicara.
Sandrina terdiam, lalu Gintar mengelus kepala Feiza, "Ayo makan." Tuturnya lembut.
Di dunia ini yang paling menyayangi Feiza hanya ayahnya, hanya Gintar yang tidak pernah meninggalkan dirinya walaupun pria itu sudah meninggal dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIME TRAVEL [END]✓
FantasySEBELUM MEMBACA, DIMOHON UNTUK MEMFOLLOW AKUN AUTHOR ( ◜‿◝ )♡ Dosa terbesar yang Feiza lakukan adalah menggugurkan kandungan nya sendiri, membunuh anaknya yang bahkan belum sempat lahir kedunia. Suaminya membenci Feiza hingga menceraikan diri...