part 9

64 6 0
                                    

**********Pagi hari menyapa dengan sinar hangatnya, gadis yang sejak dini hari sudah bagun karna ia tau hari ini akan pergi untuk berkuliah, sengaja memasang alarm jam 5, dimana hari itu masih gelap, dia sudah bergulat dengan barang-barang yang ak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********
Pagi hari menyapa dengan sinar hangatnya, gadis yang sejak dini hari sudah bagun karna ia tau hari ini akan pergi untuk berkuliah, sengaja memasang alarm jam 5, dimana hari itu masih gelap, dia sudah bergulat dengan barang-barang yang akan ia bawa untuk hari pertamanya kuliah.

Jam 6 pagi, keluarga ruth, berada di meja makan untuk sarapan. Luna gadis itu berjalan dan ikut sarapan bersama dimeja makan, biasanya ia akan menunggu dan sarapan belakangan tapi kali ini ia berhasil menikmati sarapan bersama, meski ayahnya reynald tidak sama sekali menyapanya. Tapi Luna cukup beruntung masih ada ibu sambung yang menyapanya di pagi hari.

"Kau sudah mempersiapkan perlengkapan kuliah mu luna?" Tanya gretta

Gadis itu pun tersenyum seraya mengangguk, "sudah mah"

"Bagus lah, danny kau berangkat bareng luna. Karna ini hari pertama ia masuk menjadi mahasiswi disana jadi kau harus membantunya" Perintah ibunya, danny ingin menolak tapi sekali lagi itu perintah.

Reynald telah selesai dengan sarapannya, ia pun mengelap bibirnya dengan tissu lalu siap untuk berangkat, "aku berangkat dulu, danny kau jaga adikmu itu. Jangan sampai membuat masalah apalagi membuatku malu" Danny pun hanya berdehem.

Luna yang mendengar penuturan ayahnya, hanya bisa menahan nafasnya, dadanya terasa sakit tapi masih bisa ia tahan.

"Naik cepet" Ujar ketus danny, pada Luna.

Ketika Luna sudah menaiki motor kaka tirinya, danny melirik nya lewat kaca spion, "pegangan nanti jatuh"

Tangan Luna terangkat memegangi bahunya, membuat danny tersentak, "gue bukan tukang ojek ya"

Luna mendengus kasar, "ya terus mau kak danny dimana?"

Danny menarik gas motornya lalu mengerem nya membuat gadis itu refleks melingkarkan tangannya ke perutnya.

"Kaakkk!!!" Pekik Luna dan refleks memeluk danny

"Udah kan, pegangan yang kuat" Kata Danny seraya menyunggingkan senyum dibalik helmnya. Mau tidak mau, Luna menuruti perkataan kakanya.

Setelah beberapa saat di perjalanan, akhirnya motor danny memasuki halaman kampus, kedatangan mereka cukup membuat seisi kampus heboh. Karna melihat Cowo yang sangat populer dikampus datang berboncengan dengan seorang gadis seperti Luna.

Danny memarkirkan motornya tepat di samping motor travis dan juga jaden. Ia pun melepaskan helmnya lalu menoleh kebelakang.

"Kenapa gak turun? Turun sana"

Luna turun dari motornya lalu menatap ke sekitar, banyak pasang mata yang sedang menatap kearah mereka, Luna sedikit bingung. Apakah pakaiannya atau penampilannya aneh sehingga membuat orang-orang menatapnya dengan sinis.

Luna pun bertanya pada kaka tirinya, "kak, ada yang aneh kah sama penampilan ku?"

Danny melirik sekilas dari sudut matanya, memandangi penampilannya dari atas sampai bawah. Menurutnya Luna sangat simple meskipun tanpa make up yang tebal gadis itu tetap cantik dimatanya, saking cantiknya hingga membuatnya hanyut dalam lamunannya sendiri.

Dear Luna (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang