Chapter 28: A Fragile Thing

106 41 5
                                    

Harga saham yang jatuh, proyek Falcon yang ditarik, dan Skyward Corp dicap sebagai pengkhianat-itu terlalu kebetulan untuk tidak dikatakan sebagai bagian dari rencana busuk Archibald. Alexa meyakini itu.

Jantung Alexa berdegup begitu kencang. Ia mulai bangkit dari tempat duduknya. Lalu pergi meninggalkan ruang rapat tanpa sepatah kata.

Alexa pergi menuju ke tempat dimana hidupnya mungkin tidak akan berjalan lagi seperti hari-hari biasanya.

***

Prefektur Timur

Imperix, Valandria State

Archibald Empire, 12.30pm

Ruang kerja Archibald berada di lantai 165. Lantai tertinggi di Archibald Empire. Akses ke lantai tersebut sangat terbatas. Biasanya hanya tamu-tamu penting yang sudah memiliki janji sebelumnya, yang bisa naik ke atas sana. Alexa tentu saja bisa dengan mudahnya naik ke lantai itu-dia diberi akses khusus, untuk bisa keluar masuk tanpa melapor-berkat pengorbanannya selama beberapa bulan mengabdi pada Archibald demi proyek Falcon.

Sebuah proyek sialan yang membuat Alexa ditunjuk langsung oleh Mr. President untuk membantu Archibald, namun keluarganya malah berakhir dituduh melanggar kontrak, hingga dicap sebagai pengkhianat negara.

Mengingatnya membuat Alexa benar-benar geram.

Alexa berjalan cepat menuju ruang kerja Max. Ia mengabaikan resepsionis yang menyapanya setiap kali dirinya baru saja keluar dari pintu lift.

Di kejauhan, tepat di depan pintu ruang kerja Max, terlihat seorang pria berkacamata yang sering kali Alexa temui, dia adalah Ethan.

"Nona Aria, kau tidak bisa masuk. Tuan Archibald sedang berada dalam rapat."

Alexa tidak mendengarkan, dia semakin mendekat ke arah pintu-dan itu memaksa Ethan mengeluarkan elemen api dari tangannya.

Alexa menghentikan langkah.

"Jika kau perlu melempar bola api itu untuk menahanku, lemparkan saja. Aku akan tetap masuk ke dalam, walaupun itu membuatku terluka." Setitik pun Alexa tidak takut. Ia tidak takut jika api itu melukainya.

Alexa lebih takut ketika keluarganya disakiti. Ia pilu melihat Henry tertunduk sedih karena dikhianati negaranya-padahal pria itu mencintai negara ini dengan segenap hati. Hatinya perih ketika Elijah dituduh melanggar kontrak, padahal sepupunya itu selalu hidup dengan kejujuran. Alexa luluh lantak ketika Chloe menenangkan ibunya padahal matanya dipenuhi dengan kebingungan juga kesedihan, dan itu juga sama saat ia melihat Jane memeluk suaminya seraya berkata bahwa mereka akan baik-baik saja-padahal wanita dengan raut teduh sendiri tahu bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja.

Alexa kembali mengambil langkah dan mendekati pintu.

Ethan bukannya tidak berani mengambil tindakan, tapi dia tahu seberapa berharganya wanita ini bagi tuannya. Jadi ia memilih untuk melenyapkan api dari tangannya-bersamaan dengan Alexa yang berhasil membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Kita perlu bicara." Ucap Alexa pada Max yang tengah duduk bersama empat orang pria berseragam militer-dimana satu diantaranya Alexa kenali sebagai Isaac Phoenix. Salah satu orang kepercayaan Maximillian Archibald.

Semburat senyum samar terbit di wajah Max. Hanya dengan gerakan ringan dan tanpa bicara, Max mempersilahkan para tamunya untuk meninggalkan ruangan.

Max adalah seseorang yang bisa memerintah dengan jelas bahkan dengan raut paling sepele sekalipun-dan sesaat kemudian, ruangan menjadi kosong. Hanya tersisa Alexa yang masih berdiri di tempatnya, sementara Max masih duduk di kursi kebesarannya.

Archibald: The Star, The Fire & The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang