Chapter 26 : Everything's changing 🔞

128 4 2
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Di sisi lain, Hugo meneguk alkohol di gelasnya sampai habis, perasaannya semakin bergejolak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, Hugo meneguk alkohol di gelasnya sampai habis, perasaannya semakin bergejolak. Kepalanya dipenuhi oleh pikiran tentang Baby. "Mau kamu apa, By? Aku jadi bingung!" desisnya kesal. Perasaan yang semakin tidak jelas membuatnya frustasi. Tiba-tiba, dengan penuh amarah dan keputusasaan, ia membanting botol alkohol yang ada di hadapannya hingga pecah berkeping-keping di lantai.

"Pranggg!"

Orang-orang di sekitar bar menoleh, beberapa melirik penuh penasaran, tapi Hugo tidak peduli. Baby telah membuatnya merasa seperti orang bodoh yang terjebak di tengah hubungan tanpa arah. Dari awal, ia mencoba mengikuti aturan fwb yang Baby buat, tapi sekarang, perasaan itu semakin rumit. Hugo mulai merasa muak dengan situasi ini. Ia ingin melupakan Baby, menghapus semua kenangan mereka, bahkan jika itu berarti harus menyakiti dirinya sendiri.

Sementara itu, di tengah kekacauan emosi yang melanda Hugo, Camila tiba-tiba muncul dari balik meja bar, menyapanya dengan nada terkejut.

"Hugo, kamu di sini?"

Camila bekerja sebagai waitress di bar itu, dan ketika melihat Hugo di sudut, ia tampak cemas dengan keadaannya. Hugo hanya diam, tatapannya kosong namun menyimpan banyak beban. Matanya menatap Camila seolah mencari pelarian, sesuatu yang bisa mengalihkan rasa sakit yang ia rasakan.

"Ada apa, Go? Kamu kelihatan kacau," Camila berkata pelan sambil mendekat.

Hugo tetap diam, tidak segera menjawab. Kepalanya masih penuh dengan bayangan Baby, dan ia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk keluar dari lingkaran kebingungan ini. Di satu sisi, ia ingin melepaskan diri dari Baby, tapi di sisi lain, ia tidak bisa menyangkal bahwa ada perasaan yang tumbuh di antara mereka yang lebih dari sekedar hubungan fisik.

***

Dua bulan telah berlalu sejak Baby kembali dari Perth. Pagi ini, di toilet kampus, Baby duduk dengan tegang di atas closet, menatap test pack di tangannya dengan cemas. "Please, please don't freaking me out!" gumamnya sambil menggigit bibir, perasaannya campur aduk. Ia teringat semua momen panas bersama Hugo—dari saat-saat intens di Jakarta hingga masa-masa tak terkontrol di Perth. Setiap peringatan tentang "bermain aman" terasa sia-sia sekarang.

Suara dari luar membuatnya kembali ke kenyataan. "By, lo masih lama?" Tania bertanya, suaranya terdengar samar dari balik pintu.

"Ah! Iya... lo duluan aja ke kantin." Baby menjawab dengan suara yang sedikit panik, berusaha menutupi kecemasannya.

"Lo beneran gapapa kan?" tanya Tania, suaranya penuh perhatian.

"Gapapa kok, cuma sedikit sakit perut, nanti nyusul."

Baby berbohong, berharap Tania tidak terlalu khawatir. Setelah beberapa detik, suara langkah kaki Tania yang menjauh membuatnya sedikit lega.

Baby menarik napas dalam-dalam dan kembali menatap test pack yang sekarang sudah menampilkan dua garis.

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang