Dia tidak sama
•••
Ketiga remaja yang belum memasuki umur 16 tahun tersebut berjalan memasuki area penahan untuk para penjahat.
Dengan bantuan Zeyan, Feiza dan Allean dengan mudah masuk kesana, kakek Zeyan yang bertanggung jawab untuk area penahan.
Karena para prajurit sudah terbiasa melihat Zeyan keluar masuk mereka dengan mudah mengizinkan mereka untuk masuk kesana.
Disana banyak orang yang bertubuh kurus dan kelaparan, di tubuh mereka terdapat banyak bekas luka besar maupun kecil.
Melihat keadaan mereka sekarang, Feiza kembali berpikir, apakah ayahnya sangat kejam? Menyiksa dan melukai mereka hingga menjadi seperti ini?
Namun jika dipikir lagi, orang itu pantas mendapatkan nya, mereka telah membunuh banyak orang dengan cara yang lebih keji.
Penyiksaan seperti ini tidak sebanding dengan banyaknya nyawa melayang dan kesedihan keluarga korban yang ditinggalkan.
Banyak jeritan kesakitan dari mereka, sampai Feiza dan Allean menutup telinga mereka rapat-rapat.
Langkah mereka bertiga terhenti di salah satu sel penjara, disana terdapat dua belas orang yang sedang di ikat menggunakan tali.
Kepala mereka tertunduk kebawa, Sepertinya mereka baru saja di interogasi?
Tok!
Suara besi yang Zeyan ketuk membangunkan satu diantara mereka, laki-laki bertubuh tinggi berjalan kedepan sambil meringis kesakitan.
"Siapa kalian? Kenapa anak kecil bisa masuk kesini?" Tanyanya.
Feiza menunjukkan tanda pengenal yang dia ambil secara diam-diam dari saku baju ayahnya, "Kamu jawab pertanyaan dari kami, sebagai imbalannya aku kasih kamu makanan."
Feiza tau setiap orang yang berada disini menderita kelaparan, para prajurit hanya memberikan makan sehari sekali untuk mereka.
Laki-laki itu ragu sesaat, dia menatap rekannya yang sedang tertidur sambil memegangi perut mereka masing-masing.
"Pertanyaan apa yang mau kamu tanyakan?"
Feiza mengangguk kearah Zeyan, dan di balas anggukan juga, "Kamu benar-benar melakukan perusuhan di kota C karena marah sesaat?"
Laki-laki tersebut mengangguk yakin, dia hanya anak dari seorang petani, keluarganya hidup mengandalkan padi di sawah.
"Benar, yang aku ingat banyak orang yang ingin melakukan perusuhan di tempat pejabat kotor itu, tetapi entah kenapa hanya kami saja yang muncul."
"Dari mana kamu tau kalo orang itu ingin merusuh?"
"Saat itu ada beberapa orang yang menggunakan baju yang aneh, mereka berteriak keseliling tempat sambil mengatakan keadilan yang tidak didapatkan para rakyat miskin."
"Awalnya kami semua tidak tau jika pekerjaan yang kami inginkan telah diberikan kepada orang lain, tapi sejak orang aneh itu mengatakan nya kami baru mengetahui nya."
"Jadi kamu merusuh karena orang itu menghasut kalian?"
Laki-laki itu terdiam sesaat, "Tidak sepenuhnya benar, kami melakukannya karena kemauan kami sendiri, mereka hanya memberitahukan jika para pejabat melakukan hal kotor dibelakang rakyat."
Allean maju selangkah, dia mengamati wajah laki-laki itu dari atas hingga bawah, matanya menyipit ketika memikirkan sesuatu.
"Kayaknya aku pernah lihat kamu?" Ujar Allean ragu-ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIME TRAVEL [END]✓
FantasySEBELUM MEMBACA, DIMOHON UNTUK MEMFOLLOW AKUN AUTHOR ( ◜‿◝ )♡ Dosa terbesar yang Feiza lakukan adalah menggugurkan kandungan nya sendiri, membunuh anaknya yang bahkan belum sempat lahir kedunia. Suaminya membenci Feiza hingga menceraikan diri...