Chapter 43 : Trending 🔞

141 6 2
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Beberapa hari pun berlalu di Jakarta. Baby sejak semalam muntah-muntah dan merasa mual.

"Makan, By," kata Jennifer sambil meletakkan semangkuk bubur di hadapan Baby.

Namun, Baby hanya menatap makanannya tanpa minat, matanya kosong.

"Kalau kamu paksa, kasian," ujar Jennifer lagi, suaranya lembut tapi penuh perhatian.

"Aku mau ke Perth," kata Baby tiba-tiba, membuat semua orang di meja makan terdiam.

"Jangan ganggu Hugo dulu, By. Dia kuliah," sahut Jake sambil menatap Baby dengan tatapan tegas.

Helen yang duduk di sebelah Jake hanya sibuk dengan ponselnya, tak terlalu memperhatikan percakapan di sekitarnya.

"Aku disana ga ganggu kok, cuma di apart aja," jawab Baby dengan nada memelas.

Jake menggeleng sambil mendengus pelan. "Tetap aja ga boleh, lo tuh manja."

Baby merengut, kesal mendengar ucapan Jake. Ia merasa rindu yang begitu dalam kepada Hugo, namun seakan tak ada yang mengerti perasaannya.

Melihat wajah putrinya yang sedih, Jennifer mendekat dan mengelus lembut punggung Baby. "Segitu kangennya sama Hugo? Hum? Giliran sama Mami ga pernah kangen tuh."

Tiba-tiba, Helen yang sejak tadi fokus pada ponselnya tersentak kaget.

"What?!" seru Helen dengan suara sedikit panik, membuat semua orang menoleh kepadanya.

"Ada apa, Kak?" tanya Jennifer penasaran.

"By! Kamu sama Hugo ngapain masuk video kayak gini di YouTube?!" Suara Helen terdengar menggema, penuh keterkejutan dan kemarahan.

"Video apa sih kak?" tanya Jennifer makin penasaran, mendekati ponsel Helen untuk melihat.

Baby tertegun, mulutnya bergetar. Pandangannya kabur oleh air mata yang mulai menggenang. Dia mendekati layar, dan perutnya langsung terasa mual.

Deg!

Baby memandangi layar ponsel Helen dengan wajah pucat. Jantungnya berdegup kencang, hampir sulit baginya untuk bernapas. Itu benar-benar video dirinya bersama Hugo.

Wajah Jennifer berubah marah, namun juga terlihat cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Jennifer berubah marah, namun juga terlihat cemas. Dia memandang putrinya dengan tatapan prihatin, namun tak tahu harus berkata apa.

"By, ini serius," kata Jennifer dengan suara rendah namun penuh kekhawatiran. "Buat apa kamu lakukan hal ini terus di rekam?! Buat apa?!"

Baby hanya bisa menunduk, tidak tahu harus menjawab apa. Air matanya mulai mengalir deras, menetes ke tangannya yang gemetar.

***

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang