39 : Kebun bunga
Membantu orang lain mungkin tidak bisa mengubah dunia anda,tetapi anda bisa mengubah dunia mereka
-Alvaro-
•••🌷•••
Pagi ini aku duduk di balkon kamarku sambil menonton pemandangan yang sangat indah ini.
Semalam terlalu gelap hingga aku tidak bisa melihat Kebun bunga Matahari dan juga bunga tulip berwarna pink dan putih.
Aku terperanjat kaget terbangun dari khayalanku saat aku mendengar ketukan pintu dari luar kamarku,aku tau itu Alvaro.
"Boleh aku masuk?"tanyanya
"Masuklah"
Ia berjalan mendekatiku,ia duduk di kursi tepat di sampingku, entah mengapa kali ini perasaan benciku kepadanya berkurang karna ia tidak mengasariku sama seperti waktu itu.
Flashback On
Hari ini aku sibuk mengerjakan tugasku sendiri di dalam kelas pagi ini,para murid-murid lain belum juga berdatangan.
Entahlah,mungkin aku yang datang terlalu pagi saat ini karna harus mengerjakan tugas-tugas yang belum ku kerjakan.
Aku terperanjat kaget ketika ada seseorang yang membekap wajahku,dari parfum yang ia gunakan,aku sudah tau siapa orang itu.
Alvaro!!
Ya,dia adalah Alvaro,hanya dus yang selalu melakukan ini kepadaku, beberapa saat lalu ia juga sudah menculikku,aku tidak tau dia akan melakukan apa lagi saat ini.
Melihatku tak bereaksi,ia melepaskan tangannya dari wajahku.aku meliriknya,dan Benar saja,itu adalah Alvaro!
Seketika tensiku langsung naik melihatnya.
"LO NGAPAIN DISINI BANGSAD!"pekikku
"Menemui anda"
"Lo harus jauhin gue!"
"Tidak mau"
"Harus mau!gue gak pernah tertarik sama Lo!Lo itu cuman obsesi sama gue brengsekk!"
Tangannya mengepal erat, tiba-tiba ia mencekikku dengan erat hingga aku merasa sesak,ia mendorongku hingga aku tersandar di dinding samping kursiku.
"Berapa kali saya bilang kalau saya bukan obsesi kepada anda!"
"L-Lo itu o-obsesi anji—"belum sempat aku melanjutkan perkataanku,dia sudah menamparku dengan keras hingga aku memekik kaget
"Argghh,bangsad Lo Alvaro!Lo udah nyakitin gue anjing!"pekikku
Seketika ia melepaskan cekikannya dan menatapku frustasi
"Saya sudah menyakiti anda?"
"Sangat,Lo sangat nyakitin gue anjing!"
"Maaf,saya terbawa suasana, sepertinya saya memang sudah gila"ucapnya dan berlalu pergi
Sementara aku masi berdiri di tempatku sambil menarik nafasku,aku bingung dengan perlakuan pria itu.
Dia benar-benar sudah gila!
Flashback Off
Aku menggelengkan kepalaku kembali untuk menyadarkan diriku dari lamunanku.
"Kenapa kau tiba-tiba menggunakan cara berbicara seperti ini ? sebelum kau menggunakan bahasa formal"tanyaku to Dhe point
"Bukan aku,aku hanya menggunakannya sekali,tapi kau yang mengimbanginya"
"Aku masi bingung,kenapa kau begitu terobsesi kepadaku"
"Entahlah,aku benar-benar mencintaimu,bahkan aku rela berbuat apapun itu untukmu"
"Tapi aku tidak mencintaimu"
"Kau akan mencintaiku,sejak aku membelimu kau adalah milikku"
"Tidak"
"Tenanglah,aku tidak akan memaksakan perasaanmu hingga kau sadar dengan perasaanmu nantinya,tapi aku tidak mau melihatmu berkencan dengan pria lain,karna keesokkan harinya kau akan melihat berita penemuan mayat yang di siksa"
"Well,gue juga tau diri"
Tbc
🌷🌷🌷Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
RomanceHii WillLove 👋 Kita bertemu lagi dengan ceritaku kali ini,aku gak berharap kalian akan suka sama cerita ini.so.aku hanya ingin mengabadikan tulisanku