Chapter 12 : 2U

128 6 0
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue suka bocil,"

Jawab Hugo dengan tawa kecil, jelas-jelas tidak terpengaruh oleh godaan temannya.

Kemudian Hugo pergi meninggalkan Logan yang hanya bisa menggeleng-geleng heran, menatap sahabatnya yang tampaknya sudah terpikat pada sosok Baby lebih dari yang dia sadari.

***
📍Universitas Naraya Puspita

Baby baru saja keluar dari kelas, wajahnya tampak kesal.

"Sialan ya, kenapa gue harus kelompok sama dia deh," gerutunya sambil memasukkan buku-buku ke dalam tas.

Tania, sahabatnya, hanya tertawa puas mendengar keluhan Baby. "Yaudah sih, itu tandanya lo harus baikan," canda Tania, dengan senyum lebar.

"Baikan apaan? Males banget, ewh!" Baby mendengus, menatap Tania dengan tatapan tak percaya.

Namun, ekspresinya seketika berubah saat ia mengecek ponselnya dan melihat pesan dari Hugo:

Namun, ekspresinya seketika berubah saat ia mengecek ponselnya dan melihat pesan dari Hugo:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Baby langsung berbinar. "Gue duluan ya, nanti chat aja kalo mau main," pamit Baby buru-buru, langsung berlarian meninggalkan Tania yang masih terheran-heran.

"Eh! Kebiasaan banget kan gue ditinggal!"

Tania menggeleng sambil tertawa, tahu betul betapa semangatnya Baby setiap kali bertemu Hugo.

Sesampainya di depan kampus, Baby melihat Hugo yang sedang bersandar di mobilnya, menunggunya dengan senyum khasnya. Baby langsung berlari menghampiri dan memeluknya erat, tanpa peduli pandangan orang sekitar.

"Kenapa mesti lari? Hahaha," kata Hugo sambil mengeratkan pelukannya. Ia mencium rambut Baby dengan lembut.

Baby tersenyum manis, merasa nyaman dalam pelukan Hugo. "Gapapa, kangen aja sama kamu," jawabnya, matanya berbinar bahagia.

Hugo perlahan mengendurkan pelukannya, tangannya mengelus kepala Baby dengan lembut. "Siap dapat hadiah dari aku nggak?" tanyanya penuh teka-teki.

Baby mengangguk penuh antusias, kemudian Hugo menutup matanya dengan kain. Sudah tiga tahun berturut-turut Hugo selalu menyiapkan kejutan untuk Baby di hari ulang tahunnya. Setiap kali Baby merasa sangat spesial, seolah dunia hanya milik mereka berdua.

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang