MTT 21

10K 580 0
                                    

Surat

•••

Feiza berjalan masuk kedalam gang yang letaknya jauh dari jalan raya, karena gang ini sangat terpencil beberapa lampu jalan bahkan sudah banyak yang telah mati.

Dibelakang Feiza ada seorang laki-laki yang berjalan mengikuti Feiza dengan tudung besar dikepalanya.

"Nona, kita benar-benar akan tinggal di tempat ini?" Tanya orang itu.

Dia mengangguk, tempat ini adalah tempat tinggalnya Fanya, pantas saja ketika dia mencari Fanya gadis rubah itu sulit ditemukan, ternyata dia tinggal di tempat terpencil seperti ini.

Seingatnya Fanya pernah bilang jika dia tinggal di pusat ibu kota bersama bibi angkatnya, lalu dia secara tidak sengaja menemukan jika dirinya adalah anak tidak sah dari komandan.

Bibi angkat Fanya sudah sakit-sakitan, dia tidak bisa mengurus Fanya lagi seperti dulu, lalu bibi itu mengantarkan Fanya ke rumah mereka.

Awalnya ketika Sandrina mengetahui kabar tersebut dia sangat marah dan hampir mengusir Fanya. Tapi mungkin karena Fanya saat itu tidak memiliki siapa-siapa lagi akhirnya Sandrina menerima Fanya walaupun tidak sepenuh hati.

Sekarang dia menemukan Fanya di tempat terpencil, jika benar Fanya tinggal di ibu kota seharusnya dia sudah tinggal disana sejak lama.

Sedangkan dirinya sudah mencari keberadaan Fanya beberapa tahun ini, dan waktu kemunculan Fanya sudah semakin dekat.

Dalam kurung waktu sedeket itu, Fanya tidak bisa tinggal di ibu kota apalagi mendapatkan kabar jika dia anak haram ayahnya yaitu Gintar.

Sesampainya Feiza bersama laki-laki misterius itu di sebuah penginapan, Feiza memberikan kopernya tanpa melirik ke belakang.

"Ayo kita masuk dulu dan membahas rencana selanjutnya." Tutur Feiza.

Laki-laki itu mengangguk, ia membuka pintu kamar menggunakan kunci yang tadi diberikan pemilik penginapan.

Kamar tersebut tidak besar namun tidak kecil, didalamnya ada satu kasur, kamar mandi, kursi, meja, dan dapur.

Setelah mengunci pintu, Laki-laki bertudung tersebut melepaskan tudungnya, terlihat rambut hitam sedikit kuning miliknya.

Kulitnya kuning Langsat, dan matanya berwarna coklat.

"Rifan, gimana keadaan kamp sekarang?" Tanya Feiza sambil menuangkan air kedalam gelas.

Rifan, salah satu anggota militer yang tinggal di kamp bersama Kevan, Jion, dan Dino.

Dulu Rifan adalah seorang detektif tanpa nama, dia hanya mencari tau informasi sesuai apa yang diperintahkan kliennya.

Namun karena salah satu kliennya mengkhianati Rifan, ia menjadi dikejar-kejar beberapa penjahat hingga harus hidup bersembunyi selama tiga tahun.

Lalu saat dia bertemu dengan Feiza, gadis itu dengan sukarela membantunya keluar, Feiza mengatakan jika dia akan dikirim ke kamp militer untuk menjadi seorang prajurit.

Dia menolak karena profesi nya adalah detektif bukan tentara, dirinya juga tidak terlalu mengerti mengenai kemiliteran.

Tapi Feiza kembali meyakinkan nya jika dia bisa menjadi seorang prajurit, barulah dia bisa dengan bebas keluar tanpa takut dengan orang jahat itu.

Sejak saat itu Rifan menjadi detektif rahasia milik Feiza dan menyelidiki keberadaan Fanya dan bibinya.

"Aku mendapatkan kabar jika komandan memberikan tugas kepada Zeyan untuk mencari kamu di kota H."

MY TIME TRAVEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang