Park and Byun~

8.5K 608 10
                                    

★★★★★★★★★ ★
*** Author POV ***

Seorang lelaki jangkung berdiri tepat di depan sebuah bangunan besar yang di dominasi dengan cat berwarna putih cerah dengan dikelilingi oleh pohon-pohon yang sejuk -menghela nafas sejenak sebelum melangkahkan kaki masuk ke dalam bangunan itu.

Segera setelah ia masuk, beberapa orang yang ada di dalam sana langsung tersenyum cerah entah kenapa.

"Selamat pagi Dokter Muda Park Chanyeol." Sapa mereka kepada pria jangkung yang tak lain adalah Park Chanyeol dengan sedikit membungkukan badan.

"Selamat pagi." ujar Chanyeol tanpa menghentikan langkah nya tak lupa menebar senyum kepada semua orang.

Tibalah Chanyeol di depan sebuah ruangan, langsung ia dudukan bokongnya di kursi besar yang ada di pojok ruangan itu. Di sudut meja kerja nya terdapat papan nama bertulis kan "Park Chan Yeol (Dokter Muda)" yang meyakinkan jika pria itu benar-benar seorang Dokter muda yang bekerja di Rumah Sakit "University Seoul Hospital".

Segera tangan nya menyambar pakaian putih yang tak lain jas dokter yang tergantung tak jauh dari dirinya.

"Selamat pagi Dokter Muda Park Chanyeol." Seorang pasien langsung menyapa Chanyeol sesaat setelah pria itu masuk ke dalam kamar rawat nya.

"Selamat pagi Gong Book Ahjussi. Bagaimana kabar anda hari ini? Apa anda sudah meminum obat yang saya berikan?" ujar Chanyeol seraya memfokuskan mata nya pada laporan harian kondisi pasien yang terletak di pinggir ranjang pasien itu.

"Baik Dokter Muda. Bahkan aku merasa sangat baik setelah aku meminum obat pemberian mu. Kau memang Dokter yang terbaik!!" Pasien itu mengacungkan 2 jempol nya ke arah Chanyeol yang langsung di balas dengan tertawaan kecil.

"Tidak perlu berlebihan seperti itu Ahjusshi. Aku masih harus belajar banyak dengan dokter-dokter hebat disini."

"Okay untuk saat ini keadaan anda membaik. Sekarang kau hanya perlu meminum obat yang aku berikan secara rutin agar kondisi anda lebih membaik dan dapat segera pulih." lanjut Chanyeol seraya tersenyum sesaat setelah selesai memeriksa keadaan pasien itu. Pasien itu hanya mengangguk mengerti. Tak lupa Chanyeol mengeluarkan senyuman khas nya sebelum benar-benar meninggalkan kamar itu dan melanjutkan memeriksa pasien lainnya yang sudah menunggu nya dengan sabar.

Menduduk bokong nya kembali untuk istirahat sejenak setelah lelah memeriksa semua keadaan pasien nya. Matanya menatap keadaan Cafetaria tempat kerja nya yang terbilang cukup mewah. Sesaat kemudian terdengar sebuah suara yang sangat ia kenali, menengok ke arah sumber suara seraya tersenyum melihat siapa yang memanggil nya.

"Chanyeol!"

Pria dengan kulit putih susu dengan wajah sedikit China-go datang ke arah nya, tak perlu repot-repot meminta izin dari pria yang ia panggil, ia langsung mendudukan bokong nya di kursi tak berpemilik yang berada tepat di depan Chanyeol. Name tag bernama kan "Henry Lau (Profesional Doctor)" menggantung pada jas putih milik nya -membuktikan jika ia salah satu Dokter di Rumah Sakit itu sekaligus teman dari Chanyeol.

"Hyung, kau sudah selesai memeriksa pasien?" Chanyeol mencoba membuka percakapan.

"Jangan panggil aku Henry Lau jika aku tidak bisa melakukan itu dengan cepat." sombong Henry yang langsung di balas Chanyeol dengan cibiran.

"Arraseo. Kau kan Henry Lau, Profesional Doctor yang mampu menyelesaikan operasi jantung bahkan hanya dengan waktu 30 menit. Aku tau itu." Henry langsung membusungkan dada nya dengan bangga.

"Aku juga tau kau Dokter Muda Park Chanyeol yang paling disegani dan dicintai oleh semua pasien disini." Chanyeol hanya tertawa ketika hyung nya itu sedikit membanggakan diri nya.

"Kau terlalu berlebihan hyung! Ayo sekarang kita jalan-jalan!! Aku ingin menceritakan seseorang yang baru aku kenal tadi di kereta!!" ucap Chanyeol dengan semangat, ia langsung menarik lengan hyung nya itu, dan mengeret nya keluar dari Cafetaria.

"Yak! Cepat ceritakan pada ku!! Jangan membuat ku penasaran begitu!!"

