Chapter 22: Falcon Project

113 39 2
                                    

"Kami rasa ini adalah enkripsi sederhana, tapi setelah dicoba dengan menggunakan beberapa metode substitusi yang mudah seperti Caesar Cipher hingga Binary Code, petunjuknya tidak merujuk pada apapun." Jawab Ilmuwan muda yang berdiri di belakang Professor Hoffman.

"Tuan, saya rasa ada seseorang yang menyimpan petunjuk lainnnya." Ungkap Professor Hoffman.

Satu nama yang paling pasti, muncul dalam hati, pikiran, nadi dan jiwa Max pada detik ini.

It's you, Alexa.

***

Prefektur Timur

Imperix, Valandria State

The Sun Palace, 03.40pm

Sebulan kemudian...

Imperix memasuki musim semi.

Sore ini, Henry, Elijah, Alexa, Harper dan jajaran direktur Skyward Corp sudah berada di The Sun Palace-kediaman resmi sekaligus tempat kerja Presiden Valandria State, Tuan James Andersen.

Sudah lebih dari sebulan, seluruh staff hingga jajaran direktur dan komisaris Skyward Corp bekerja keras menyambut datangnya hari ini. Hari dimana mereka akan memaparkan ide, karya, penelitian dan rencana kerja untuk menjawab kebutuhan militer Valandria State, terkait pengembangan teknologi terbaru pesawat militer hipersonik negara ini. Sebuah proyek rahasia bernama Falcon Project, yang sebelumnya sudah disepakati melalui penandatanganan perjanjian kerahasiaan.

Namun bagi Alexa, hari ini adalah hal yang sangat tidak ia nantikan. Sesungguhnya dia tidak ingin terlibat dengan hal-hal yang bersentuhan dengan militer terlebih pada pengembangan teknologi pesawat militer hipersonik. Alasannya karena kebutuhan militer ini untuk perang, dan Alexa sangat membenci perang.

Sayangnya Falcon Project ini merupakan penunjukan langsung oleh Presiden Anderson kepada Skyward Corp. Bahkan Henry terjun memimpin proyek. Bukan hanya karena proyek besar ini melibatkan seluruh petinggi militer dan pemerintahan di Valandria State, tapi ia merasa harus mempersiapkan dengan detail dan matang-atas nama kecintaannya pada negara dan Prefekturnya.

Dua puluh menit lebih awal mereka sampai di salah satu ruang pertemuan The Sun Palace-dan disambut oleh staff kepresidenan Valandria State.

Sekretaris kenegaraan mempersilahkan para tamu Skyward Corp menempati kursi yang telah diatur sebelumnya. Mulai dari Henry yang duduk berdekatan dengan Tuan Andersen-hingga dipaling ujung ada Harper dan Alexa.

Pukul tiga lebih lima puluh menit, Presiden beserta para menteri terkait dan petinggi militer masuk ke ruang pertemuan. Henry dan seluruh tim Skyward Corp menyambut mereka dengan hormat, sementara Presiden menyalami satu per satu tamunya dengan hangat.

Setidaknya ada sekitar 20 peserta dalam pertemuan yang telah menempati tempat duduknya masing-masing.

"Terima kasih karena telah memenuhi undangan kami untuk hadir disini. Seperti yang sudah disampaikan perwakilan istana sebelumnya bahwa Valandria State merupakan basis militer utama di Prefektur Timur." Terang Tuan Andersen. "Pembaharuan teknologi pesawat militer hipersonik dalam Falcon Project ini sangat penting bagi kami. Bukan hanya untuk Valandria, tapi bagi seluruh negara-negara di Prefektur Timur-tapi sebelum hal ini dibahas lebih dalam, kita perlu menunggu beberapa orang lagi."

Masih ada 10 menit sampai waktu rapat dimulai, walaupun Alexa membenci proyek ini tapi dalam pikirannya ia bertanya-tanya, siapakah orang yang berani datang lebih lambat saat pertemuan dengan orang nomor satu di negara ini.

Sedetik kemudian pertanyaannya terjawab.

"Selamat sore, saya harap kami tidak terlambat." Ucap seorang pria paruh baya dengan rahang tegas dan seragam militernya saat masuk ke dalam ruang pertemuan.

Archibald: The Star, The Fire & The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang