Seven Shades Grey Of Mr.Kim

Living With a Cruel Madman

Chapter 69 (Living With a Cruel Madman)

Paman Nam memandang Jun tidak percaya. Bagaimana mungkin Park Anna keluar-masuk dengan mudahnya ke dalam kamar pribadi milik Jun disaat paman Nam sendiri belum pernah memasuki kamar itu? Sungguh, paman Nam hanya pernah mendengar dari tukang bersih-bersih kepercayaannya Jun tentang dekorasi kamar tuan mudanya itu. Dia sendiri belum pernah memasukinya. Bukannya paman Nam penasaran dan ingin memasuki kamarnya Jun, ataupun iri, hanya saja melihat seseorang berkeliaran didalam rumah tuannya ini terasa aneh. Dulu, Jun tidak akan pernah mungkin bisa mengizinkan seseorang berkunjung kedalam rumah pribadinya apalagi masuk sampai ke kamar pribadinya tapi sekarang? hari ini?

Menurut paman Nam, perempuan bernama Park Anna itu memang satu-satunya perempuan yang bisa menarik perhatian Jun dengan segala kesederhanaannya. Park Anna adalah orang yang sangat berpotensial untuk menyembuhkan penyakit tuannya yang memang tidak bisa disembuhkan secara ilmu kedoteran saja. Harus ada orang seperti Park Anna yang membantu menyembuhkan penyakit Jun itu tapi Paman Nam tidak menyangka kalau Park Anna akan menjadi orang yang paling berpengaruh dan sangat diperhatikan oleh Jun lebih cepat dari perkiraannya.

"Apa aku harus memilih rumah terakhir yang anda rekomendasikan untuk nona Park?"

Tanpa menoleh atau sekedar melirik paman Nam, Jun tetap fokus pada lembaran laporan yang baru saja diberikan paman Nam padanya. Dia masih terlihat terpaku pada pekerjaannya didalam ruang kerja di rumahnya itu (Benar-benar tidak ingin pergi ke kantor dan meninggalkan Anna sendirian di rumahnya sendiri yang sebenarnya sudah sangat aman itu).

"Tidak perlu!"

Paman Nam menganggukan kepalanya seolah Jun tengah memerhatikannya padahal tidak kemudian paman Nam kembali bertanya, "Atau haruskah aku mengajak nona Park untuk mengunjungi beberapa unit apartment yang baru agar nona Park bisa menentukan pilihannya?"

"Tidak perlu!" 

Kini dahi tua paman Nam mengernyit bingung lalu dia menanyakan lagi beberapa pertanyaan yang terlintas dikepalanya. "Lalu bagaimana dengan tempat tinggal nona Park selanjutnya? Bukankah kita harus mempercepat perpindahannya, memilih tempat yang baru agar nona Park tidak perlu tinggal di tempat tinggalnya yang lama itu?"

Jun meletakan berkas ditangannya. Kepalanya terangkat untuk menatap paman Nam. Mata tajamnya berkedip normal (sebenarnya masih terlihat dingin dan seram tapi bagi orang yang sudah dekat dengannya itu sudah menjadi biasa saja). "Tentu saja Anna harus pindah dari tempat kumuh yang berbahaya itu!"

Dahi paman Nam semakin terlihat tua saat kedua alisnya menyatu, kebingungan kemudian Jun menambahkan. "Apa paman sudah membeli dan membawa semua barang yang diperlukan Anna ke sini?"

Kepala paman Nam mengangguk lagi. Yah, dia memang sudah membeli semua barang yang dimintai Jun dan sudah membawa serta memberikannya pada Anna.

Ada banyak pakaian dari mulai pakaian dalam, pakaian santai, pakaian tidur, jenis pakaian pesta dan pakaian-pakaian lainnya yang paman Nam sendiri tidak ketahui apa namanya. Ada juga perlengkapan make up  dan kebutuhan perempuan yang sangat beragam dan banyak itu juga perhiasan.

Paman Nam sebenarnya tidak melihat semua barang-barang itu satu-persatu. Dia hanya diminta membeli segala jenis perlengkapan perempuan jadi dia hanya mengunjungi satu toko paling besar dan lengkap (juga mewah) yang menjual segala macam perlengkapan perempuan di mall, meminta mereka membantu membungkuskan semua itu untuknya kemudian paman Nam bawa semua barang itu ke sini, ke rumah Jun yang didalamnya sedang kedatangan tamu yang sangat istimewa itu.

Benar-benar sangat istimewa!

Sejenak Paman Nam memikirkan sesuatu hingga membuat bibirnya bergerak melengkung, tersenyum senang dengan binaran ketulusannya, menatap Jun yang dia sudah anggap seperti anak kandungnya sendiri itu.