CHAPTER 53 - LOUD THUNDER CRACK

7 2 0
                                    

TIDAK hanya sang musuh, bahkan Vahn yang sudah pasrah menerima kekalahan pun terperangah melihat hanya ada segaris goresan tipis di lengan kiri yang barusan berbenturan dengan bilah tajam itu. Bilah yang terbuat dari logam terbaik segalaksi yang diayunkan sekuat tenaga oleh seorang prajurit elit.

"Kok bisa?" gumam Vahn.

Yadnom yang mendengar gumaman itu menjawab, "Kita memang sedang berhadapan dengan logam dari Fian. Tapi jangan lupa, armor buatan senjata Yad terbaik juga tidak bisa diremehkan."

Rasa percaya diri Vahn sontak meningkat. "Kenapa tidak bilang dari tadi!" ucapnya girang. "Kalau begitu, buatkan aku satu pedang yang sekuat armor ini, Yadnom. Dengan perlindungan sekuat ini, tidak ada yang perlu kutakutkan!"

Yadnom lekas melakukan yang diperintahkan. Seketika, satu pedang dua sisi berwarna putih hadir di genggaman tangan kanan Vahn.

"Senjata Yad, ya," sang Teleporter merespon melihat pedang yang tiba-tiba muncul itu. "Pantas sedari tadi beberapa kali kau berbicara sendiri. Kukira hanya perasaanku. Ternyata senjata menyebalkan itu membantumu."

Ia menghunus pedang kecokelatannya. "Kalau begitu, sekarang kita duel berpedang?"

Tangan kanan Vahn lantas memegang erat bilah pedangnya, siap menyambut serangan yang akan segera datang.

Kau bisa melakukan ini, Vahn. Ingat latihanmu!

Sang Teleporter kemudian mengerahkan kecepatan hex 4-nya dan kembali memberi sabetan demi sabetan secara beruntun.

Vahn mampu meladeni itu semua menggunakan pedangnya. Serangan-serangan yang datang terbaca dengan jelas olehnya dan Vahn menahan semuanya satu demi satu.

Tapi aku tidak bisa menyerang balik! Orang ini terlalu cepat, dan dia tidak punya celah!

Kemudian, ia melakukannya lagi. Sang Teleporter tiba-tiba mengambil jarak dan mengayunkan tangan kirinya.

Vahn hafal betul gerakan itu dan ikut membuka telapak tangan kirinya ke atas di waktu yang nyaris bersamaan pula.

Berhasil. Makhluk Vigard yang masih bingung itu langsung lenyap ditelan oleh lubang hitam sebelum sempat menimpa tubuh Vahn.

"Mengagumkan," mau tak mau pujian pun terlontar spontan dari mulut sang Teleporter. "Kemampuan adaptasimu benar-benar luar biasa. Aku tak menyangka kau langsung bisa mengatasi serangan tadi."

Giliranku menyerang!

Vahn mengambil langkah dan memelesat dengan kecepatan hex 4. Dalam sekejap, ia sudah berada di depan sang Teleporter dan mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.

Sang Teleporter menggerakkan telunjuk kirinya dan ayunan pedang Vahn berubah menjadi serangan kosong.

Pedang itu lenyap dari tangan Vahn dan kini dirinya berada dalam posisi yang terbuka.

Makhluk Vigard berzirah itu lantas tidak membuang kesempatan dan mengayunkan pedang mematikannya kembali.

Vahn menangkap bagian tengah pedang itu dengan kedua tangannya, membatalkan sabetan maut sang musuh.

Berhasil! Tidak ada rasa sakit sama sekali! sorak Vahn girang dalam hati melihat kedua tangan itu menggenggam bilah pedang musuh dengan mantap. Bahkan bagian tangan armor ini juga sekuat komponen lain!

Vahn dan makhluk Vigard berzirah itu pun saling tarik menarik pedang selama beberapa saat.

"Menyebalkan betul pakaian yang kau kenakan ini," ujar sang Teleporter seraya terus berusaha menarik pedang melalui gagang menggunakan kedua tangannya. "Hasil karya senjata Yad memang tidak main-main."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang