Pernikahan
•••
"Kita sambut tokoh utama kita!" Teriak MC dengan semangat.
Beberapa orang yang duduk di tempat penonton bertepuk tangan menyambut sepasang pengantin yang berjalan bersama menuju altar pernikahan.
Dibelakang pengantin tersebut ada Gintar dan Sandrina mengikuti jalan sepasang pengantin tersebut.
Zeyan menatap Feiza yang terlihat sangat bersinar menggunakan gaun pengantin berwarna putih.
Ketika mereka sudah sampai diatas Altar, mereka berdua disuruh untuk mengucapkan janji pernikahan satu sama lain lalu memasangkan cincin ditangan masing-masing pasangan.
Kedua orang tua Zeyan yang berada tidak jauh dari sana bertepuk tangan dengan semangat yang menggebu-gebu.
Bahkan ibu Zeyan yang bernama Abellia sampai menangis tersedu-sedu diperlukan suaminya.
Gintar memegang mic dengan tangan yang gemetar, matanya memanas ketika melihat putri satu-satunya akan menjadi istri pria lain sebentar lagi.
"Dihari kelahiran Feiza, saat itu aku sedang menjalankan tugas di kota lain dan tidak sempat untuk menyaksikan kelahiran nya ke dunia." Ucapnya dengan suara yang parau.
"Feiza kamu adalah putri yang selalu ayah sayangi selamanya, kamu adalah perempuan ketiga yang paling ayah sayangi setelah nenek dan ibumu."
"Dikehidupan ini tidak ada orang lain yang bisa menggantikan posisi kamu dihati ayah, hari ini ayah mengantar kamu untuk menjadi seorang istri."
"Walaupun kamu sudah menikah dan akan memiliki anak, dimata ayah kamu tetap menjadi putri kecil ayah, Feiza kamu harus berbahagia setelah ini dan menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya."
"Maaf karena ayah belum bisa menjadi ayah yang Feiza inginkan, sekarang atau nanti kamu bisa memeluk ayah ketika kamu merasa sedih, dan lari ke arah ayah ketika kamu tidak memiliki tujuan."
Feiza memeluk tubuh Gintar, selamanya Gintar akan menjadi ayah yang sempurna di hatinya. Dia akan menjadi satu-satunya ayah yang ingin Feiza kenang selama kehidupannya.
"Ayah terimakasih karena telah memberikan kasih sayang yang tidak terukur untukku."
Beberapa orang yang menyaksikan momen tersebut ikut menangis karena terharu. Bahkan Sandrina sendiri sudah menghabiskan hampir satu kotak tisu.
Melihat ibunya Feiza berjalan mendekati Sandrina dan memeluknya, "Bunda terimakasih karena telah melahirkanku dan membuatku merasakan bagaimana rasanya disayangi dan dicintai oleh kalian."
"Jika ada orang yang mengatakan mereka beruntung, lalu aku akan berteriak bahwa aku adalah orang yang paling beruntung di dunia karena telah lahir didalam keluarga kalian."
Sandrina mengangguk, dia membalas pelukan putrinya tersebut, Sandrina ingin mengatakan sesuatu tetapi suaranya tercekat.
Hanya ada suara tangis keluar dari mulut wanita itu.
Dari bawah, seorang anak laki-laki berumur 2 tahun meneriaki Sandrina dengan kencang.
"Bunda peluk aku!" Teriak anak itu sambil menangis.
Dia juga ingin dipeluk bundanya!
Farellio berlari keatas altar dengan kaii pendeknya, dan memeluk kaki Sandrina.
"Ellio sini bunda peluk."
***
2 tahun setelahnya...
"Ellio kenapa kamu disini?" Tanya Feiza ketika melihat adik kecil nya itu berjalan masuk kedalam rumah miliknya dan Zeyan yang sudah mereka tempati selama dua tahun ini.
Ellio menunjuk perut Feiza, "Kata bunda aku akan menjadi paman."
Saat ini umur Ellio sudah memasuki 4 tahun, dia juga sudah sedikit pasif dalam berbicara bahkan anak itu sudah bisa menyebutkan kata R.
Bibir Feiza membentuk senyuman lebar, dia mengangkat Ellio ke atas kursi, "Iya, Ellio sebentar lagi akan menjadi paman."
"Kakak, siapa nama adiknya?"
"Namanya Jojo." Celetuk Zeyan yang baru saja pulang.
Zeyan berjongkok didepan Ellio dan mengusap kepalanya dengan pelan, "Nanti kalau adiknya lahir, Ellio harus jagain Jojo."
"Jojo?"
Ellio dengan rasa keingintahuan mendekatkan tangan nya keatas perut Feiza yang sudah membesar.
"Kapan Jojo lahir?"
Saat ini Feiza sudah memasuki usia kandungan 9 bulan, Ellio baru mengetahui jika dirinya akan menjadi paman karena tahun lalu dia ikut ayahnya ke kota H dan baru pulang sekarang.
Disaat dia mendengar jika kakaknya sedang hamil, Ellio menangis keras agar ibunya tersebut menyetujui agar dia bisa bertemu dengan kakaknya.
"Sebentar lagi Jojo lahir." Jawab Feiza.
Dikehidupan sebelumnya Jojo tidak bisa tumbuh sampai usia 9 bulan, dia harus hilang disaat umurnya baru 5 bulan.
Ketika Jojo sebentar lagi akan lahir, entah mengapa Feiza merasa perjuangan nya beberapa tahun ini sudah terbayar kan.
Tak lama keributan dari luar mengalihkan perhatian mereka, dari pintu datang sekerumunan pria dan beberapa wanita.
"Kenapa kalian disini?" Tanya Feiza ketika mendapatkan Allean dan Gio ada disana.
Bukan hanya mereka, bahkan ada Kevan dan istri nya beserta anak mereka yang bernama Kelvin yang sudah berumur 6 tahun.
Ada juga Rifan, Dino dan Jion yang datang dengan membawa setumpuk kotak ditangan mereka.
"Jojo sebentar lagi hari, kami mau liatin dia." Ucap Vio istri dari Kevan.
Beberapa tahun ini hubungan Feiza dan Vio semakin erat, mereka sering bercerita tentang kehidupan setelah pernikahan dan pekerjaan mereka di rumah.
Disamping Dino ada seorang gadis yang wajahnya sedikit remaja dan malu-malu.
"Dia?" Tanya Feiza ketika menyadari ada sosok baru di antara mereka.
Dino dengan bangga merangkul tubuh gadis tersebut, "Pacar."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TIME TRAVEL [END]✓
FantasySEBELUM MEMBACA, DIMOHON UNTUK MEMFOLLOW AKUN AUTHOR ( ◜‿◝ )♡ Dosa terbesar yang Feiza lakukan adalah menggugurkan kandungan nya sendiri, membunuh anaknya yang bahkan belum sempat lahir kedunia. Suaminya membenci Feiza hingga menceraikan diri...