Chapter 13 : Kakak -Adik?

125 6 1
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Di Tomoro Cafe, Jake dan Logan sudah duduk menunggu di meja sudut, tampak frustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Tomoro Cafe, Jake dan Logan sudah duduk menunggu di meja sudut, tampak frustrasi. Jake terus-menerus memeriksa ponselnya, menghubungi Hugo yang tak kunjung membalas pesan atau mengangkat telepon.

"Bangsat!" Jake menggerutu kesal, suaranya menggeram.

Logan hanya meliriknya dengan ekspresi bingung, tak tahu harus mengatakan apa untuk menenangkan sahabatnya yang sedang emosi.

"Main pergi aja tadi, kebiasaan jelek Hugo. Gue paling ga suka kalau dia kayak gini," Jake terus mengomel, merasa semakin frustrasi.

Logan, yang duduk santai di sebelah Jake, menyalakan sebatang rokok dan mengambil napas dalam. "Siapa tahu dia ada meeting mendadak," katanya mencoba memberi alasan yang masuk akal.

Jake memelototinya. "Emang abis gym sama lo dia ga bilang apa-apa?" tanya Jake penuh curiga.

Logan menggeleng. "Nggak, dia cuma bilang ada janji."

Jake semakin kesal, jelas tak puas dengan jawaban itu.

***

Sementara itu, di sisi lain, Hugo tengah tenggelam dalam momen intimnya bersama Baby. Di kamar apartment, keduanya sudah berada di ranjang, napas mereka terdengar berat dan terengah-engah. Hugo terus bergerak dengan intensitas yang semakin meningkat, mencium leher Baby dengan penuh gairah.

"F*ck, your body is so..." suara Hugo penuh dengan desahan, kata-katanya terputus-putus di antara napasnya yang semakin berat.

Baby mengerang pelan, mencengkeram punggung Hugo dengan kukunya, menikmati setiap sentuhan dan gerakan. Suara erangan mereka memenuhi ruangan, menunjukkan betapa mendalamnya momen yang mereka alami. Setiap sentuhan terasa intens, dan setiap gerakan seolah membawa mereka lebih dekat ke puncak kepuasan.

Hingga akhirnya, mereka berdua mencapai puncak kenikmatan. Hugo mengerang pelan, kemudian membiarkan tubuhnya rileks, menyatu dengan tubuh Baby, merasakan kehangatan yang timbul setelah sesi panjang penuh hasrat. Untuk kesekian kalinya, Hugo merasakan dirinya melepaskan "benih cinta" di dalam tubuh Baby.

Setelah itu, mereka terbaring bersama, tersenyum kecil satu sama lain. Napas mereka masih tersenggal-senggal, tapi kali ini karena kelelahan setelah bercinta selama berjam-jam. Tanpa perlu bicara, keduanya memejamkan mata, menikmati keheningan dan keintiman yang mereka ciptakan. Setelah empat jam bercinta tanpa henti, akhirnya mereka berdua bisa beristirahat dengan puas.

***

Baby membuka matanya perlahan dan melihat Hugo yang sudah berdiri di depan cermin, mengenakan kemeja dengan rapi. Raut wajahnya terlihat segar, siap untuk keluar.

 Raut wajahnya terlihat segar, siap untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang