CHAPTER 46 - AND QUICKLY HE'S SUBDUED

10 3 0
                                    

LARIUS sama sekali tidak bisa mengemudikan Yadsruht yang hilang kendali. Ia sudah mencoba kemudi dan berbagai tombol di depannya, namun tetap saja senjata Yad yang masih berada dalam wujud kapal cepat itu melaju dengan sendirinya setelah tak dapat bergerak sebentar yang lalu. Yadsruht terdorong oleh sesuatu tak kasat mata. Mereka digiring menuju Nadex yang semakin tampak.

Larius menoleh ke jendela belakang, dimana terlihat setitik cahaya yang menuju ke arah yang sama dengannya.

"Apa kapal itu yang membuatmu begini, Yadsruht?" tanya Larius yang berusaha tetap tenang.

"Benar. Tidak ada objek lain di sekitar."

Larius tak habis pikir. "Bagaimana dia melakukannya? Apa itu teknologi dari Planet Nadex?"

"Belum ada planet yang mampu menciptakan teknologi yang bisa mengendalikan objek asing dari jauh, setahuku. Termasuk Nadex," jawab Yadsruht. "Apalagi yang dia kendalikan adalah senjata Yad."

"Lantas apa?" Larius bertanya lagi seraya mengembalikan perhatiannya ke depan. Nyaris gelap. Sedikit sekali cahaya yang tampak di bawah sana.

"Telekinesis," jawab Yadsruht.

Larius langsung paham. "Teknologi Planet Laryon. Ternyata Vigard cukup cerdik menugaskan seseorang untuk berpatroli di planet kekuasaan yang vital."

Getaran mulai terasa, tanda bahwa mereka tengah melewati atmosfer Nadex. Larius kembali menengok belakang, dan kapal itu masih mengikuti.

"Yadsruht," kata Larius, "pada saat hampir mendarat nanti, bisakah aku menembak orang misterius itu melalui jendela belakang? Apakah itu akan melukaimu?"

"Itu akan merusakkan satu komponen, tapi tidak vital," jawab senjata Yad itu. "Aku bisa membuatnya kembali."

"Bagus."

Atmosfer dan awan tebal nan pekat terlalui dengan cepat. Air yang mengguyur deras melalui awan itu menerpa mereka bersama angin yang bertiup tanpa ampun.

Akan tetapi, Yadsruht tetap bergeming dan terus menurun tanpa ada guncangan. Telekinesis lawan yang mereka belum ketahui itu lebih kuat dari alam.

Sumber cahaya di bawah sana benar-benar minim, tapi itu cukup untuk membuat Larius tahu bahwa kerumunan Vigard tengah berdesakan di bawah sana. Mereka berdesakan, mengamuk, dan menyerang sesama mereka sendiri. Di setiap tempat, di setiap sudut.

"Fokuslah, Larius. Jangan bersedih," ucap Yadsruht. "Planet mutakhir dan luar biasa yang kau kenal dulu sudah tiada, dan kau tahu itu."

Kedua tangan Larius mengepal. "Invasi gila ini benar-benar harus segera diselesaikan."

Ia berpaling lagi ke belakang, kemudian menembakkan energinya. Kaca belakang pun pecah, dan bola sebesar genggaman tangan itu terus melaju menuju kapal musuh yang mengintai sedari tadi.

Kapal itu mengelak.

Yadsruht bergerak dari jalurnya. "Berhasil! Telekinesis itu terlepas dariku!"

"Bergerak sembarang, Yadsruht!" perintah Larius. "Dengan begitu, dia takkan bisa menangkap kita dengan kekuatannya."

"Baik. Berpeganglah, Larius. Guncangan akan sangat kuat."

Sembari terus menurun, Yadsruht tak henti bergerak ke sana kemari dengan begitu gesit. Larius berusaha menengok ke belakang meski goyangan begitu kuat dan hujan deras itu menerpa wajahnya.

"Dia menambah kecepatannya, Yadsruht," kata sang kesatria. Ia menunjuk salah satu puncak gedung terdekat. "Kita mendarat di sana! Aku akan lekas membuat perhitungan dengannya."

The UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang