Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***Barista itu menggeleng pelan, kali ini dengan nada yang lebih serius. "Fwb itu buat pengecut, Bro."
Hugo mengangkat alis, sedikit tersinggung. "Dia yang mau," jawabnya dengan nada defensif. "Gue cuma ikuti aja."
Barista itu memandang Hugo dengan tatapan lebih tegas, meletakkan handuk yang digunakannya di atas meja bar. "Tapi lo cowo. Lo yang harus tegas. Mau dibawa ke mana hubungan ini?"
Deg!
Hugo terdiam, kata-kata barista itu menusuk lebih dalam dari yang dia kira. Mungkin, selama ini dia hanya mengikuti arus, tidak pernah benar-benar berpikir jauh tentang bagaimana perasaannya terhadap Baby. Dia menyayangi Baby, itu pasti, tapi dia juga takut untuk melabeli hubungan mereka, takut untuk membuat komitmen yang lebih serius.
"Jangan sampai nanti lo nyesel karena lo ga bisa miliki dia sepenuhnya," tambah barista itu dengan nada peringatan.
Hugo memandang kosong ke arah gelasnya. Kata-kata barista itu berputar di kepalanya. Apakah dia benar-benar menginginkan Baby lebih dari sekadar hubungan tanpa komitmen? Apakah dia bersedia mengambil risiko untuk menjadikan Baby lebih dari sekadar 'teman' yang berbagi ranjang? Ataukah, pada akhirnya, dia akan kehilangan Baby karena terlalu takut untuk memperjuangkan apa yang sebenarnya dia inginkan?
Hugo tidak tahu jawabannya. Tapi satu hal yang dia sadari saat itu adalah dia tidak ingin melihat Baby bersama orang lain.
***
📍JakartaDi sisi lain, Baby yang di Jakarta sedang duduk di depan bar, menunggu teman-temannya yang sedang open table. Suasana bar ramai, dengan musik keras yang mengalun di sekelilingnya, tapi pikiran Baby teralihkan oleh rasa mual yang terus menyerang sejak tadi. Dia mengelus perutnya sambil mengerutkan dahi.
"Pengen muntah dari tadi," gumam Baby pada dirinya sendiri, merasa ada yang tidak beres, tapi menepis pikiran itu karena mengira hanya efek dari perjalanan panjang dan kelelahan.
Tak lama kemudian, Alex, sang mantan pacar, mendekat tanpa dipanggil.
Tanya Alex, dengan nada yang familiar tapi sudah terlalu sering Baby dengar.
Baby melirik sekilas, lalu dengan cepat membuang muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unseen Love 🔞 [Haruto]
RomanceDia ingat hari terakhir mereka bertemu. Kata-kata Baby masih terekam jelas di benaknya. "Kita cuma FWB, Hugo. Jangan baper, ya." Kalimat sederhana itu menghantamnya lebih keras daripada apa pun. Hugo menelan perasaannya dalam-dalam, memilih untuk pe...