35 : Serangan dadakan
Jika jatuh adalah hujan,dan bangkit adalah matahari,kita membutuhkan keduanya untuk melihat matahari
-Vania-
•••🌷•••
Italy__16 : 20
Sore ini,kami sudah tiba di Italy,kami keluar dari bandara itu menuju mobil berwarna hitam yang menjemput kami.
"Hii broo"sapa Pria yang keluar dari mobil
"Hi Mahes"
"Sepertinya kau membuat masalah lagi kali ini Alvaro"ucap pria yang bernama Mahes
Alvaro terkekeh mendengarkan hal itu, sedangkan mataku kini berkilat-kilat geli.artinya Alvaro sudah sering datang ke sini karna masalahnya.
"Masuklah kedalam mobil,aku akan mengantarkan kalian ke Wilayah Corso,disana kalian bisa menginap di hotel Montevecho,aku yakin mereka bisa menjangkau kalian"jelas Mahes
"Of course"baru saja Alvaro mengeluarkan kata-katanya,Suara tembakan yang meleset kini terdengar nyaring di telingaku.
Reflek aku melirik ke belakang, sedangkan Mahes dan Alvaro tetap tenang.
"Siapa di belakang yang menembak?"tanyaku
"Sepertinya Shadow Black,mereka sangat tidak sabaran hingga memberikan Serangan dadakan"jawab Alvaro
"Oh,God,kalian bermasalah dengan mereka?"tanya Mahes
"Wel, sepertinya begitu"jawabku
"Kaca ini anti peluru?"tanya Alvaro
"Of course"jawab Mahes.aku menghembuskan nafasku lega
"Ohya,siapa gadis ini?apa dia Mrs'Januartha?"tanya Mahes, reflek pipiku menjadi merah karna rasa malu
"Iya"jawab Alvaro"tidak!"balasku bersamaan
"Bukan tidak,tapi segera"sambungnya,mata Mahes berkilat-kilat geli
Di tengah pembicaraan,suara tembakan kembali terdengar, bagaimana bisa di saat gawat seperti ini mereka harus berbincang?.
"Apa di mobil anda ada senapan Mahes?"tanya Alvaro
"Ada,di bawah kursi yang sedang kau duduki, lihatlah"ucap Mahes
Alvaro mencari senapan di bawa kursinya,dia mengambil koper senjata,ia mengambil dua senapan,dan senapan yang satunya ia berikan kepadaku.
"Saya rasa anda tidak terlalu bodoh dalam menembak"ujar Alvaro
"Tentu"jawabku mengambil senapan itu
Kami melompat ke kursi belakang dan memasukkan ujung senapan ke lubang yang memang di modif untuk menembak jika dalam keadaan seperti ini.
"Anda mobil sebelah kiri,saya sebelah kanan"perintahnya,aku hanya mengangguk
Aku mulai memperhatikan mobil yang menyerang kami,ada dua mobil, sepertinya di setiap mobil ada dua orang,si penembak dan sopir,aku mencoba konsentrasi untuk menembak mereka.
Suara tembakan kembali terdengar nyaring di telingaku, ternyata itu suara tembakan dari Alvaro,ia berhasil menembak jidat orang yang menembak.
Sedangkan aku masi fokus untuk konsentrasi,merasa tepat,aku menarik pelatuknya,namun sial!itu meleset.
"Mahes,pelankan kecepatannya,aku sedang konsentrasi"pintaku lalu Mahes menurutinya
Suara tembakan kembali terdengar,aku melirik kepada Alvaro,ternyata benar,ia berhasil membunuh sopir yang membawa mobil itu hingga mobil itu berjalan dengan kecepatan tanpa kendali.
Aku kembali konsentrasi,tak membutuhkan waktu lama,hanya dalam beberapa detik,aku sudah berhasil membunuh si penembak.
Aku kembali konsentrasi,aku menarik pelatuknya,fuckk,tembakanku kembali meleset,aku bisa melihat sopir itu tersenyum Smirk.
Alvaro yang merasa gelisah,ia kembali menatap mobil itu,ia sedikit konsentrasi lalu suara tembakan kembali terdengar.
Aku melirik Alvaro sekejap,ia tersenyum miring menatapku,aku kembali melirik ke arah sopir itu,wajahnya kini sudah berlumuran darah dan mobil itu sudah hilang kendali, artinya Alvaro yang menembaknya.
"Sepertinya kau harus tetap berlatih setelah ini little Girll"ucapnya meledek
Alisku terangkat,kenapa dia tiba-tiba seperti ini? biasanya dia menggunakan bahasa yang cukup formal.
"Aku sudah ahli dalam hal menembak!"tegasku mengimbangi
Tbc
🌷🌷🌷Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
Roman d'amourHii WillLove 👋 Kita bertemu lagi dengan ceritaku kali ini,aku gak berharap kalian akan suka sama cerita ini.so.aku hanya ingin mengabadikan tulisanku