19 : Devil slayer
Jika aku kalah,maka aku pastikan diri kalian juga tidak akan menang.
-Vania-
•••🌷•••
Aku kembali duduk dengan normal dan menatap Xaendra tajam yang membuatnya ketakutan.suasana tiba-tiba menjadi canggung sebelum Xaendra mengucapkan "Lo Sama Alex saudara kandung?"
Aku kembali tersenyum Smirk mendengar pertanyaan random Xaendra itu.
"Well,bisa di bilang bukan sih"jawabku menatapnya intens,dalam Expresinya aku sudah mengetahui dia terkejut akan hal itu.
"M-maksudnya?"
"Dia di Punggut dari panti asuhan sama ortu gue,dan sejak itu kasih sayang ortu gue jadi berkurang dan semuanya di berikan sama Alex"
"J-jadi kalian bukan Saudara kandung? m-maaf gue banyak bertanya"
"Of Course,gue sama Alex bukan Saudara kandung,dan gue benci, sangat benci kepadanya"
"Tapi kalian berdua terlihat sangat akrab dan tanpa dendam apapun, keluarga kalian juga cukup Cemara"
"Well,gue cukup pintar buat nutupin dendam gue karna gue bakal balas dendam suatu saat nantinya,dan dendam gue bukan cuman hal dia ngambil semua kasih sayang ortu gue,tapi dia sering ganggu urusan gue sampai rasa kebencian gue semakin dalam sama dia "
"Tapi menurut gue harusnya Lo berdamai dengan keadaan dan menerima hal itu"
"Lo mau ajarin gue?"tanyaku dengan menatap Xaendra Dengan tatapan membunuh sambil menggebrak meja tersebut
"M-maaf,gue gak bermaksud begitu"
"Well,dan apa alasan Lo nanyain ini"
"Karna sikap Lo sama Alex itu bertolak belakang,dan juga nama belakang Lo sama dia itu berbeda,tapi artinya kalian belum memiliki surat adopsikan?"
"Well,sesuai ucapan Lo,ortu gue belum ngurus surat-surat itu dan gue gak peduli karna itu bukan urusan gue--"
Belum Selesai mengucapkan kalimatku,aku mendengar ponselku berdering cukup keras, akhirnya akupun memutuskan untuk mengangkatnya.
"Apa!jika tidak penting jangan menelfon ku!"Omelku kesal kepada El yang meneleponku
"Well,jangan di tutup dulu panggilannya,ini tentang orang yang tadi,dia sudah mengakui tentang darimana organisasinya berasal dan apa tujuannya"
"Beri tau gue sekarang,gak usah bertele-tele"
"Dia dari organisasi Devil Slayer,dan tujuannya datang untuk melenyapkanmu"
"Mau lenyapin gue?emang bisa?setau gue,gue udah bisa 4kali lolos dalam percobaan pembunuhan"
"Baiklah,mau gue yang bunuh aja orang ini atau gimana?"
"Jaga dia jangan sampai kabur,20menit lagi gue sampai"ucapku menutup panggilan telfon sepihak
Mata Xaendra membelalak sempurna saat mendengar aku mengucapkan jika diriku sudah 4 kali lolos dalam percobaan pembunuhan.
"Lo harus pulang sekarang,gue punya urusan"ucapku
Aku berjalan terburu-buru keluar dari cafe itu dan memasuki mobilku di susul Xaendra,baru saja aku menyalakan mobilku dan akan menginjak gas aku teringat sesuatu.
"Jangan bersikap kayak gini,ortu gue bakal tau"ucapku
"M-maksudnya?"
"Lo bersikap biasa aja,dan tolong bertingkah munafik di depan ortu gue seakan Lo gak tau kalo gue seliar ini"
Xaendra mengangguk pelan, suasana tiba-tiba menjadi hening,namun sedetik kemudian aku mencairkan itu dengan menepuk pundak Xaendra.
Ia menatapku dan tersenyum tipis,tapi tentu saja aku menepuk pundaknya bukan untuk mencairkan suasana, diam-diam aku menempelkan penyadapan suara di kerah jaketnya tanpa ia sadari.
"Gak usah canggung, bertingkah seperti beberapa hari lalu sama seperti sebelum Lo tau hal ini"pintaku lalu Xaendra mengangguk.
Aku melajukan mobilku di atas rata-rata lu tersenyum smirk,aku tau Xaendra selalu memakai jaketnya itu setiap ia ada urusan penting ataupun sebaliknya.
Tbc
🌷🌷🌷Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
RomanceHii WillLove 👋 Kita bertemu lagi dengan ceritaku kali ini,aku gak berharap kalian akan suka sama cerita ini.so.aku hanya ingin mengabadikan tulisanku