Tangan kekar Aragon menjambak rambut Arwen dan memaksa gadis itu untuk membuka mulut lebar, sama seperti kakinya tadi.
"Berani melakukan hal yang aneh-aneh, akan kusayat urat nadi di lehermu, dan membiarkanmu mati kehabisan darah!" ancam Raja Mafia itu menyeringai bengis.
"Give me a fucking hard blow! Puaskan aku!"
Ketika Aragon mengeluarkan kejantanannya yang telah menegang sempurna, Arwen memekik. Kepalanya menggeleng berkali-kali.
"Saya tidak bisa, Tuan! Saya tidak bisa!" Lalu, ia pun mulai menangis tersedu seperti di awal.
"Blow or die! You choose, Bitch!" engah Aragon mendadak meletakkan pistol di kepala tawanannya. Memberikan pilihan untuk memberikan sebuah kuluman atau mati saja.
Arwen menangis sejadinya. Ia belum pernah merasakan kejantanan seorang lelaki di dalam mulutnya.
Akan tetapi, bentakan Aragon kembali terdengar. "Buka mulutmu, sialan!"
Satu tamparan kencang mendarat di pipi wanita muda tersebut. Rasa panas menjalar bukan hanya di pipi, tetapi di seluruh wajah.
Sakit? Tentu saja! Tidak hanya sakit di wajah, tetapi lebih sakit lagi di hati. Berpikir masa depan apa yang dia punya di tempat ini?
Aragon terengah, memandang marah dengan wajah angkuh. "Aku beri kamu tiga detik untuk membuka mulut dan mulai melakukan blow padaku!"
"Satu!"
"Dua!"
Arwen menjerit, "Iyaaaa! Akan kulakukan!"
Suara pistol dikokang barusan membuat Arwen menyerah. Ia terpaksa melakukan apa yang diminta. Bibir merah muda mungilnya terbuka.
BERSAMBUNG
BACA SELENGKAPNYA DI NIH BUAT JAJAN
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia Dark Lust
Любовные романы"Naik ke atas meja dan buka kakimu dengan lebar!" Aragon Vincenzo memerintah seorang gadis yang nampak ketakutan. Adalah Arwen Constantine yang sekarang gemetaran menghadapi mafia paling bengis di seluruh dataran Italia. Ia terpaksa dijadikan budak...