Chapter 40 : Misunderstanding

92 8 6
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Setibanya di dalam lift, Hugo termenung, pikirannya langsung kembali ke Baby. Sesal merayap dalam benaknya, membuatnya merasa bodoh.

"Kenapa gue harus mabuk saat itu? Kenapa? Lo stupid banget, Go," katanya pada dirinya sendiri, bergumam penuh penyesalan saat pintu lift perlahan menutup.

Setelah sampai di kamar, Hugo langsung mengambil ponselnya dan menelepon Baby. Suara dering terdengar beberapa kali sebelum akhirnya Baby mengangkat.

"Halo?" suara Baby terdengar hangat di telinga Hugo, seolah langsung menghapus semua beban di pikirannya.

Setelah sampai di kamar, Hugo langsung mengambil ponselnya dan menelepon Baby. Suara dering terdengar beberapa kali sebelum akhirnya Baby mengangkat.

"Halo?" suara Baby terdengar hangat di telinga Hugo, seolah langsung menghapus semua beban di pikirannya.

"Hai, aku udah sampai apartment," jawab Hugo, berusaha terdengar ceria meski hatinya berat.

"Oh, udah? Istirahat kenapa telpon aku?" tanya Baby, suaranya penuh keingintahuan.

"Kangen aja sama kamu dan kepikiran juga," ucap Hugo, jujur dengan perasaannya.

"Aku juga kangen sama kamu!" kata Baby, suara manisnya membuat hati Hugo bergetar.

"Kamu di sana lagi apa? Udah makan?" tanya Hugo, mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa bersalah yang menggerogoti.

"Udah, tapi tadi abis makan muntah, mulai mual lagi," jelas Baby dengan nada yang membuat Hugo merasa khawatir.

"By... aku mau bilang sesuatu," ucap Hugo, menyiapkan hatinya untuk mengungkapkan apa yang mengganggu pikirannya.

"Apa?" jawab Baby, penasaran.

"Aku minta maaf," kata Hugo, suaranya berat.

"Minta maaf kenapa?" tanya Baby, terkejut.

"Soal aku tipsy, kepikiran terus, ngerasa jahat sama kamu," ungkap Hugo dengan nada penuh penyesalan.

"Udah aku maafin kok, tapi jangan diulangin lagi!" jawab Baby, nada suaranya terdengar tegas meski masih lembut.

"Aku serius beneran minta maaf, sayang," tegas Hugo, merasa beban di dadanya semakin berat.

"I didn't mean that, really." Kata Hugo.

"Iya, Hugo, aku gapapa," jawab Baby, berusaha menunjukkan bahwa dia bisa memahami.

"Aku jahat, By. Aku tipsy sampai lakuin hal bodoh. Dan nyakitin kamu," ungkap Hugo, suaranya mulai bergetar.

Di sisi lain, Baby yang mendengar suara Hugo seolah menahan tangisnya, bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"Hugo, kamu gapapa kan?" tanyanya, khawatir.

Hugo terdiam, enggan menjawab. Ia merasa terjebak dalam rasa bersalah yang mendalam.

"Jangan aneh-aneh ya, aku ga mau kehilangan kamu," kata Baby, nada khawatirnya membuat hati Hugo semakin terpuruk.

"Hugo..." panggil Baby lagi, suara lembutnya membangunkan rasa bersalah yang menggerogoti.

Di sisi Hugo, air mata mulai mengalir tanpa bisa ditahan. Ia mengusap rambutnya, merasakan betapa menyesalnya ia atas semua yang terjadi. Raut wajahnya terlihat sangat amat menyesal, hati yang dipenuhi rasa sakit karena tahu ia telah menyakiti orang yang paling dicintainya.

"Baru kali ini gue nangis karena perbuatan konyol yang dulu sering dilakuin, sekarang? Gue nangis, gue jahat," kata Hugo dalam hati, merasa terjebak dalam penyesalan yang mendalam.

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang