56 : A+
Hidup bukanlah seberapa keras kamu memukul, tetapi seberapa keras kamu di pukul hingga kamu masih bisa bangkit.
-Alvaro-
•••🌷•••
Menunggu Selama kurang lebih setengah jam,Belum ada juga yang mengabari Alvaro tentang pendonor darah itu.
Suasana semakin kritis, dokter sudah berulang kali kembali menyamperi Alvaro,ibuku,dan juga kakekku untuk bertanya tentang pendonor darah.
Suasana sudah menjadi hening,Mereka di kejutkan dengan suara dering Ponselku.aku mengambil ponselku dari dalam saku celanaku dan melihatnya.
"Siapa yang menelfonmu?"Tanya Lauren
"Caroline,kakak keduaku"jawab Alvaro lalu berdiri dan berjalan meninggalkan ibu dan kakekku untuk menjawab telepon
"Apa!"Jawab Alvaro kesal
"Wel,Selow aja dan gak usah ngegas gitu"ucap Caroline di sebrang sana
"Jika tidak ada yang penting,maka jangan hubungi aku,karna aku sibuk,maka katakanlah keperluanmu Caroline"
"Aku baru saja mendengar dari pengunguman Devan di Grub bahwa kekasihmu membutuhkan donaran darah A+,apakah itu benar?"
"Ya, memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Kebetulan aku mempunyai darah A+,dan aku ingin membantu kekasihmu"
"Kau jangan bercanda di saat seperti ini,aku tau kau adalah darah AB+"
"Tidak,aku tidak bercanda,darahku adalah A+"
"Benarkah?jika begitu tolong cepatlah datang kesini,kita tidak punya waktu lagi,aku akan membayarmu 100jt Dolar jika kau mendonorkan darahmu"
"Aku akan membantu,bukan menjual darahku, tenanglah,Dari Amerika ke Selatan membutuhkan waktu 2jam untuk datang kesana dengan menggunakan Helikopter,jadi bersabarlah,aku akan tiba dengan cepat,jadi kirimkan lokasi rumah sakit itu"
"Baiklah, terimakasih "
"Apa?coba Ucapkan lagi?"
"Terimakasih"
"Aku tidak bermimpikan?aku mendengarkan Adik kecilku yang tengil berterimakasih?"
"Kau menyebalkan Caroline!"ucap Alvaro lalu menutup telfonnya sepihak.
Ia mengirimkan lokasi rumah sakit ini lalu kembali memasukkan ponselnya ke saku celananya dan kembali mendatangi depan ruanganku dan kembali duduk di kursinya.
"Ada apa?"tanya Rayyan Sinis
"Apakah ada kabar baik?"tanya Lauren
"Ya,ada kabar baik"jawab Alvaro
"Benarkah?"ucap Rayan
Lauren mengangkat alisnya"kabar apa?"tanyanya
"Caroline,kakak keduaku ingin mendonorkan darahnya untuk Vania"Jelas Alvaro
"Ah, Thanks God"ucap Lauren
"Jika begitu ayo suruh dia datang Dengang cepat kesini"tegas Rayan
"Dari Amerika ke Selatan membutuhkan waktu 2jam untuk sampai menggunakan helikopter"Lirih Alvaro
"Benarkah? Caroline rela datang dari Amerika hanya untuk mendonorkan darahnya pada Vania?aku akan membayarnya semahal mungkin"ujar Lauren
"Dia hanya membantu,bukan menjual darahnya"ucap Alvaro
"Tapi kami tetap saja merasa tidak enak hati"Tegas Rayan
"Kalian tenanglah,dia itu kakakku,dan sebentar lagi kita akan menjadi kerabat,maka tak perlu seperti itu"ucap Alvaro
Tbc
🌷🌷🌷Follow Ig :
@Liliaww_prilzyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
RomanceHii WillLove 👋 Kita bertemu lagi dengan ceritaku kali ini,aku gak berharap kalian akan suka sama cerita ini.so.aku hanya ingin mengabadikan tulisanku