Chapter 23: Close to Me

123 41 2
                                    

Isaac memang belum tahu dengan pasti, seperti apa sesungguhnya Max melihat wanita didepannya saat ini, tapi siapapun dan apapun itu-tidak boleh sedikitpun menjadi kelemahan Max. Max adalah seorang Archibald, keluarga murni elemen api, elemen terkuat di muka bumi, yang tidak pernah tunduk dan berlutut pada apapun dan siapapun dimuka bumi, terlebih pada emosi semu bernama cinta.

***

Imperix, Valandria State

Musim semi tiba...

Malam itu langit terang karena hujan bintang. Beberapa jatuh ke bumi, beberapa lainnya masih bersinar menghias angkasa. Sesungguhnya Alexa tidak pernah percaya, jika benda langit yang terjatuh itu bisa mengabulkan permohonan. Namun pada bintang jatuh berikutnya Alexa mencoba membuat permohonan. Setidaknya sudah tiga kali ia melihat benda langit itu jatuh dalam dua bulan terakhir. Permohonannya pun tetap sama, bahwa dia ingin Max menjauhi kehidupannya. Anehnya, setiap kali permohonan itu dipanjatkan, Alexa justru akan berakhir dengan-menghabiskan waktu lebih lama dengan Archibald, dan percayalah bagi Alexa waktu bersama Max benar-benar menyiksa. Sungguh membuat permohonan saat bintang jatuh hanyalah sebuah dongeng, dan Alexa berhenti melakukannya.

Dua bulan lalu...

"Tuan Archibald butuh orang yang bisa menyediakan beberapa informasi terkait kerjasama pemerintah dengan Skyward Corp, apakah anda bisa mempersiapkannya?" Tanya Presiden pada Henry.

"Tentu saja, Elijah bisa membantu menyiapkan segala kebutuhan Tuan Archibald, Mr. President." Jelas Henry.

Elijah mengangguk bersedia. Bukan karena suka, hanya sebatas menunaikan kewajiban atas nama kontrak kerjasama.

"Aku rasa itu akan menghabiskan waktu Tuan Muda Aria. Bagaimana jika itu Nona Aria?" Pinta Presiden.

Henry meneguk kekhawatiran.

"Aku minta maaf Mr. President, kami rasa Alexa belum siap untuk tugas sebesar itu-dia masih perlu banyak belajar."

Saat itu Henry bertukar pandang dengan Alexa. Tanpa perlu di jelaskan oleh kata, Alexa paham-pamannya sedang mencoba menyelamatkannya.

"Ah itu bukan masalah besar. Tuan Archibald bisa mengajarinya-dia guru yang baik. Bukan begitu Tuan Archibald?" Tuan Andersen tertawa, seolah itu adalah hal yang lucu baginya.

"Persis seperti yang kau katakan Mr. Presiden." Tanpa ekspresi apapun Maximilian Archibald menjawab Tuan Andersen dengan gayanya yang khas-dominan dan berkelas.

"Aku-" Henry mencoba sekali lagi.

"Kita tidak perlu berdiskusi lagi mengenai hal ini. Semua sudah di tetapkan." Jelas Tuan Andersen.

Sekarang Henry harus menerima kenyataan bahwa dirinya gagal menjauhkan Alexa dari Archibald. Ia gagal mengirim keponakannya kembali ke Istunya. Tapi dia tidak mau gagal menjadi seorang paman. Henry akan terus menjaga Alexa sampai akhir.

Alexa yang berdiri tidak jauh dari mereka hanya diam dengan semburat senyum tipis kaku yang terlihat pada wajah pucatnya. Seorang Presiden bersikeras menugaskannya secara langsung, dan sehabis ini setiap harinya ia akan berakhir bersama Maximilian Archibald.

Setelah penugasan itu, setiap hari mereka bertemu. Alexa bahkan tidak punya waktu untuk bertemu dengan Jamie apalagi Nate. Proyek roket Nebula X yang dipegang Alexa pun dipindahkan ke tim lain, dimana Harper yang membantu disana.

Archibald benar-benar mempersulit hidup dan ruang geraknya.

Kehidupan Alexa tiba-tiba seperti di renggut. Ia hanya menghabiskan waktu beberapa jam di rumah untuk tidur, kemudian kembali lagi ke Archibald Empire-dan itu akan berakhir sampai malam. Max sendiri yang akan mengantar Alexa menuju rumahnya, lalu menjemputnya di pagi hari. Tugas yang diberikan Max juga seringkali tidak ada urusannya dengan proyek Falcon. Hanya sekedar sarapan, makan siang, makan malam, mengikutinya ke berbagai pertemuan, lalu menemaninya bekerja di ruangan-bahkan tanpa sepatah kata yang keluar dari pria dengan elemen api itu. Benar-benar tidak ada percakapan-dan terkadang Alexa hanya tertidur saking bosannya.

Archibald: The Star, The Fire & The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang