"Dia sakit ya?"
•••
Suara monitor berbunyi nyaring, diiringi tangis kencang dari Rifan ketika Fanya sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Dia memeluk tubuh gadis itu sambil menggoyangkan nya dengan perasaan putus asa.
"Maaf.."
Seharusnya dia tidak meninggalkan Fanya disana, seharusnya dia membawa Fanya saat itu dan melindunginya.
Feiza menutup mulutnya didalam pelukan Allean, akhir hidup Fanya mengapa harus seperti ini?
Dirinya teringat kehidupan sebelumnya dimana dia dan Fanya selalu bertengkar hanya karena masalah sepele.
Dan bagaimana Fanya selalu mencoba membuat masalah dengannya, selain meracuninya Fanya tidak pernah melakukan kejahatan lainnya.
Dia hanya dipaksa berbuat jahat.
"Baju aku kemana?!" Teriak Feiza kesal.
Fanya muncul dari balik pintu dengan senyuman penuh kemenangan, dia mengangkat baju yang berada ditangannya.
"Ada disini."
Kematian Fanya, membuat Feiza sedikit merasa kehilangan sosok adik.
Allean mengusap rambut Feiza ketika menyadari tubuh Feiza bergetar karena menangis.
"Kamu yang mencuri sepatu aku?!"
"Iya, sepatu kamu bagus jadi aku curi."
Seharusnya dia bisa melindungi Fanya, namun hatinya masih merasa tidak nyaman jika mengingat siapa orang yang membunuh anaknya.
Feiza berjalan mendekati tubuh Fanya, dia mengusap rambut Fanya yang sedikit ternodai darah, "Aku memaafkan kamu, dan maaf karena tidak bisa melindungi kamu."
***
Hujan deras mengguyur ibu kota, pemakaman Zacky dan Fanya sudah dilaksanakan pagi tadi sebelum hujan.
Feiza saat ini sedang berdiam diri didalam kamarnya, mencoba memahami apa yang telah terjadi beberapa hari ini.
Semua orang yang dia anggap musuh sudah mati, bisakah dia hidup bahagia?
Tanpa sadar air mata terjun dari matanya, gadis itu menangis tersedu-sedu ketika mengingat kematian Fanya kemarin.
Dia sudah mengorbankan nyawa Fanya, apakah dia masih bisa bahagia? Dia tidak bisa bahagia.
Rifan, seharusnya dia tidak terlibat namun karena dia egois laki-laki itu juga harus merasakan kehilangan.
Tadi malam dirinya bermimpi, di mimpi itu dia melihat seorang gadis yang sedang bermain di sebuah taman.
Dia Fanya, Fanya mengatakan dirinya merasa bersalah karena telah membuat hidup Feiza menderita dan dia pantas mendapatkan nya.
Bagaimanapun karma terus berjalan seperti air yang mengalir, hanya menunggu waktu saja kapan kita akan mendapatkan nya.
Tidak ada manusia yang terlepas dari dosa, bahkan Feiza sendiri sudah sangat merasa berdosa.
"Jika ada kehidupan setelah kematian."
Apakah Fanya akan mengulangi waktu Sepertinya? Kehidupan setelah kematian dimana itu?
Surga? Neraka? Atau masih di dunia ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIME TRAVEL [END]✓
FantasySEBELUM MEMBACA, DIMOHON UNTUK MEMFOLLOW AKUN AUTHOR ( ◜‿◝ )♡ Dosa terbesar yang Feiza lakukan adalah menggugurkan kandungan nya sendiri, membunuh anaknya yang bahkan belum sempat lahir kedunia. Suaminya membenci Feiza hingga menceraikan diri...