Chapter 25

7 1 0
                                    

25 : ingkar janji

Belajar menerima kenyataan tanpa harus membenci keadaan

-Alvaro-

•••🌷•••

Pagi ini aku terbangun dari tidurku saat sinar matahari sudah terpancar di wajahku.aku membuka kelopak mataku perlahan lalu melihat sekeliling sebelum berkata "Ah,gue lupa nutup tirai sama pintu balkon semalam"

Aku melirik El yang kini masi terlelap tidur di sampingku, tiba-tiba aku mengingat hal gila yang ia lakukan semalam muncul di dalam benakku.

Seketika aku beranjak bangun dan memeriksa spreiku.

"Tidak ada noda darah"lirihku

Tidak terlalu yakin,aku berjalan,berlari serta melompat di dalam kamar ini lalu kembali berkata "Ah syukurlah,dia tidak mengingkari janjinya dan tidak merebut keperawananku"

Seketika aku tersadar jika aku belum memakai pakaian, dengan cepat aku berlari ke arah lemari pakaianku yang kebetulan di lemari itu ada beberapa dress milikku.

Aku mengambil salah satu dres berwarna merah dan juga pakaian dalam lalu aku menuju ke kamar mandi untuk menyegarkan diriku.

15 Menit kemudia aku sudah selesai dengan kegiatanku, kebetulan hari ini adalah hari libur karena guru-guru sedang mengadakan rapat penting.

Aku melirik jam dinding yang kini ternyata sudah jam 9.40 pagi dan aku juga belum kembali ke rumah,pasti orang tuaku khawatir.

Aku kembali duduk di atas kasur berukuran kingSize ku lalu kembali melirik Elvino yang masi terlelap tidur,aku terperanjat kaget ketika pergelangan tanganku di tarik hingga aku jatuh di atas dada bidangnya.

"Ckk,apaan sih El,lepasin"Omelku

"Mau kemana baby?"

"Gue ada rapat sama anak-anak komunitas gue,kemarin gue udah lewatin rapat penting"

"Gak boleh"

"Ck,Lo siapa berani ngatur gue!"

"Kekasih"

"Lo gak punya hak buat mengklaim gue kayak gitu,ingat ini hanya sebatas kontrak Elvino!!"

"Well,tapi gue beneran suka sama Lo,dan Lo itu milik gue"

"Gak,ckk lepasin bangsad"

"Jangan ngelawan baby"

Aku merasa geram atas perlakuannya saat ini, bahkan aku menyesal kembali duduk di sampingnya.

Aku menendang kejantanannya yang membuatnya meringis,dan dengan terpaksa saat itu juga ia melepaskanku.

"Well,gue mau pergi ke markas gue yang pertama,dan kalo Lo mau pulang tolong bilangin ke ortu gue gak usah khawatir"ucapku berlari dari kamar ini

Tbc
🌷🌷🌷

Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang