MTT 05

18.5K 894 2
                                    

"Dia sudah dewasa."

•••

Feiza telah mempelajari beberapa pelajaran yang tidak dia kuasai sebelumnya, didalam mimpi itu dia juga pernah belajar pelajaran ini.

Karena itu dia dengan mudah menjawab satu persatu pertanyaan yang diberikan guru.

Biasanya Feiza bodoh dalam pelajaran IPA, seperti kimia, fisika, biologi. Atau bahkan matematika?

Dia tidak pandai perkalian, apalagi dia baru masuk kelas 8 smp, pengetahuan belum seluas didalam mimpi.

Tapi dengan bantuan ingatan di mimpinya, tiba-tiba saja Feiza merasa dirinya menjadi lebih pintar dari sebelumnya.

Entah itu mimpi atau dia mengulangi waktu Feiza tidak peduli, yang terpenting sekarang dia bisa kembali ke masa ini dan melindungi semua yang dia miliki dari bahaya.

Pemberontak mulai terjadi di kota C, tetapi belum terlalu parah, hanya beberapa orang saja yang membuat rusuh di sana.

Ayahnya juga tidak harus turun tangan untuk membereskan, tetapi jika pemberontakan dibiarkan semakin parah takutnya itu akan menjadi pertempuran besar seperti yang ada di dalam mimpi.

Saat ini sudah pukul 8 malam, ayahnya pulang jam setengah 9 malam. Dia akan membicarakan masalah pemberontakan kepada ayahnya.

Setelab menunggu beberapa menit akhirnya suara deru mesin mobil terdengar dari lantai bawah, Gintar telah kembali ke rumah.

Tanpa berpikir panjang Feiza berjalan keluar dan turun ke lantai bawah, "Ayah!" Feiza memeluk tubuh Gintar.

Gintar membalas pelukan Feiza dengan senyum hangat, "Ada apa?"

"Ayah, ada sesuatu yang mau aku bahas sama ayah."

Tampaknya Gintar terkejut dengan perkataan Feiza, selama ini Feiza tidak pernah serius untuk melakukan segala hal.

Jika dia mau maka akan dia lakukan tanpa diskusi dengan ayah atau bundanya, sekarang Feiza ingin membahas sesuatu dengannya.

Gintar membawa Feiza ke ruang kerjanya, dia menarik kursi dan menyuruh Feiza duduk disana.

Feiza dengan patuh duduk dihadapan sang ayah, "Apa yang mau Ifei bahas?"

Ifei adalah nama panggilan yang sering Gintar gunakan untuk memanggil Feiza (Meifeiza).

"Ayah aku dengar ada pemberontakan di kota C?"

Laki-laki itu mengangguk membenarkan, dia mengeluarkan koran di dalam laci lalu memberikannya kepada Feiza.

"Hanya masalah kecil, bisa diatasi oleh tentara yang berada di kota C." Jawab Gintar santai.

Kepala Feiza menggeleng, dia tidak setuju untuk hal ini, dimasa depan pemberontakan tersebut akan menjadi pertempuran yang membunuh banyak nyawa termasuk nyawa Gintar sendiri.

"Aku merasa masalah gak sekecil itu, gimana kalo pemberontak yang muncul sekarang cuma sebagian kecil, bisa aja pemberontak yang lain belum keluar karna mau buat tentara lengah."

MY TIME TRAVEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang