MTT 10

4.4K 240 0
                                    

"Kamu mau memberikan keadilan untuk kakakmu?"

•••

Disekolah anak kelas 7, 8, dan 9 sibuk membicarakan tentang apa yang terjadi di kota C sekarang. Banyak warga yang berada di sana mengungsi ketempat lain.

Banyak juga tentara yang sibuk berpatroli untuk mencari sisa komplotan pelaku yang melarikan diri.

Didalam kelas Feiza sedang memakan makanan ringan yang tadi Zeyan dan Allean bawakan untuknya. Disampingnya ada Gio yang sedang berbicara kepada temannya yang duduk dibangku depan.

Feiza hanya mendengarkan cerita mereka tanpa berniat untuk ikut, tetapi tiba-tiba Gio menyebut nama ayahnya.

"Komandan militer kan ayahnya Feiza-" Gio menoleh kearah Feiza.

"Menurut kamu siapa kanibalnya?"

Feiza terdiam ditempat, walaupun dia sudah mengetahui siapa pelaku sesungguhnya, untuk sekarang dia tidak bisa membeberkan kepada siapapun.

"Aku gak tau, aku juga gak terlalu tertarik dengan kemiliteran apalagi kasus yang ditangani ayah."

Gio mengangguk mengerti dan kembali berbicara kepada temannya, "Apakah akan terjadi bencana yang besar?"

Feiza ingat dimana peti mati ayahnya diantarkan, para tentara mengatakan untuk tidak membuka peti mati karena tubuh ayahnya sudah hancur.

Yang dia tau jika ayahnya meninggal karena ledakkan bom yang tidak bisa dijinakkan dengan cepat.

Saat itu bukan hanya ayahnya yang menjadi korban tetapi juga paman Allean.

Kakek Zeyan tidak ikut karena dia harus berjaga di kamp.

Jika dipikir-pikir lagi, kematian ayahnya juga menyimpan banyak misteri, "Jangan-jangan ayah juga menjadi makanan kanibal?"

Feiza mencengkeram erat makanan ringan yang ada ditangannya, presiden itu adalah kanibal yang menyebabkan kekacauan beberapa dekade ini.

Dia juga sudah memakan banyak manusia, bahkan ayahnya tidak lepas dari mulut penuh dosa itu.

Feiza benar-benar berharap akan segera menemukan bukti kejahatan presiden lalu membunuhnya dengan tangannya sendiri.

"Yang pasti, pelakunya salah satu orang yang mempunyai kekuasaan." Celetuk Feiza.

Gio dan temannya menatap Feiza, alis Gio terangkat keatas, "Aku juga berpikir gitu, kanibalnya pasti orang yang dibawah presiden atau bahkan diatas presiden."

Tubu Feiza menegang, matanya bergetar ketika Gio mengatakan itu, dia ingin menanyakan sesuatu tetapi guru sudah lebih dulu masuk kedalam kelas.

Disepanjang pelajaran Feiza sesekali menatap wajah Gio, dari mana Gio tau jika kanibalnya adalah orang disekitar presiden?

Mungkin Gio memiliki bukti tentang kejahatan presiden?

Feiza terus memikirkan nya hingga waktu pulang sekolah tiba, ketika dia ingin berjalan keluar kelas Gio menghentikan langkah Feiza.

"Kamu mau ke warnet gak?" Tanya Gio.

Feiza menggeleng, gadis itu menunjuk Zeyan dan Allean yang telah menunggu dirinya di depan kelas.

"Oh kamu mau main sama mereka?" Ujar Gio dengan kecewa.

Dia ingin mengangguk tetapi ketika teringat ucapan Gio tadi Feiza mengurungkan niatnya.

"Kalo kamu mau gabung, ayo."

Seketika raut wajah Gio kembali cerah, dengan semangat dia mengikuti langkah Feiza menuju Zeyan dan Allean.

MY TIME TRAVEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang