PART TAMBAHAN

498 73 1
                                    

Zeyan berjalan kedalam rumah sakit dengan wajah pucat, dia menatap Allean yang berdiri di depan pintu dengan pandangan mata yang terlihat kosong.

Allean yang melihat kehadiran Zeyan tidak bisa menahan tawa mengejek, semuanya tidak sepenuhnya salah Zeyan.

Feiza yang meninggalkan Zeyan, itu karena Feiza merasa sudah tidak bisa lagi menemani pria itu.

Namun keputusan Zeyan untuk menikahi Fanya membuat Allean kecewa.

"Dimana Feiza?" Tanya Zeyan dengan suara yang terdengar serak.

Dibelakang ada Fanya yang mengintili Zeyan, melihat kehadiran gadis itu entah mengapa kemarahan dihati Allean meningkat pesat.

"Kamu masih memiliki muka untuk datang kesini?" Tanya Allean kepada Fanya.

Fanya sontak menjadi pusat perhatian, dengan gugup dia memilin ujung bajunya, "Kenapa? apa salah aku?"

"Kamu tau apa yang dialami Feiza beberapa bulan ini?"

"Aku gak tau."

"Jangan berpura-pura lagi."

Allean menampilkan raut wajah jijik ketika melihat ekspresi tidak bersalah Fanya.

"Feiza keracunan, anaknya mati, bukankah kamu yang paling tau jenis racun apa yang ada di tubuhnya?"

Zeyan menoleh kebelakang dengan kerutan tak percaya, wajah Zeyan terlihat lebih buruk daripada tadi hingga membuat Fanya bergetar ketakutan.

"A-aku.." Fanya ingin menyangkalnya tapi dibawah tatapan intimidasi dari semua orang, suara Fanya menjadi tercekat di tenggorokan nya.

"Kamu yang membunuh anakku?" Tanya Zeyan dengan nafas yang naik turun.

Dari belakang, Sandrina menutup mulutnya tak percaya, beberapa bulan lalu dia menggunakan tangannya sendiri untuk menampar wajah putri kandungnya.

Saat ini Fanya menghadapi jalan buntu, walaupun dia mengelak semua orang tidak akan percaya kepadanya.

"Iya, aku yang meracuni Feiza, dia sekarang sudah mati kan? kalian sendiri yang membuangnya, kenapa kalian menyalahkan ku?" Tanya Fanya dengan sedikit berteriak.

Beberapa pengunjung rumah sakit menatap sekumpulan orang tersebut dan menyaksikan pertingkaian diantar mereka.

Sandrina jatuh terduduk lemas, jadi putrinya benar-benar sudah tiada?

Tanpa sadar Sandrina mengingat sosok Gintar yang selalu menjadi orang pertama untuk melindungi Feiza ketika Feiza mengalami masalah.

Apakah Gintar marah kepadanya dialam lain?

"Feiza meninggal kemarin waktu sebelas siang, dia sudah di kuburkan kalian tidak perlu tau dimana tempat nya." Ujar Allean sambil ingin berjalan pergi.

Zeyan menghentikan Allean, "Apa maksud mu? aku suaminya!"

"Apakah kamu masih belum mengerti? Feiza tidak ingin kamu menjadi suaminya." Allean menghempaskan tangan Zeyan.

"Zeyan apakah kamu tau apa penyesalanku di kehidupan ini?"

"Aku menyesal karena tidak mencegah pernikahan kalian disaat itu!"

"Jika kalian tidak menikah, Feiza tidak akan menjadi seperti ini!"

"Dan jika perempatan tidak tau malu ini tidak hadir, Feiza tidak akan pergi meninggalkan kita!"

Allean adalah anak haram, walaupun keluarga ayahnya menerimanya, dimata masyarakat dia adalah anak haram yang tidak pantas untuk didekati.

Sejak awal pertemuan nya dengan Feiza, Allean selalu merasa jika dia tidak lagi membutuhkan sosok ayahnya.

Yang dia butuhkan adalah rumahnya sendiri dan ketenangan, juga sahabat nya.

Dia berteman dengan Zeyan karena Feiza adalah temannya, jika Feiza tidak ada dia tidak ingin mengenal anak elite di sekitarnya.

Sekarang dia menyadari terkadang hidup sederhana lebih baik daripada hidup di lingkungan kotor seperti ini.

Banyak orang kotor yang berjalan merangkak keatas dengan mengorbankan banyak hal, termasuk Fanya.

Dia hanya anak haram yang ingin menjadi seorang putri. Sebagai sesama anak haram, Allean malu ketika melihat kelakuan nya.

Mata Allean memerah ketika dia mengingat bagaimana kondisi Feiza ketika ditemukan.

Allean sudah mengatakan jika Feiza tidak memiliki harapan lagi, tapi dia ingin Feiza hidup lebih lama.

Karena itu Allean berjuang keras untuk menemukan obat penawar. Tapi sebelum dia menemukan nya Feiza sudah lebih dulu pergu.

Siapa yang harus dia salahkan?

Didalam kantornya, Allean membuka sebuah surat yang ditinggal kan Feiza diatas meja.

Takdir tidak adil untuk kita, jadi kamu harus berjuang keras agar bisa berbahagia. Allean kamu adalah satu-satunya orang yang bisa aku percaya setelah Zeyan.

Tolong jaga Zeyan untukku, bagaimanapun kita sudah melewati beberapa tahun bersama melewati suka dan duka bertiga.

Semarah apapun kamu, jangan pernah menjauh darinya, dia juga merasa sedih dengan keadaan kita sekarang.

Allean aku juga ingin kamu lebih memperhatikan diri kamu sendiri, sebelum kamu menyelamatkan orang lain kamu harus menyelamatkan diri sendiri agar tidak mati didalam kegelapan.

Semoga kamu mengerti apa yang aku maksud, jika aku dilahirkan kembali, aku ingin menjadi sahabat kamu lagi, atau menjadi adikmu?

Terimakasih untuk waktu beberapa tahun ini, terimakasih karena telah memberikan warna dikehidupanku dan merawatku.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY TIME TRAVEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang