Chapter 22

7 1 0
                                    

22 : Aksi

Didiklah matamu agar tidak memandang remeh orang lain,karna di luar sana banyak yang lebih tinggi tapi memilih untuk tidak memperlihatkannya

-Vania-

•••🌷•••

El kembali memainkan aksinya,ia menggendongku ala bridal style dan membawaku masuk ke kamar yang berukuran kecil di dalam ruangan ini juga.

Merasa penasaran apa yang akan ia lakukan,aku Tidak mencoba memberontak dan aku ingin melihat apa yang akan ia lakukan, karna aku tau dia tidak akan berani macam-macam kepadaku.

Dia menurunkanku di atas kasur berukuran kingSize itu, Dengan cepat ia merobek kemeja putih yang ia gunakan sehingga kini ia menjadi telanjang dada,bahkan sekarang aku bisa melihat tubuhnya yang cukup kekar.

Mataku membelalak sempurna saat ia menindih tubuhku,bahkan aku tidak percaya dia akan melakukan ini kepadaku.

Aku mencoba memberontak di bawahnya,tapi kekuatanku tidak cukup untuk mendorong tubuhnya.

Matanya menatapku dengan tatapan sayu,mataku membelalak sempurna ketika ia tiba-tiba menciumku kembali.

Lelaki itu melahap bibirku atas dan bawa bergantian sesekali menyalurkan air liurnya kepadaku,El mengabsen tiap rinci langit-langit mulutku,ingin sekali aku menolak, tetapi lagi-lagi aku merasakan kenikmatan dalam ciuman itu.

Suasana kian memanas,El terbawa arus gairah hingga tanpa ia sadari ciumannya kini turun di leherku.

El menjilat leherku lalu sedetik kemudian ia menyesapnya hingga membuatku meremas punggung lebarnya kuat.ell meninggalkan tanda kemerahan di leher jenjangku.

Menyingkap dressku,El benar-benar sudah tak bisa menahan dirinya lagi,ia mengecup bertubi-tubi perut rataku serta tangannya naik mengangkat braku hingga isinya menyembul keluar.

"Ahh,El,J-jangan"Rintihku

Sambil meremas payudaraku,El kembali naik melumat habis bibirku, disesapnya tanpa jeda sampai membengkak nikmat.

Di bawah sana sesuatu telah menegang, dengan sengaja El menggesekkan Kejantanannya ke bagian intimku sehingga aku terus menggeliat.

Suasana semakin memanas,aku merasakan tubuhku seperti terbakar oleh gairah sehingga aku tidak bisa menolak.

El merobek dres yangku gunakan dan melepas braku lalu tangannya turun merobek Celana dalam yang ku gunakan.

"Ini memalukan!"batinku

El menatap tubuhku yang kini sudah bertelanjang bulat membuat ia meraung seperti hewan buas yang kelaparan.

Dengan cepat ia melepaskan celana yang ia gunakan hingga kini yang ia gunakan hanyalah boxer.

Kini aku dapat melihat kejantanannya yang sudah berdiri tegak di balik boxer itu, Dengan cepat ia melepaskan boxer yang ia gunakan,itu membuat mataku membelalak sempurna.

Itu lebih besar dari yang ku bayangkan, kejantanannya yang panjang,besar dan berurat itu membuat ku melongo tak percaya.

Tbc
🌷🌷🌷

Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang