Chapter 52

3 1 0
                                    

52 : Kerajaan

Dalam keadaan marah,kau harus menahan ucapan dan tindakanmu,sebab jika kau mengucapkan sesuatu,kau akan menyakiti hatinya,dan jika kau bertindak,maka kau bisa saja membunuhnya.

-Vania-

•••🌷•••

Hanya dalam beberapa jam,kami sudah tiba di selatan tempat kakekku berada,dari atas sini aku bisa melihat sebuah Kerajaan yang megah di bawah sana.

Helikopter kami satu persatu turun di gurun yang sangat Luas ini.setelah helikopter yang kami naiki sudah kembali naik ke atas untuk pergi, Beberapa Bodyguard yang terlihat sangat kokoh datang menghampiri kami.

"Apakah kalian tamu dari pangeran Rayyan?"tanya salah satu bodyguard

"Ya,kami adalah Tamunya"Jawab Alvaro

"Baiklah,mari ikuti saya ke kerajaan, Pangeran sudah menunggu di sana"ajak bodyguard itu

Beberapa bodyguard itu berjalan mendahului kami,kami semua berjalan mengikuti mereka,aku menoleh ke belakang di mana banyak orang yang mengikuti kami.

Mereka adalah anak-anak komunitas Slayer Girls dan juga dead Star,tidak lupa dengan anggota organisasi Shadow Slayer serta Para bawahan Alvaro.

Mataku berkilat-kilat geli,Untung saja kerajaan kakekku cukup besar untuk menampung kami yang sudah bisa di bilang ribu.

Aku,Sera,Alvaro,Dan juga Devan masuk ke dalam Kerajaan kakekku di antar dengan para bodyguard, sedangkan yang lainnya menunggu di luar kerajaan untuk berjaga-jaga.

Begitu sampai di ruang keluarga, bodyguard yang mengantar kami langsung berbalik arah, sedangkan aku dan yang lainnya terus melangkah masuk,kami juga sudah bisa melihat seorang pria tua yang duduk di sofa.aku yakin dia adalah Rayyan Al-Mahmud,yaitu kakekku.

"Kalian sudah tiba?"tanya Rayan

"Iya"jawab Alvaro dan Devan kompak

"Baiklah dimana cucuku?"tanya Rayan

"Apa kau tidak melihat gadis cantik yang berada di sampingku ini?"ucap Alvaro, mataku menatapnya tajam

"Ah iya,aku tidak melihatnya,sedari tadi aku hanya fokus kepada kau dan sahabatmu"ujar Rayan

"Dan kenapa kalian sudah berpakaian seperti teroris seperti ini?"lanjutnya

"Aku yakin kau belum cukup tua untuk melupakan jika kami akan berperang"Ucap Alvaro

"Tentu Son,dan—"Belum sempat kakekku meneruskan perkataannya,suara ledakan kini sudah terdengar keras dari kejauhan

"Mereka tiba"lirih Sera

"Bagaimana bisa.mereka melacak kalian secepat ini?"tanya Rayan

"Tentu saja,kami semua memasang GPS kami agar mudah terlacak dan semuanya berlalu"lirih Alvaro

"Tidak ada waktu untuk berbicara,kita harus keluar!"tegas Devan yang sedari tadi hanya diam menyimak

"Baiklah pergilah dan berhati-hati,pasukanku sudah di luar bersama pasukan kalian"ucap Rayan

Aku dan yang lainnya mengangguk,Dengan cepat Ki berlari ke luar dari kerajaan ini,dan benar saja,mereka semua sudah di Gurun yang cukup luas tak jauh dari kerajaan ini.

"Instingku tidak pernah meleset,ayo kita susul mereka,dan kau jangan pernah menjauh dariku Vania!"ucap Alvaro tajam

Jantungku kembali berdegup kencang melihat pemandangan di depanku, seumur hidupku ini pertama kalinya untukku,bahkan aku tidak memakai baju Anti peluru.fuckk

Aku tidak mengira suasana akan menjadi seburuk seperti sekarang,aku sudah bisa mendengar jeritan kesakitan,suara tembakan,bahkan ada darah yang berjatuhan di pasir-pasir itu.

Namun,mau tidak mau ini adalah keputusanku dari awal maka dengan sedikit terpaksa aku mengikuti Alvaro dan yang lainnya berlari ke arah jarum jam 4 tempat mereka berperang.

Tbc
🌷🌷🌷

Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang