Ch 16

376 12 0
                                    

Memasuki kamarnya, apa yang telah dipersiapkan oleh Moreen sang pelayan ternyata tidak pernah mengecewakan. Di atas ranjang ada Arwen sedang duduk dengan baju transparan yang memperlihatkan titik-titik terindah seorang wanita.

Shit, benda bulat nan mungil berwarna merah muda bersemu menggoda dari balik kain transparan. Tercetak nyata, memanggil Aragon untuk menyentuh, merasakan.

Lelaki yang berkecimpung di dalam dunia hitam seperti Aragon Vincenzo, tak mengenal ampun, hanya mengenal kekuatan peluru serta kekuasaan uang, diharap bisa berlaku lembut malam ini.

Yeah, right? Aragon berlaku lembut? Kita lihat nanti ….

“Aku akan menjadi lelaki pertama yang memasuki tubuhmu, Little Girl! Sebuah kehormatan untukmu, saat keperawananmu diambil oleh seorang Aragon Vincenzo,” kekehnya dingin, buas, menyeramkan.

Arwen sejatinya takut setengah mati dengan apa yang akan terjadi padanya malam ini. Luka-luka di bagian belakang tubuhnya saja baru mulai sembuh dan mengering, apakah akan ada luka baru?

Tidak tahu, tetapi pilihan apa yang dia punya?

“I like to talk dirty when I fuck!” desis Aragon berjalan dengan langkah tegapnya, mendekati gadis manis sedang duduk pasrah di atas ranjang. Mengatakan bahwa dia suka berbicara yang “kotor” ketika sedang bercinta.

Menelan salivanya berkali-kali, tetap saja tenggorokan Arwen terasa kering. Tak bisa menjawab, hanya dada yang membusung kembang kempis mampu menjelaskan betapa gugup dan takutnya dia saat ini.

Jemari lelaki itu menyentuh sprei satin berwarna putih, menggesernya perlahan sesuai irama langkah … mengintimidasi. Kian lama kian mendekati mata kaki Arwen.

Saat menyentuh mata kaki tersebut, telunjuk Aragon merayap di kulit seputih susu, harum tercium meski tidak berdekatan dengan hidung. Seringai bernafsu lelaki itu terlukis jelas di ujung bibirnya.

Menggerakkan telunjuk, merayap naik hingga ke lutut, berhenti sesaat di sana. Mata liar menggapai buah dada sintal bergantung bebas tanpa penutup selain kain tipis tembus pandang.

Bundar, ujungnya merekah merah muda. Bagaimana rasanya jika ia kulum? Masukkan dalam mulut dan hisap hingga ada rintih kesakitan?

Semua tentang Arwen adalah … perawan!

‘Her whole fucking body is a fucking virgin!’ engah Aragon dalam hati tersengal sendiri. Berpikir bahwa setiap jengkal tubuh Arwen adalah perawan dan dia yang pertama akan mencicipinya.

‘Isn’t that a fucking new sensation?’ seringainya membatin. Ini akan menjadi sensasi baru yang menyenangkan.

BERSAMBUNG
BACA SELENGKAPNYA DI NIH BUAT JAJAN

The Mafia Dark LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang