•••
Neon biru di atas pintu masuk bar Velvet Vault bersinar terang, menerangi trotoar di malam ulang tahun Baby yang ke-20. Di dalam, dentuman musik menggetarkan ruangan, menyatu dengan tawa dan suara gelas yang saling beradu. Baby memutuskan untuk merayakan hari spesial ini dengan pesta kecil bersama teman-temannya, termasuk beberapa teman abangnya.
Ruangan VIP yang cozy dipenuhi oleh wajah-wajah familiar. Ada Jake, teman abangnya yang selalu bikin suasana hidup, lalu Ethan dan Logan yang sibuk bercanda di sudut ruangan. Hugo, sahabat Baby, duduk sedikit terpisah, di dekat bar dengan sebotol bir di tangannya, wajahnya tenang namun tak lepas mengawasi Baby dari jauh.
Baby, dengan gaun mini hitam yang pas di tubuhnya, tertawa lepas bersama teman-temannya yang sudah mulai tipsy. Matanya kemudian tertuju pada Hugo yang duduk sendirian, ekspresinya sulit ditebak di bawah lampu remang-remang bar itu.
Entah dorongan apa yang membuat Baby tiba-tiba berdiri, sedikit sempoyongan, berjalan mendekati Hugo dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya. Setelah beberapa langkah yang tidak terlalu lurus, ia akhirnya sampai di sampingnya.
"Hugo?" Panggil Baby dengan suara imut.
Hugo menoleh meneguk segelas whisky, matanya terpesona dengan kecantikan Baby.
"Ya, kenapa Baby?" Tanya Hugo.
"Kamu kenapa sendirian di sini, nggak ikut minum sama mereka?" tanya Baby dengan suara yang agak terseret, menatap Hugo sambil menyandarkan tubuhnya ke meja bar.
Hugo menatapnya sejenak sebelum tersenyum tipis. "Gapapa, aku lebih suka di sini," jawabnya tenang. "Anyway, happy birthday."
Kata-kata itu, ucapan sederhana dari bibir Hugo, entah bagaimana membuat sesuatu dalam diri Baby meledak. Mungkin efek alkohol yang mengaburkan pikirannya, atau mungkin perasaan yang selama ini ia pendam, tetapi tanpa berpikir dua kali, Baby mendekat dan mencium bibir Hugo. Bibirnya lembut namun terburu-buru, seperti takut waktu akan menghentikan momen itu kapan saja.
Hugo terkejut, matanya membelalak sesaat, tapi tangannya terangkat untuk menahan bahu Baby agar tetap stabil. Hatinya berdebar keras di antara rasa ingin menolak dan perasaan yang selama ini ia sembunyikan. Tapi akhirnya, ia menyerah. Bibirnya mulai membalas ciuman itu, perlahan, dengan perasaan yang tak terucapkan.
Namun, sebelum ciuman itu benar-benar bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam, tubuh Baby tiba-tiba merosot, jatuh pingsan di pelukan Hugo. Terlalu tipsy, pikirnya. Ia memeluknya erat, tak ingin Baby terjatuh.
Hugo menatap Baby yang kini terlelap di pelukannya, napasnya lembut di dekat lehernya. Kecanggungan mulai muncul, tetapi di balik itu semua, ada perasaan hangat yang mulai menggeliat dalam dadanya. Ia tahu, ini bukan hanya karena alkohol.
Hugo mendesah pelan, memandangi bar yang mulai sepi. Malam ini, segalanya baru saja berubah. Dan dia tahu, esok hari tak akan pernah sama lagi.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Unseen Love 🔞 [Haruto]
RomanceDia ingat hari terakhir mereka bertemu. Kata-kata Baby masih terekam jelas di benaknya. "Kita cuma FWB, Hugo. Jangan baper, ya." Kalimat sederhana itu menghantamnya lebih keras daripada apa pun. Hugo menelan perasaannya dalam-dalam, memilih untuk pe...