"Kau tidak perlu merasa terbebani." Nate kembali membuka suara. "Perasaan ini bisa ku pikul sendiri-sampai kau siap nanti. Aku akan menunggu."
"Nate, aku..." Alexa menggeleng. Dia tidak setuju dengan pernyataan Nate soal menunggu. Rasanya hal itu tidak benar-tapi belum sempat Alexa melanjutkan penjelasannya, Nate memotong.
"I love you Lex, even if you don't."
***
Location Unknown
Valhalla 8, 07.15am
Max memusatkan energi, mengumpulkan kekuatan elemen api di sekelilingnya. Dengan gerakan tangan yang cepat dan tangkas, dia membuat gelombang api, menciptakan nyala membara yang menari-nari diudara. Hingga langit disekitar berubah menjadi jingga.
Lebih dari sepuluh orang tentara elemen api berpakaian lengkap mengelilingi Max. Mereka melihat sang tuan dengan penuh kekaguman sekaligus ketakutan, karena sebentar lagi mereka bersiap berlatih bersama ksatria dari keluarga murni elemen api.
Latihan tempur dimulai. Para tentara berlari, meluncur maju menyerang sang Tuan. Max berdiri tenang di tempatnya, sampai ketika benturan itu tiba, tatapan Max berubah semakin tajam-sementara maniknya berkilau memantulkan kobaran api.
Max berputar, menghindari serangan. Bergerak seperti kilat, sangat anggun sekaligus gagah, sementara api di sekitarnya menyala, mulai menyerang dan membakar dari segala arah.
Tak disangka serangan awal para tentara ini justru membuat mereka justru kewalahan-tapi akar elemen api adalah ketangguhan, jadi semakin mereka tertekan, semakin bersemangat mereka membalas.
Sorak sorai ribuan tentara lainnya yang duduk di tribun penonton terdengar bergemuruh, mengelilingi area pertempuran di pusat Valhalla 8.
Tidak ada kata sungkan dalam pelatihan. Para tentara pelatihan terus memborbardir Max dengan berbagai teknik. Mereka mencari titik lemah sang tuan, melancarkan serangan-serangan mendadak dari berbagai arah, mencoba untuk mengecoh dan memecah konsentrasi sang penguasa elemen api.
Meskipun para tentara mencoba keras untuk menemukan celah dalam pertahanan sang tuan, mereka tidak berhasil menemukannya. Max tetap teguh dan tidak tergoyahkan. Ia mampu menahan serangan-serangan para tentara dengan keberanian dan ketahanan yang luar biasa-dan itu terus berlanjut sampai Max balik menyerang. Membuat luluh lantak formasi serang mereka, hingga pada akhirnya kemenangan mutlak berada di tangannya.
***
Location Unknown
Valhalla 8, 10.30am
Max berjalan di lorong Valhalla 8 dengan nafas yang masih terengah. Ia membuka seragam militernya-seragam yang sama dengan para tentaranya-yang di desain agar tahan terhadap berbagai elemen termasuk api.
"Para ilmuwan menemukan benda pada lukisan Nona Aria, Tuan." Lapor Dylan, yang berjalan mengikuti Max di belakang bersama Ethan.
Sudah Max duga, pasti ada sesuatu yang mencurigakan pada Canis Major. Jika tidak, mana mungkin Diana tiba-tiba muncul dari persembunyiannya hanya untuk sebuah lukisan, padahal dia selama ini bersusah payah mengganti identitasnya menjadi Monica-tentu itu karena ada sesuatu dalam lukisan ini yang menarik perhatiannya.
Jadi hari itu, setelah pertemuan dengan Dansky si seniman tato, Max langsung terbang menuju Valhalla 8, membawa Canis Major untuk diperiksa oleh para ilmuwan.
"Kita ke Sayap Kanan." Ucap Max, pergi menuju ke Sayap Kanan Valhalla 8, tempat dimana para ilmuwan Prefektur Timur melakukan tugasnya. "Ada informasi terbaru mengenai roket Nebula X?" sambil berjalan menuju Sayap Kanan, Max bertanya pada Dylan dan Ethan yang masih mengikutinya di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archibald: The Star, The Fire & The Shadow
Romance#1 Dendam 28 Sep 2024 #1 Conspiracy 24 Sept 2024 #1 Saham 28 Sept 2024 #1 Obsesif 13 Okt 2024 #2 Politics 13 Okt 2024 #7 War 24 Sep 2024 *** Max mendekap Alexa dan membawanya ke dalam pangkuan. Melarikan diri-mungkin Max punya perhitungan yang lebih...