★★★★★★★★★ ★

Dilain tempat tapi masih dalam satu kota yaitu Seoul, terlihat seorang pria mencoba berlari di antara padat nya jalanan Gangnam saat itu. Memasuki salah satu kedai kopi yang terletak di daerah itu sebelum mengedarkan pandangan nya ke semua penjuru kedai kopi. Segera setelah menemukan seseorang yang ia cari, ia langsung berjalan ke arah meja yang terletak di pojok kedai kopi.

"Mianh haeyohh Jongh inh ahh, aakuh terlamhbath." ujar pria berjari lentik itu kepada seorang pria dengan kulit tan yang bernama Jongin yang sudah menunggu dirinya sedari tadi.

"Selalu saja begitu! Kau selalu datang terlambat jika kita mengadakan pertemuan." ucap Jongin dengan nada sedikit marah, yang dimarahi hanya bisa menunduk sekaligus masih berusaha mengatur nafas nya yang masih memburu.

"Mian. Tadi aku tidak sengaja tertidur dikereta, aku bangun saat kereta itu sudah melewati Stasiun Gangnam. Hampir 20 menit aku berkeliling Stasiun hanya untuk mencari kereta yang akan membawa ku ke Stasiun Gangnam."

"Ceroboh." sela Jongin yang membuat pria itu semakin menundukan kepala nya.

"Tapi aku sudah berusaha tiba disini secepat mungkin. Aku bahkan berlari tanpa henti saat baru keluar dari kereta." bela pria itu dengan mencoba mengangkat kepala nya untuk sekedar melihat ekspresi Jongin.

"Tapi aku lelah terus menerus menunggu mu Baek! Aku bahkan menunggu mu hampir 30 menit disini! Apa kau tidak memikirkan ku?!!" Amarah Jongin meledak, ia melihat pria depan nya dengan sorot mata ber api-api membuat pria itu menundukan lagi kepala nya karena takut.

"Baek, aku tidak ingin kita bertengkar terus menerus hanya karena masalah kecil seperti ini." Tangan Jongin berjalan dan berhenti tepat di atas tangan pria yang ia panggil Baek itu, menggenggam jari-jari lentik Baek dengan jari-jari besar nya.

"Aku juga tidak ingin Jong." ujar Baek dengan suara pelan tetapi masih dapat di terima oleh gendang telinga Jongin.

"Kalau begitu mari kita bertemu layaknya seperti pasangan kekasih lainnya. Tak perlu bertemu dengan cara sembunyi-sembunyi seperti ini."

"Tapi Jong, jika kita bertemu layaknya seperti pasangan kekasih lainnya, hubungan kita pasti akan diketahui oleh orang tua kita, terutama orang tua ku. Kau tau kan, tak ada satu pun tempat di Seoul yang tidak luput dari pengawasan anak buah Ayah ku. Aku bahkan sudah khawatir Ayah ku akan mengetahui hubungan kita selama kita bertemu dengan cara seperti ini." ujar Baek dengan nada dan sorot mata khawatir. Tak di pungkiri jika anak dari seorang usahawan nomor 1 di Seoul ini tak luput dari penjagaan anak buah suruhan Ayah nya itu.

"Maka dari itu kita harus memberitahukan hubungan ini, sekaligus meminta restu pada mereka. Byun Baekhyun dengar aku, aku benar-benar serius dengan hubungan kita!" Jongin kini menatap lekat-lekat sepasang intan milik Baekhyun, membuat sang pemilik intan hanya bisa mengigit bibir bawahnya dengan gugup.

"Tapi Jong, aku-aku- aku belum siap untuk memberitahukan hubungan ini pada orang tua ku. Mianhaeyo." Diakhir kata Baekhyun kembali menundukan kepala nya. Segera setelah itu, Jongin langsung melepaskan genggaman tangan nya pada tangan Baekhyun dengan kasar hingga membuat pria itu sedikit terkejut.

"Kau! Kau memang tak pernah serius dengan hubungan kita. Aku benci itu!"

"Kau hanya membuang waktu ku saja Baek!!" Jongin langsung mengebrak meja lalu pergi dari hadapan Baekhyun begitu saja, meninggalkan pria mungil itu dalam kebingungan sekaligus kekecewaan. Tak terasa cairan bening yang sudah berusaha ia tahan, akhirnya keluar membasahi pipi nya. Ia hanya bisa menahan tangis nya dalam diam karena tak ingin membuat semua orang di kedai kopi itu menatap diri nya dengan tatapan aneh.

Baekhyun hanya bisa mengerutuki dirinya sendiri karena tak bisa mencegah kekasihnya pergi dan kembali membicarakan ini dengan baik-baik. Ia bisa pastikan setelah ini hubungan nya dengan Jongin akan berantakan, Jongin bahkan tak perlu repot-repot mengirimi Baekhyun pesan selama beberapa waktu mengingat sifat Jongin yang tak mudah memaafkan seseorang hanya dengan sekali kata maaf. Hal itu yang membuat hati Baekhyun kembali terasa tercabik-cabik.
.
.
.

Te

be

ce

Hai guys!! How about this part? I hope u like this fanfiction. Don't forget revoment guys! Love u <3 ^^

MEMORY [Chanbaek/Baekyeol Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang