MTT 36

1.9K 178 7
                                    

"Aku akan bersamamu."

•••

Suara tembakan pistol berdengung ditelinga Feiza, saat ini dirinya sedang menemani Zeyan yang sedang berlatih bersama kakek tua.

Disaat Zeyan menembakkan pistolnya menuju boneka militer, rasanya Feiza melihat Zeyan di kehidupan sebelumnya.

Tidak terasa waktu sudah berlalu bertahun-tahun, dan dirinya sudah menyelesaikan semua misi.

Sudah 5 tahun dirinya mengulangi waktu untuk merubah nasibnya sendiri dan menyelamatkan semua orang yang dia sayangi.

Feiza tersenyum dan melambaikan tangannya ketika Zeyan menatap dirinya.

Ketika kakek tua ikut menoleh dia menatap Feiza dengan pandangan yang aneh, sepertinya Kakek tua sudah mengetahui hubungan diantara mereka berdua?

"Bagaimana dengan hubunganmu dan Feiza?" Tanya kakek sambil fokus mengembangkan pistol.

Zeyan juga ikut mengangkat pistol nya, "Pacaran." Jawabannya santai.

Pergerakkan kakek tua terhenti, "Itu bagus, aku kira kamu akan melajang seumur hidup."

Kakek tua ingin yang terbaik untuk cucu nya, termasuk jodoh Zeyan. Ketika dia mengetahui jika Feiza dan Kevan sudah berpacaran ada sedikit kelengahan dihatinya.

Setidaknya cucunya itu tidak akan melajang seumur hidupnya.

Sejak kecil Zeyan selalu mengikutinya, kakek tua juga selalu menyayangi Zeyan seperti anaknya sendiri.

"Latihan sampai sini dulu, kakek ada urusan dengan komandan." Tuturnya.

Zeyan mengangguk, dirinya mengerti jika kakeknya itu ingin membicarakan hubungan diantara mereka berdua.

Karena kakek tua telah menghentikan latihan Zeyan berjalan menuju Feiza setelah membereskan semua barangnya.

"Udah selesai?" Tanya Feiza sambil memberikan handuk bersih.

Zeyan menerima handuk tersebut, "Kakek bilang ada urusan sama komandan."

Setelah membersihkan keringat nya, Zeyan duduk disamping Feiza dan menatap wajah nya dengan lamat.

Merasa diperhatikan Feiza menoleh dan menemukan Zeyan yang sedang menatap wajahnya.

"Kenapa?"

"Sejak kapan kamu suka sama aku?"

Dulu Zeyan berpikir jika Feiza tidak pernah menyukainya, dan memutuskan untuk mengejar Feiza setelah dirinya lulus sekolah.

Tapi ternyata tanpa dia kejar Feiza sudah lebih dulu menerimanya.

Mendengar pertanyaan Zeyan, tanpa sadar Feiza mengingat pernikahan mereka di kehidupan sebelumnya. Sejak saat itu dirinya menyukai Zeyan.

"Sejak lama, sebelum kamu menyukaiku."

Zeyan tertegun, berarti selama ini Feiza menyembunyikan perasaannya? Mengapa dirinya tidak tau?

Laki-laki itu mendekap tangan Feiza, "Aku tidak akan membiarkanmu menyesal karena sudah menyukaiku."

"Zeyan kamu percaya dengan kehidupan sebelumnya?" Tanya Feiza.

Kepala Zeyan terangkat, walaupun dirinya bingung Zeyan tetap mengangguk.

"Aku percaya."

"Kenapa?"

"Ada banyak keajaiban di dunia ini, bahkan memiliki kamu adalah keajaiban untukku."

"Jika kita diberi kesempatan untuk mengetahui bagaimana kehidupan kita sebelum kehidupan ini, kamu mau mengetahui apa?" Tanya Feiza lagi.

"Aku ingin mengetahui bagaimana kehidupan kamu, dan seperti apa kamu disana." Tutur Zeyan jujur.

Dia benar-benar tidak pernah berpikir tentang kehidupan sebelumnya, dan dia tidak ingin tau bagaimana kehidupan sebelumnya.

Karena dikehidupan ini dirinya sudah sangat bahagia sampai dirinya tidak bisa memikirkan kehidupan yang lainnya.

Kali ini Feiza yang tertegun, jika saja Zeyan tau bahwa dirinya akan mati dikehidupan sebelumnya dan Zeyan akan menikahi Fanya. Bagaimana reaksi nya?

"Zeyan, kamu tau kenapa beberapa tahun ini terlihat sangat aneh?"

Zeyan menatap Feiza dan menangkup wajahnya menggunakan kedua tangannya, "Kamu gak pernah aneh dimata aku."

Senyum diwajah gadis itu merkah, dia memeluk tubuh Zeyan karena merasa senang.

Bahkan ayahnya mengaggap nya aneh, hanya Zeyan yang bisa menghiburnya.

Entah itu dikehidupan ini atau sebelum nya, hanya Zeyan yang bisa menenangkan hatinya.

Melindunginya seperti ayahnya melindungi dirinya, menyayangi nya sebesar kasih sayang ayahnya.

Dikehidupan sebelumnya dia sudah mengecewakan Zeyan karena sudah mengugurkan Jojo, sekarang dia akan melahirkan Jojo dan membuat keluarga nya sendiri bersama Zeyan.

"Zeyan, sekarang kita benar-benar akan bahagia bersama kan?" Kata Feiza didalam hatinya.

Zeyan mengelus kepala Feiza seolah mengerti kegundahan yang Feiza rasakan, "Jangan khawatir, aku akan bersamamu." Ujar Zeyan.

Dia tidak tau apa yang dipikirkan Feiza, tapi yang pasti dirinya akan selalu berdiri disamping Feiza dan melindungi nya.

Dari balik pohon, Kevan, Dino dan Rifan sedang mengintip kedua orang yang sedang berpelukan tersebut.

Dino menatap Kevan diam-diam, tidak ada kemarahan dimatanya, melainkan ada kerutan tipis di bawah matanya.

"Kamu gak marah?" Tanya Dino kepada Kevan.

Kevan menggeleng, "Dari awal Feiza memang menyukai Zeyan." Ucapnya.

Dirinya tidak kecewa ataupun kaget, melainkan sedikit bahagia karena akhirnya Feiza bisa mendapatkan orang yang dia sukai.

Melihat Kevan yang tidak seperti biasanya, tanpa sadar Dino mundur satu langkah, dia lupa jika laki-laki didepannya adalah iblis berwajah tampan.

"Kamu jangan khawatir sama kevan, pagi tadi dia balikan sama mantannya." Ucap Jion yang baru saja datang.

Kevan menatap tajam Jion, kedua temannya ini benar-benar bermulut ember, hanya Rifan saja yang pintar menjaga rahasia.

Dia merangkul Rifan dengan cengiran lebar, "Kamu memang sahabat terbaikku." Ucap Kevan.

Wajah Rifan berkerut jijik, dia melepaskan rangkulan tersebut dan pergi menjauh dari sana.

"Makin lama, Rifan makin mirip kulkas." Ujar Dino.

Kevan dan Jion mengangguk setuju, Rifan semakin lama semakin menjadi pendiam.

Tak lama pundak Kevan ditepuk dari belakang hingga membuat nya terloncat kaget.

Mereka bertiga keluar dari persembunyian ketika menyadari orang tersebut adalah komandan.

"Komandan, kenapa disini?" Tanya Kevan polos.

"Lenio ikut saya."

Mata Kevan membulat, dia menyipitkan matanya dengan geram, ternyata Rifan lebih para daripada Jion dan Dino.

Rifan adalah ember bocor! Tidak bisa menyimpan rahasia orang lain dengan baik.

TBC

Besok aku gak up ya, mungkin lusa aku up☺️

MY TIME TRAVEL [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang