********
Beberapa hari berlalu, Luna berusaha mengalihkan perasaannya yang semakin mengganggu. Ia mencoba untuk menyibukkan diri dengan merawat ayahnya yang masih terbaring lemah di rumah sakit. Setiap hari, ia datang dengan penuh perhatian, memastikan papa Rey mendapatkan yang terbaik dari perawatannya. Walaupun hati Luna terasa hampa, ia mencoba untuk tetap tegar. Gretta, ibu tirinya, selalu ada untuk memberikan dukungan dan kasih sayang yang sangat Luna butuhkan. Kehangatan yang diberikan Gretta membuat Luna merasa seolah ia memiliki seorang ibu kandung, sesuatu yang sangat ia rindukan setelah kehilangan ibunya, Lussi. Keberadaan Gretta memberikan rasa nyaman dan sedikit ketenangan dalam kekalutan yang ia rasakan.
Di sisi lain, Danny yang selalu ada di samping Luna, merasa bangga sekaligus prihatin. Ia tersenyum melihat kedua wanita hebat dalam hidupnya—Luna dan Gretta—bahu-membahu saling menguatkan satu sama lain.
Perasaan Danny pada Luna terus ada, meski Luna sudah mengetahui tentang pernyataan cintanya yang belum lama ini diungkapkan. Meskipun Luna hanya menganggap Danny sebagai kakak tirinya, dan mencoba untuk menjauh dari perasaan yang membingungkan itu, Danny tetap bertahan dengan hatinya. Ia tahu betul bahwa cinta pada adik tirinya ini adalah hal yang salah, namun perasaan itu tak bisa begitu saja hilang. Setiap kali ia melihat Luna, perasaan itu hanya semakin kuat, dan meski tahu bahwa tak mungkin hubungan mereka bisa berubah menjadi seperti yang diinginkannya, Danny tetap memutuskan untuk menunggu.
Luna mungkin tidak melihatnya lebih dari seorang kakak tiri, tapi bagi Danny, perasaan itu tak akan pernah pudar. Walaupun dia tahu hal itu tak bisa diterima oleh banyak orang, bahkan oleh dirinya sendiri, Danny tak peduli. Baginya, apa yang ia rasakan adalah hal yang nyata dan tulus. Ia akan tetap menunggu, meski harus menyembunyikan perasaan itu dalam diam, dan terus menjaga Luna seperti kakak yang seharusnya.
Bagi Danny, perasaan itu adalah bagian dari dirinya, dan meski sulit, ia tidak bisa mengingkarinya. Luna mungkin akan melanjutkan hidupnya, mungkin akan berusaha melupakan atau mengabaikan apa yang dirasakannya, tapi bagi Danny, cintanya akan tetap ada—selalu ada—dan ia akan menunggu dengan sabar, tanpa mempedulikan betapa salahnya hal itu menurut dunia.
Namun, di sisi lain, Willi merasa gelisah. Ia mulai merasakan kekosongan saat Luna tidak lagi menghubunginya, bahkan tidak memberi kabar sama sekali. Rasa khawatirnya semakin membesar setiap hari. Ia bertanya-tanya di dalam hatinya, apa yang telah ia lakukan salah? Apakah ada sesuatu yang telah mengganggu perasaan Luna? Ia merasa cemas dan bingung, tidak tahu bagaimana cara untuk memperbaiki hubungan mereka yang tiba-tiba terasa jauh.
Willi terus berusaha mencari tahu keberadaan Luna. Ia menghubungi teman-teman mereka—Riri, Travis, Jaden, dan Naomi—untuk mencari petunjuk tentang Luna. Namun, mereka semua tidak tahu persis apa yang sedang terjadi dengan Luna. Mereka hanya tahu bahwa Luna tampaknya lebih banyak menyendiri belakangan ini atau selalu berada di sisi Danny, seperti ada sesuatu yang menghalanginya untuk kembali ke kehidupannya yang dulu. Rasa cemas yang terus menghantui Willi membuatnya merasa semakin tertekan. Ia ingin sekali berbicara dengan Luna, menjelaskan semuanya, namun entah mengapa, Luna seperti menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (END)
Teen Fiction⚠️jangan plagiat‼️ide mahall sengkuu, yuk guys sebelum baca janlup follow dulu⚠️ "Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama" -Luna Ruzelia "Tujuanku adalah selalu membuatmu, ter...