Chapter 34 : Maaf 🔞

101 5 3
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

"Halo, ini Baby." Katanya dengan nada ketus

"Ah! Baby. Cowo aku mana?" Jawab Camila dengan santai.

Deg!

Baby terdiam sejenak, mencerna apa yang baru saja didengarnya. "Cowo kamu?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit gemetar namun masih berusaha tenang.

Di sisi lain, Hugo tampak tegang, dia tahu pembicaraan ini bisa berubah menjadi masalah besar. Baby menatapnya tajam, sementara Camila di telepon tertawa pelan, "Iya, cowo aku. Si Hugo. Kamu ga tau ya?"

Baby menahan napas, emosinya mulai memuncak. "Camila, kamu bilang apa tadi?" tanya Baby, suaranya kini terdengar lebih tajam.

"Oh, baby, aku ga ada niat buat bikin kamu marah. Tapi aku dan Hugo deket banget di sini, ngerti kan? Aku cuma mau bilang... well, dia milik aku selama di Perth," kata Camila dengan nada seakan itu hal biasa.

Mendengar itu, Baby merasa seakan dunianya runtuh. Dia memandang Hugo dengan mata yang penuh luka, menunggu penjelasan. Hugo tampak panik, berusaha meraih ponselnya, tapi Baby menepis tangannya.

"Sini biar aku yang ngomong sama Camila," kata Hugo tiba-tiba, mencoba meredakan situasi. Tapi Baby sudah terlanjur merasa dikhianati.

Dia menutup telepon tanpa berkata apa-apa lagi, lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Jadi ini yang kamu sembunyiin, Hugo?" suaranya serak, matanya berlinang air mata.

"By, tunggu dulu. Itu ga seperti yang kamu pikirkan," kata Hugo dengan nada memohon.

Namun, Baby sudah terlalu terluka untuk mendengar penjelasan apapun.

"Kamu ga pernah bilang ada dia! Dan sekarang aku tahu kenapa kamu selalu sibuk." Baby menggeleng, matanya memerah. "Apa selama ini kamu cuma main-main sama aku?"

Hugo berdiri dan berusaha meraih tangan Baby, tapi dia menepisnya lagi. "Aku mau pulang," kata Baby pelan, suaranya bergetar.

Hugo merasa hatinya hancur melihat Baby yang begitu terluka. "By, please, dengerin aku. I love you. Aku serius sama kamu, Camila itu cuma temen, sumpah."

Tapi Baby tidak ingin mendengar lebih jauh. "Kamu harusnya jujur dari awal, Hugo. Aku suka sama kamu yang cupu main di belakang. Kalau memang ada orang lain, kamu harus bilang!" katanya sebelum berbalik, meninggalkan Hugo yang masih terpaku di tempat.

Hugo tahu ini bukan akhir yang dia inginkan, tapi situasi sudah lepas kendali.

"Baby..."

Panggilnya pelan, namun Baby terus berjalan menjauh, hatinya terluka oleh perasaan yang selama ini dia coba untuk percayai.

***

Baby berjalan pelan di pinggir jalan, pikirannya berkecamuk saat dia mendengar suara mesin mobil di belakangnya. Ketika menoleh, dia melihat mobil Hugo melaju pelan di sampingnya, dengan jendela terbuka. Hugo menoleh ke arahnya, ekspresi wajahnya terlihat tegang.

"Aku ngga ada apa-apa sama Camila," kata Hugo, mencoba menjelaskan.

Baby hanya diam, air mata mulai mengalir di pipinya. Dia merasa hancur. "Aku tahu," ujarnya dengan suara yang bergetar, "Tapi kamu lebih memilih dia."

"Aku sibuk kerja, aku kuliah, nggak ada waktu buat mikirin pengganti kamu. Aku aja berusaha buat—" kata Hugo, tapi Baby langsung memotongnya.

"Iya, berusaha buat lupain aku kan? Dengan kamu jadi pacarnya Camila!" ucap Baby, suaranya meninggi, penuh dengan emosi yang tak tertahan.

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang