Chapter 39 : Turning Points 🥵

102 6 1
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Baby mengangguk, merasa nyaman dalam pelukan Hugo. Namun, sebuah pikiran mengganggu muncul. "Oh iya, kamu nginap malam ini?" tanyanya pelan, berharap.

Hugo menatapnya dalam, lalu membelai bibir Baby dengan sentuhan lembut.

"Maunya sih nginap... tapi besok aku harus flight ke Perth." Ucapannya terdengar berat, seakan ia pun ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Baby.

"Jadi, kamu harus ke sana lagi?" tanya Baby, meski hatinya sudah tahu jawabannya.

Hugo mengangguk pelan. "Gapapa kan?"

Baby mencoba tersenyum meskipun perasaan cemas muncul di hatinya. Ia merapikan rambut Hugo, air matanya perlahan menggenang. Kekhawatirannya semakin bertambah, terutama tentang seorang wanita lain, Camila, yang ia ketahui pernah tidak sengaja tidur dengan Hugo.

***

Keesokan harinya, di bandara, Baby berdiri di samping Hugo dengan perasaan campur aduk. Rasanya berat harus berpisah lagi dengan jarak yang jauh, meskipun ia tahu Hugo mengejar impian akademisnya.

"Aku beneran ga boleh pergi?" Hugo menggoda sambil tersenyum kecil, mencoba meredakan suasana.

Baby mengangguk, "Boleh... Kata siapa ga boleh? Kan kuliah penting buat kamu."

Hugo mengangguk, berusaha menenangkan Baby. "Aku ga lama kok, By."

Namun, Baby tetap gelisah. "Aku takut..."

"Soal Camila?" tanya Hugo pelan, memahami apa yang mengganggu Baby.

Baby mengangguk, tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. "Iya... Aku takut kamu tidur lagi sama dia," ucapnya dengan suara lirih, namun cukup jujur untuk menunjukkan kecemasannya.

Hugo menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Baby dengan kesungguhan. "Aku janji ga akan minum alkohol selama di sana," katanya, mengetahui bahwa alkohol adalah awal dari kesalahannya di waktu lalu.

Baby melingkarkan kedua tangannya di leher Hugo, menatapnya penuh harapan dan ketakutan. "Soal kehamilan aku... gimana?" tanyanya, khawatir. "Aku ga mau semua tau, termasuk Mama dan Papa."

Hugo mengelus rambutnya lembut sambil tersenyum tenang. "Aku udah rencanakan semuanya. Kamu gausah khawatir, ya?"

Mata Baby mulai berbinar karena perasaan lega. Meski berat, ia akhirnya mengangguk.

"Oke... See you soon, sayang."

Hugo tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir Baby perlahan, seolah meyakinkan bahwa ia akan kembali untuknya. "I love you."

Setelah itu, Hugo berjalan menjauh, menatap Baby yang melambaikan tangan sambil mengelus perutnya, seakan berjanji bahwa ini bukan perpisahan yang lama.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang