Chapter 8 : I love you 🔞

650 6 0
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Tangannya perlahan mengelus punggung Baby dengan lembut, memberikan kenyamanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya perlahan mengelus punggung Baby dengan lembut, memberikan kenyamanan. Lalu, tanpa sadar, kalimat itu keluar dari bibirnya.

"Aku sayang sama kamu."

Baby menoleh, matanya menatap Hugo dengan kening sedikit berkerut.

"Kamu ngomong apa?" tanyanya, suara penuh rasa ingin tahu.

Hugo hanya tersenyum tipis, lalu menggeleng pelan. Tentu dia tidak akan jujur tentang perasaannya kepada Baby, setidaknya tidak sekarang.

***
Jam : 22.35

Malam ini, Hugo dan Baby sedang berdua di kamar, duduk nyaman di sofa sambil menonton film. Baby bersandar pada dada Hugo, tangannya melingkari pinggangnya, sementara Hugo membiarkan lengannya terbungkus di pundak Baby. Rasanya tenang, seolah dunia di luar hanya latar belakang yang tak penting.

Di layar, adegan dramatis muncul, seorang wanita terluka oleh pria yang dicintainya. Baby tiba-tiba bertanya, "Kalau misalnya aku yang ada di posisi cewek itu, kamu gimana?"

Hugo tersenyum lembut, melihat ke arah Baby.

"Aku bakal terus berjuang sampai kamu kasih maaf. Gimanapun caranya."

Baby tertawa kecil, menutupi rasa salting yang tiba-tiba muncul di dadanya. Hugo selalu tahu cara membuat hatinya berdegup lebih cepat, meski dalam situasi yang ringan sekalipun.

Tiba-tiba, getaran dari ponsel Hugo memecah keheningan.

Baby melirik dengan rasa penasaran. "Siapa? Jake ya?"

Hugo melirik layar ponselnya sejenak dan mengangguk. "Iya, udah mau pulang katanya."

Baby menghela napas pelan, merasa sedikit kecewa. Setelah ini, mereka pasti akan berpisah, dan Hugo akan tidur di kamar Jake seperti biasa. Perasaan tak ingin berpisah itu membuat Baby menggigit bibirnya, tapi dia mencoba menyembunyikannya.

Namun, ponsel Hugo bergetar lagi. Kali ini, notifikasi dari Jake muncul, membuat Hugo mengernyit bingung. Dia membaca pesan itu dengan lebih teliti.

Jake:
"Gue kayaknya nggak pulang. Lo nggak apa-apa kan? Nginep aja di kamar gue ya, besok pagi jam 6 gue udah balik."

Hugo semakin bingung dan langsung membalas,

"Lo ke mana emang? Dan jalan sama siapa sih?"

Jake tak langsung menjawab, tapi beberapa detik kemudian, sebuah foto muncul di layar. Hugo terkejut saat melihat wajah yang ada di foto itu—teman Baby.

Pesan tambahan dari Jake langsung menyusul: "Jangan bilang ke Baby ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan tambahan dari Jake langsung menyusul: "Jangan bilang ke Baby ya."

Melihat itu, senyum tipis terulas di bibir Hugo. Mungkin, malam ini dia akan bisa tidur sambil cuddle dengan Baby tanpa Jake tahu. Peluang yang jarang terjadi.

Hugo kemudian membalas dengan singkat, "Oke."

Menatap ponselnya sebentar lagi, Hugo mematikan layar dan menyandarkan kepalanya ke belakang. Kini pikirannya melayang, membayangkan bagaimana sisa malam ini akan berjalan tanpa gangguan dari Jake.

Di tengah-tengah film yang mereka tonton, tiba-tiba muncul adegan ciuman yang begitu intens. Baby dan Hugo sama-sama terdiam, suasana kamar yang tenang terasa lebih sunyi dari sebelumnya. Baby melirik Hugo dari sudut matanya, melihat betapa tenangnya dia meskipun ketegangan di antara mereka tak terhindarkan.

Perlahan, tanpa mengatakan apa pun, Baby mendekat dan memberikan ciuman tipis di leher Hugo. Hugo terkejut, tapi dia tidak mundur. Sebaliknya, dia membiarkan Baby melanjutkan, berusaha memahami apa yang Baby inginkan. Baby lalu bergeser, duduk di pangkuan Hugo, menatapnya dengan penuh gairah dan sedikit gugup.

"Are you sure?"

Bisik Hugo dengan suara pelan, meski di dalam dirinya dia tahu ini mungkin sudah terlalu jauh.

Baby hanya mengangguk tanpa ragu, lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Hugo, kali ini dengan penuh hasrat. Ciumannya begitu liar, seperti yang pernah dia lihat saat Helen berciuman dengan Ryan, pacarnya. Namun, berbeda dengan Helen yang hanya mengikuti nafsu, Hugo tak mau membiarkan ini menjadi sekadar pelampiasan. Sebagai mantan playboy, dia paham betul cara bermain dalam situasi seperti ini, tapi dengan Baby, dia ingin semuanya terasa lebih.

Hugo berusaha keras mengendalikan diri, memastikan bahwa kali ini dia melibatkan perasaan, bukan sekadar nafsu. Namun, tanpa disadari, tangan Hugo sudah mulai melepas kaitan bra Baby, membuat situasi semakin intim.

Di tengah ciuman yang semakin dalam, Baby tiba-tiba menghentikannya. Dia menarik diri sejenak dan menatap Hugo, seolah mencari sesuatu di matanya. Hugo hanya mengelus pipi Baby dengan lembut, memberikan sentuhan yang menenangkan.

Baby kembali memeluk Hugo erat, tubuhnya melebur dalam kehangatan yang disediakan oleh Hugo. Tapi di balik pelukan itu, tanpa disadari oleh Hugo, Baby meneteskan air mata kecil yang tersembunyi. Di dalam hatinya, dia berbisik pelan,

"Aku jatuh cinta sama kamu, tapi aku bingung... takut nanti kamu risih."

Namun, kata-kata itu hanya dia simpan dalam hatinya, terlalu takut untuk mengungkapkannya pada Hugo yang selalu terlihat tenang dan tak pernah menampakkan perasaan yang sesungguhnya.

Tbc...

Unseen Love 🔞 [Haruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang