Chapter 38: Vapour Trail

86 33 1
                                    

Apa yang dikatakan Alexa benar, Chloe mencintai Alexa selama itu. Ia bahkan menjadikan Alexa-seorang kakak wanita, sepupu satu-satunya-sebagai idolanya, dan itu telah berlangsung sejak ia bisa berbicara, mengenal wajah seseorang, dan belajar melangkah.

Tidak terasa, air mata menetes di pipi Chloe. Ia kesal karena Alexa terlalu mengenal dirinya.

"Kau menangis?"

"Tidak!"

"Ah kau menangis!" Alexa kembali tertawa.

"Sudah ku bilang tidak!"

***

Prefektur Timur

Imperix, Valandria State

La Belle Époque Restaurant, 01.10pm

Seminggu sebelum pernikahan...

"Tebak hari ini aku akan bertemu siapa?" Jamie menyeka bibirnya dengan serbet sesaat setelah menyelesaikan makan siang bersama Alexa.

"Ayahmu?" Alexa mengerutkan dahi, menebak dengan asal.

"Aku tidak perlu repot-repot menyuruhmu menebak jika orang itu adalah ayahku." Jamie lupa, dia punya sahabat yang benar-benar bodoh.

"Aku menyerah." Lebih baik Alexa menyerah lebih awal daripada ini jadi sebuah rally panjang.

"Aku akan bertemu dengan Rogue!"

"Rogue si pelukis Tiny Rebel?!" Alexa bertanya dengan antusias.

Jamie mengangguk bersemangat.

Tiny Rebel adalah salah satu lukisan paling ikonik, karena melambangkan perlawanan pada perang-dan itu dilukis oleh Rogue seorang seniman yang sering kali menyoroti masalah sosial, politik, juga budaya.

Sekali lagi Jamie mengangguk.

"Aku ingin ikut! Bawa aku bersamamu, Jam!" Alexa memohon. Ia benar-benar ingin bertemu Rogue, salah satu pelukis favoritnya. Seorang seniman jalanan paling berpengaruh dalam sejarah seni kontemporer. Terlebih lagi, lusa dia sudah harus berangkat ke Maverick, karena itu sudah mendekati hari pernikahannya.

"Tentu saja!" Jamie tentu saja senang jika Alexa bisa ikut.

"Kau tidak bisa Alexa, hari ini kita ada pertemuan dengan Le Fleur di Archibald Empire, kau harus memilih buket bunga untuk pernikahanmu, dan hari ini Tuan Archibald akan ada disana." Irina yang duduk di sebelah Alexa menyela.

Jamie benar-benar membenci wanita ini. Bukan hanya karena dia terlihat tidak menghormati Alexa sebagai nyonyanya, atau karena dia adalah anak perempuan satu-satunya dari seorang penguasa Prefektur Barat si elemen air Nikolai Caspian-tapi ada sesuatu lain yang mengganggu hatinya setiap kali ia melihat Irina bersama Alexa. Perasaan itu hanya berakhir di tenggorokan tanpa sempat Jamie lontarkan, karena ia tidak mau membebani pikiran Alexa. Terlebih lagi entah karena apa Alexa menyukai wanita ini. Mungkin perasaan itu muncul karena Jamie cemburu-Irina lebih sering menghabiskan waktu bersama Alexa ketimbang dirinya. Mungkin.

"Buket bunga masih bisa dipilih besok." Timpal Jamie

"Kau tidak dengar-Tuan Archibald akan ada disana, dan sudah tidak ada waktu lagi lusa mereka sudah harus berangkat ke Ravenspire Castle." Jawab Irina, sambil memakai kacamata hitamnya, bersiap beranjak pergi.

"Kau berlebihan." Jamie merasa geli-karena jangankan bunga, Archibald bahkan bisa membeli waktu.

"Apakah kau asisten Alexa?" Irina berseru sinis.

"Alexa?" Jamie menyeringai. Mendengar seorang asisten menyebut nyonyanya dengan santai. "Kau seharusnya menyebut dengan NONA. Apakah kau sadar, kau bahkan tidak layak disebut sebagai seorang asisten."

Archibald: The Star, The Fire & The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang