Chapter 18: Collide 🥵

242 6 0
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Setelah selesai bercumbu, Baby dan Hugo terbaring di atas ranjang, saling berpelukan dengan rasa hangat yang mengalir di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai bercumbu, Baby dan Hugo terbaring di atas ranjang, saling berpelukan dengan rasa hangat yang mengalir di antara mereka.

"Jangan nakal," kata Hugo dengan nada menggoda, sambil memandang Baby yang terlihat manis. Baby hanya mengangguk pelan, menikmati momen kebersamaan mereka.

"Hear what Jake says," ucap Hugo, mengingatkan Baby untuk berhati-hati dengan perasaannya.

"Eh, kamu pulangnya kapan?" tanya Baby, terlihat sedikit khawatir.

Hugo terkekeh, menyadari betapa perhatian Baby padanya. "Belum juga berangkat, udah ditanya pulang?"

Baby mengelus dada Hugo dengan lembut. "Ya, aku takut kamu lama dan lupa sama kesepakatan kita."

Hugo merasa hangat mendengar kekhawatiran Baby. Dia mencium tangan Baby lembut. "Jadi tetap fwb walaupun Long Distance Relationship?"

Baby mengangguk tegas. "Iya dong. Emang kamu mau udahan?"

Di dalam hati, Hugo bergumul dengan perasaannya. Mana mungkin dia mau berhenti di tengah jalan seperti ini, ketika rasa sayang dan cinta untuk Baby semakin dalam. "Aku ikutin apa mau kamu aja," katanya sambil tersenyum, berusaha menenangkan Baby.

Kemudian, Baby beranjak bangun dari pelukan Hugo. "Jangan genit-genit di sana," protes Baby, tapi Hugo hanya tertawa.

Dia menarik pinggang Baby kembali, memeluknya erat dalam dekapan yang hangat. "Ihh, aku mau mandi tau!" keluh Baby, berusaha melepaskan diri.

"Ga boleh mandi dulu, aku masih mau cuddle," jawab Hugo dengan nada manja, memeluk dan mencium seluruh wajah Baby dengan lembut.

"Ya ampun, Hugo!" seru Baby, merona. "Kamu ihh, aku dirayu terus!"

"Karena kamu emang perlu dirayu setiap saat," balas Hugo dengan senyum nakal. Dia tahu betapa Baby suka dengan perhatian yang ia berikan.

Mereka berdua tertawa, menghabiskan waktu berpelukan sambil bercanda. Hugo merasakan kedekatan yang semakin erat, sebuah hubungan yang sulit didefinisikan. Dalam hati, dia berdoa agar perasaannya untuk Baby bisa saling terbalas dan tidak hanya terjebak dalam batasan yang mereka buat.

"Kalau kamu pergi, kita telponan dan video call?" tanya Baby, sedikit cemas.

"Ya, itu pasti! Kita bisa ngobrol setiap hari, apa pun yang kamu mau. Aku juga disana kesepian, Baby," jawab Hugo dengan penuh keyakinan.

Mendengar itu, Baby merasa tenang. "Oke deh kak Hugo sayang." Dia memeluk Hugo erat, merasakan kehangatan yang membuatnya ingin mengabaikan segala kekhawatiran yang ada.

Hugo tersenyum, merasa beruntung memiliki Baby di sisinya. Momen-momen kecil seperti ini membuatnya ingin terus berjuang, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk hubungan mereka ke depan.

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang