Chapter 10

15 1 0
                                    

10 : penyusup

Cintai diriku sendiri, cintai dirimu sendiri
Damai!

-Vania-

•••🌷•••

Bau alkohol tercium cukup menyengat,tapi sayangnya aku masih sangat mengantuk hingga mataku masi terasa sulit untuk di buka.

Aku berbalik ke samping dan memeluk gulingku.namun ada yang berbeda.

Kenapa gulingku menjadi besar dan sangat kokoh?ini posisi ternyaman saat aku mulai tidur sendirian seperti ini.

Tunggu dulu.

Sepertinya aku pernah merasakan kenyamanan seperti ini waktu aku masih sangat kecil!.

Benar,aku merasakan seperti ini waktu aku memeluk ayahku.

Perlahan-lahan aku membuka mataku, reflek mata ku terbuka lebar dengan tubuhku yang membatu.

Sosok El berbaring di tempat tidurku Dengan posisi miring dengan pandangan lekat menatapku.

Baru saja aku ingin membuka mulut untuk berteriak, spontan El menindih tubuhku dan membungkam bibirku seperti sudah tau bahwa aku akan menjerit.

Kami saling memandang intens, jantungku berdegup kencang seperti tak biasanya hanya karna di lemparkan sebuah tatapan.

"Masih mau jerit?"tanya suara berat dan agak serak itu

Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku.

El melepaskan tangannya dari mulutku tapi ia juga tak kunjung bergeser dari atas tubuh ku.

"Please Lo berat El"ucapku

"Tapi suka kan?"

"Dasar cabul!"ucapku mendorongnya

Beringsut duduk,aku menambahkan cubitan gemash di perutnya hingga matanya memejam,aku yakin dia tidak akan berani teriak.

"Penyusup Lo Ell,Lo masuk dari mana?pintu kamar gue selalu gue kunci!"omelku

"Tapi pintu balkon enggak baby"

"Lo mau ngapain masuk ke kamar gue kek gini?"

"Hapus foto semalam"

Aku sudah tau hal itu tujuannya,meraih ponselku yang tergeletak di atas meja lalu menghapus foto yang ku ambil diam-diam semalam di hadapannya.

"Udah, Sekarang hapus juga foto yang Lo ambil!"

"Udah,gue juga gak niat simpan foto tante-tante "

"Gue dari tadi nahan diri buat gak ngumpatin Lo ya El!"

"Tapi serius deh,make up Lo semalam kayak ondel-ondel!"

Habis sudah kesabaran ku,aku mencengkram leher cowok itu hingga ia mendongak

"Biar apa kayak gini baby?"

Dia tidak menunjukkan ekspresi sakit bahkan tak membalasnya saat cengkramanku semakin menguat.hanya saja aku melihat wajahnya yang mulai memerah menahan rasa sakit atau karna kehabisan nafas?.

Tbc
🌷🌷🌷

Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang