45

2K 342 24
                                    

Note:
(*) ada beberapa penjelasan dibawah, jadi kalau misal ada yang keliru, mohon koreksinya ya sayang.



***

Setelah pertengkaran yang terjadi akhirnya ruangan rawat inap Aurelian kembali tenang, ia bersyukur karena Frans datang di waktu yang tepat untuk mengecek keadaannya. Menyandar nyaman dengan punggungnya disanggah oleh bantal, ditangannya ada buku novel yang dibawa oleh Calix saat ia datang tadi. Kakaknya itu sengaja membawa beberapa buku bacaan sebagai penghibur lain adiknya yang katanya merasa bosan. Calix ingat jika adiknya itu cukup suka membaca buku.

Lembaran demi lembaran ia buka, pandangannya fokus pada setiap kata yang tertuang dalam novel itu. Calix dan Orion juga turut tenggelam dalam bacaan mereka, si bungsu yang merasa bosan ikut membuka buku pelajaran yang dibawa Calix membacanya meskipun banyak kata asing mengenai kedokteran yang tidak ia mengerti.

"Kak, disini dikatakan bahwa ada keadaan dimana seseorang akan merasa sehat padahal sebenarnya sel tubuh mereka sudah menyerah. Maksudnya apa itu?"*

Orion bertanya pada Calix yang tengah mencatat beberapa hal penting di buku catatannya. Pulpen ditangannya ia simpan dan mendekat pada Orion yang duduk lesehan di karpet, membaca bagian yang adiknya itu tanyakan dengan seksama.

Dahinya mengkerut halus sebelum akhirnya ia menjawab, "hm... maksudnya adalah saat dimana seseorang dikatakan sudah pada tahap kritis dan sekarat, namun secara bersamaan orang itu justru merasa sebaliknya. Dia akan menjadi sangat bersemangat hingga terlihat seperti orang yang sudah sehat. Misalnya mampu berbicara dengan lancar, mengingat hal-hal lalu dengan mudah, atau menggerakan tubuhnya secara normal. Ini disebut dengan Terminal Lucidity."*

Orion berdehem pelan, "jadi maksudmu orang itu tidak menyadari jika ia akan mati setelahnya?"

Calix mengangguk pelan, "iya."

"Lantas, apa yang menjadi penyebabnya?"

Calix terdiam beberapa saat, tangannya mendorong kacamata yang sedikit melorot, "penyebabnya masih belum diketahui. Beberapa ada yang bilang disebabkan oleh perubahan aktivitas otak, lalu juga ada yang mengatakan bahwa terjadi pelepasan neurotransmiter yaitu keadaan dimana otak akan melepaskan zat dopamin dan endorfin yang 'memanipulasi' pikiran penderita, dan ada juga yang berpendapat karena faktor hormonal dan fisiologis. Pada intinya, penyebab dari fenomena ini masih diteliti."*

"Lalu, berapa lama fenomena itu terjadi?"

"Biasanya hanya beberapa menit hingga jam sebelum kematian. Tetapi dalam beberapa kasus ada juga yang terjadi selama berhari-hari."*

Orion mengangguk mengerti dengan penjelasan kakaknya, sebelum ia kembali membuka lembaran lain buku di pangkuannya. Calix merangkul adik bungsunya dengan senyuman lebar, "kenapa kau bertanya tentang hal itu, hm? Apa kau merasa tertarik juga untuk masuk ke dunia kedokteran?"

Menghempaskan tangan sang kaka yang bertengker di bahunya, Orion menjawab, "sedikit. Aku hanya merasa kebingungan dengan penjelasan di buku ini, dimana banyak sekali kata asing yang tidak aku mengerti."

Calix mengusak kepala Orion, "bagus! Teruslah merasa penasaran tentang suatu hal. Karena semakin kau tahu banyak hal, maka kau akan menyadari betapa bodoh dirimu."

Orion mengernyit matanya menatap tajam sang kakak yang entah mengapa ia justru merasa dikatai sekarang, "maksud mu?"

"Rion, semakin seseorang mengetahui banyak hal, maka akan semakin diam pula lah dia. Kau tahu kenapa? Karena mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak mengetahui secuil apapun bagian dari dunia ini. Dan semakin sedikit mereka mengetahui suatu hal, maka akan semakin banyak pula mereka berbicara. Orang-orang seperti itu cenderung merasa mereka benar, padahal pada kenyataannya belum tentu begitu."

HyacinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang